71. Apa Kau Tau, Mas?

1.9K 131 97
                                    

"Aku mencintaimu, jika kamu mencintai orang lain itu hakmu."

"Alesha." Sena berguma setelah melihat perempuan yang ada di belakang Rafa.

Fani dan Gina hanya menatap Sena perih.

"Sen, kita pulang ya." Fani menggenggam tangan Sena.

"Mas." Sena bergumam menatap Rafa yang memasuki mobilnya dan di susul oleh alesha.

Rumah yang dulu Sena tinggali kini bukan lagi ia yang jadi penghuninya.

Mobil yang dulu tempat Sena bergumam dengan Rafa ternyata telah di duduki perempuan lain.

"Ayo Fan kita pulang." Sena menunduk, tak terasa air matanya tumpah.

"Wallahi aku terluka, mas."

Sena sudah tau kebenarannya, yang waktu itu Fani bertemu Rafa di apartemen ternyata itu bertemu dengan Alesha, Alesha sendiri yang bilang.

Padahal Rafa berulang kali mencoba menghubungi Sena untuk meminta maaf, tapi ternyata hanya omong kosong dan tidak ada perubahan. Rafa masih saja berhubungan dengan Alesha.

Sena bukan tidak ingin memaafkan, hanya saja Sena ingin tau dulu kebenarannya, apa benar Rafa masih mencintai masalalunya? Sena membiarkannya dulu hingga waktu yang bisa menjawab semuanya.
Ternyata perlahan lahan Sena menemukan jawabannya.
Semakin Sena tau semakin sakit hatinya.

Sena mati matian menjaga mentalnya agar bayi yang di dalam perutnya tidak kenapa napa. Karna Sena sudah merasa gagal menjadi istri, maka dari itu Sena tidak ingin gagal menjadi ibu.

Berkat dukungan dari umi, kakak dan teman temannya, Sena bisa bertahan sampai saat ini tanpa Rafa di sampingnya.

Sesampainya di rumah, terlihat banyak tetangga rumah Sena yang sedang masak untuk acara pengajian.

"Eh udah pulang, istirahat aja sayang ke kamar." Laila menyambut Sena pulang.

Sena naik ke atas kamarnya, disusul dengan Fani dan Gina.

Sena duduk di kasur, menatap dengan tatapan kosong, kemudian ia menangis.

Fani dan Gina berada samping kanan dan kiri Sena. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain memberikan pelukan ke Sena.

"Mas apa kamu sama sekali tidak pernah memikirkan perasaan ku? apa menurut mu yang kamu lakukan itu benar?"

"Apa kamu sama sekali tidak pernah menanyakan keadaanku?"

"Apakah aku terluka disini?"

"Kamu sama sekali tidak pernah memikirkan itu?"

"Kamu harusnya tau aku sedang mengandung anakmu. "

"Anak yang kau inginkan, kini aku memberikannya mas, tapi kenapa kamu pergi dengan perempuan lain?"

Sena berguma seolah Rafa berada tepat di depannya.

Fani dan Gina tidak bisa membendung air matanya lagi.

Mereka menangisi Sena.

Sena terus bergumam sambil menangis.

Bisa kalian bayangkan, bagaimana rasanya seseorang yang kalian anggap rumah, seseorang yang sudah menjadi separuh hidup kalian, yang sudah kalian berikan kasih sayang, yang sudah kalian berikan yang terbaik, tapi ternyata? ....

Wajar jika Sena seterluka itu, karna yang Sena tau Rafa selalu mentreat Sena dengan baik, meratukan Sena, seolah menjadikan Sena satu-satunya. Tapi mengapa kini Sena menjadi salah satunya?

Jujur dari semalam Sena tidak bisa tidur, Sena merindukan laki laki itu, mungkin bayi yang ada di perutnya juga merindukan sosok ayahnya. Maka dari itu Sena ingin melihat rumahnya dulu untuk mengobati rindunya. Alih alih mengobati rindu ternyata malah menambah luka hati Sena.

Memang manusia adalah makhluk yang paling susah untuk di tebak, kemarin seloah olah paling takut di tinggalkan tapi besoknya justru malah ia yang meninggalkan, sedikit lucu tapi itulah kehidupan. Kita boleh mencintainya, tapi ia juga berhak memilih seseorang untuk ia cintai.

"Sudah ya mas, aku berhenti sampai sini saja."

Bersambung....

Gimana? Sakit ya? gakuat aku juga nulisnya, ga tega hiks

Komen yang banyak pokonnya 50 komen baru aku up lagi hhiw

Sedih keknya mau tamat ni, beberapa part lagi:((

See u❤

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang