"Sangat sulit mengikhlaskan, apalagi seseorang itu sangat berarti dalam hidup."
Drt ... Drt ....
Rafa yang mendengar ponselnya berdering segera mengangkatnya, dan melihat siapa yang meneleponnya di jam-jam sibuk seperti ini.
'Kak Arya' nama itu tertera di layar ponselnya.
Rafa mengerenyitkan dahinya heran, tidak biasanya Arya menelponnya, jika mereka berbica melalui ponsel pun, itu pasti dari ponsel Sena.
“Assalamualaikum, Fa?” Salam Arya dari sebrang sana.
“Iya waalaikumsalam, ada apa, Kak?”
“Sekarang juga kamu susul Sena.”
“Tapi jam segini Sena masih kuliah, kenapa?”
“Abi kecelakaan,” ucap Arya dengan nada khawatir yang sudah tidak bisa ia tutupi lagi.
“Inalillahi.” Rafa segera bangkit dari duduknya dan mengambil kunci mobil di atas meja.
“Kamu harus tenang, jangan bilang Sena dulu.”
“Oke-oke.” Rafa melangkahkan kakinya lebar-lebar.
“Lokasinya nanti gue shareloc.”
Tut ... tut ....
Rafa segera melajukan mobilnya menuju kampus Sena.
***
“Kak Sena.” Seorang perempuan memanggil Sena dari luar kelasnya.
Sena yang sedang asyik mengobrol dengan Fani segera menghentikan obrolannya dan melihat ke arah seseorang yang memanggilnya.“Kenapa, Sen?” tanya Fani.
Sena hanya mengendikan bahunya dan menghampiri anak perempuan yang tadi memanggilnya.
Fani menemani Sena menghampiri anak tersebut.
“Mas? Ada apa?” Sena kaget melihat Rafa yang sudah ada di depan kelasnya.
“Mas?” tanya Fani terheran-heran.Fani mencari seseorang yang dipanggil oleh Sena.
“Loh? Pak Rafa?” Fani melihat Rafa yang berdiri di depan kelasnya.
“Sekarang kita pulang,” ucap Rafa seraya mengelus pucuk kepala Sena. Padahal rasa khawatir ini sudah hampir ingin meledak. Tapi ... Rafa menahannya karena takut membuat Sena ikut khawatir.
“Loh? Kenapa?” Sena tidak sadar dengan tangan Rafa di kepalanya. Ia masih bingung mengapa Rafa menyusulnya hingga ke dalam kampus dan mengajaknya untuk segara pulang.
“Cepet sekarang ambil tas kamu, aku udah izin sama dosen di kantor.”
“Oke. Sebentar.” Sena mengangguk dengan ribuan pertanyaan yang berputar-putar di otaknya.
“Sen? Pak Rafa ngapain?” Fani mengejar Sena yang hendak meraih tasnya.
“Ceritanya panjang. Nanti aku ceritain.” Sudah usai rahasia ini. Sena berhutang akan menceritakan semuanya kepada Fani.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is My Husband
Fiksi RemajaFOLLOW BIAR TAU INFORMASI DARI AUTHOR! FYI: SAAT MENULIS INI SAYA BELUM TAHU EUPBI DI PART AWAL. Kebanyakan pembaca mengalami baper berkepanjangan. Bebas ngeluarin unek-unek kalian di komentar. Baper? Keluarin aja. BEBAS! -WARNING ⚠️PLAGIAT JANGAN K...