~•51. Bibit Mawar•~

69.9K 5.4K 486
                                    

Rafa masih merengkuh pinggang mungil Sena dari samping dan Sena sibuk mengelus rambut Rafa dan menatap wajah lelah suaminya yang sedang terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafa masih merengkuh pinggang mungil Sena dari samping dan Sena sibuk mengelus rambut Rafa dan menatap wajah lelah suaminya yang sedang terpejam.

Rafa lelah, ia sedang membutuhkan Sena untuk saat ini. Karena Sena adalah satu-satunya kekuatan Rafa.

"Mas, mandi dulu biar seger, Sena siapin air hangatnya dulu." Perlahan Sena melepaskan pelukan Rafa, dan Rafa pun melepaskannya.

"Tunggu!" Rafa menahan tangan Sena.

"Hm?" tanya Sena seraya menaikan alisnya.

"Surprise!" ucap Rafa seraya menyodorkan tangannya di depan wajah Sena.

"Wah ...." Sena senang bukan main.

Entah sejak kapan Rafa memegang bibit bunga mawar itu. Sena langsung tersenyum senang, tak ayal senyum Sena ternyata menular ke Rafa, ketika melihat Sena tersenyum Rafa juga tersenyum, yang jelas Sena benar-benar kebahagiaan Rafa.

Sena langsung menggenggam pot bunga kecil tersebut.

Sebelum Rafa pulang ke rumah, ia menyempatkan diri untuk mampir kesebuah toko bunga, untuk mencari bibit bunga mawar. Pasti Sena akan senang ketika ia merawat bunganya sedari kecil.

"Rawat baik-baik ya," ucap Rafa seraya mengecup kepala Sena.

"Pasti!" Sena masih tersenyum seraya memandangi tumbuhan yang ada di hadapannya.

"Kalo Sena yang rawat pasti ga lama lagi bakalan tumbuh subur dan berbunga indah."

"Hm," ucap Rafa seraya mengelus kepala Sena.

"Sena siapin air buat Mas dulu ya." Sena segera berjalan menaiki tangga dengan diikuti Rafa di belakangnya.

Sena menaruh pot bunga tersebut di dekat jendela, agar saat matahari menampakan dirinya ia akan terkena sinarnya.

Sena segera menyiapkan air hangat untuk Rafa.

"Mas airnya udah siap," ucap Sena yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Makasih istriku." Rafa menggulung kemejanya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Sekarang Sena sedang menunggu Rafa  selesai mandi.

"Ayo makan!" ucap Rafa yang baru keluar dari kamar mandi dengan mengenakan pakaian santai dan dengan rambut basahnya.

"Eh, udah?" tanya Sena seraya menengok ke arah Rafa.

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang