~•45. Luka Levlar•~

64.4K 4.7K 354
                                    

1k Vote! Bakalan di lanjut secepatnya.

Siap-siap nyesek sama part ini.
Bayangin kalian lagi ada di posisi Levlar!

Happy Reading ....

"Kak Sena?" Seseorang datang dari arah depan lalu memanggil nama Sena.

"Levlar?" ucap Sena lirih.

"Ada di sini juga kak?" tanya Levlar seraya memperhatikan Sena, ia belum sadar bahwa ada kehadiran Rafa.

"Eh i-iya," jawab Sena gugup. Sena bingung, ia harus bagaimana sekarang?

"Sama siapa?" tanya Levlar yang masih belum menyadari.

Sena menatap Rafa.

"Loh? Pak Rafa?" Levlar baru menyadari kehadiran Rafa. Levlar dan Rafa berjabat tangan ala laki-laki. Meskipun status mereka sebagai guru dan murid namun lain jika di luar sekolah.

"Kalian saudara? Keliatannya Adik Kakak nih," tebak Levlar yang tebakannya benar-benar salah.

"Sini duduk dulu, Lev." Kini Rafa yang berbicara. Wajahnya datar dan biasa saja, padahal ada dalam dirinya yang bergejolak.

"Iya, Pak. Terima kasih." Levlar menarik bangku yang ada di tengah Rafa dan Sena.

"Kita bisa makan malem bareng?" Hancur sudah dinner Rafa dan Sena.

Sekarang Sena harus apa?
Mungkin sekarang adalah waktunya.

"Em, Lev?" panggil Sena takut-takut. Takut kalau ucapannya ini salah.

"Iya, Kak," tanya Levlar seraya menatap Sena.

Sena menatap Rafa, tatapannya lurus ke arah Sena, tanpa ekspresi dan sangat datar.

"Sebenernya ...,"

"Permisi, Kak ...." Ucapan Sena terputus karena pelayang tadi datang membawakan makanan pesaan mereka.

"Oh iya, Mas. Makasih," ucap Sena seraya menata makanannya di atas meja.

"Lanjut, Kak." Levlar penasaran dengan ucapan Sena.

"Kamu ga bisa kenal Kakak lebih dekat lagi," ucap Sena mencoba menjelaskan satu persatu.

Wajah Levlar yang tadinya ceria kini mulai terlihat masam ketika mendengar ucapan Sena.

"Loh kenapa? Memangnya ada yang larang?" Jelas ada, Levlar! Itu di sebelahmu!

"B-bukan gitu." Sena mulai bingung, jika ia bisa, Sena benar-benar ingin menghilang saat itu juga.

"Sebenernya ...," ucap Sena ragu.

"Sebenernya apa si, Kak?" Levlar mulai penasaran.

Sena menarik napasnya perlahan.
"Pak Rafa suami Kakak," ucap Sena lantang.

Levlar menatap Rafa tak percaya. Ia juga menatap Sena dengan senyum meringis.

Luka. Hatinya benar-benar luka sekarang.

Sebelumnya ia tidak pernah jatuh cinta. Sena adalah cinta pertamanya. Saat ia melihat Sena, ada ketenangan di matanya, Levlar benar-benar jatuh pada pesona Sena.

Lalu sekarang ia harus bagaimana? Mencintai perempuan yang sudah bersuami? Itu benar-benar salah. Sangat salah. Ia tidak mungkin melakukan itu. Tapi mau bagaimana lagi? Hati tidak bisa memilih ia akan mencintai siapa, hati Levlar memilih Sena untuk dicintanya.

Kalian pernah dengar sulitnya melupakan cinta pertama? Mungkin itu akan dilalui Levlar, nanti.

"O-oh selamat." Levlar tersenyum seraya mengucapkan selamat kepada Rafa dan Sena.

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang