~•47. Perjanjian Itu•~ ✓

81.4K 5.1K 439
                                    

Selamat sahur untuk readers-readersku yang rajin vote dan komen❤️

Yang siders terserah. Ga sahur juga bodoamat.

***

"Kamu ingat?" tanya Rafa seraya menatap Sena.

"Apa?" tanya Sena seraya membenarkan hijabnya yang sedikit berantakan karena ulah suaminya.

"Perjanjian," ucap Rafa.

"Perjanjian?" tanya Sena heran, yang langsung mendapatkan anggukan dari Rafa.

"Perjanjian apa?" tanya Sena yang masih belum menemukan jawabannya.

Rafa menceritakan perjanjian yang Sena buat untuk Rafa saat mereka baru menikah.

Kicep.

Sena diam membisu. Badannya menegang, Sena kaku, tidak bisa bergerak.

Ia ingat dengan ucapannya, ingat betul.

Lalu? Sekarang kan ia sudah lulus, berati Rafa bebas untuk ....

Agrh!

"Kenapa?" Rafa tersenyum menggoda melihat Sena yang kaku.

Meskipun mesum begitu, Rafa tidak pernah sama sekali melanggar perjanjian itu, meskipun perjanjian itu hanya disetujui oleh Sena.

"E-ngga." Sena menggaruk tekuknya yang sama sekali tidak gatal.

Badannya panas dingin sekarang.

Sebenarnya tidak ada salahnya, Rafa sedang meminta hal yang seharusnya ia dapatkan dari Sena. Benar kan?

"Allahuakbar Allahuakbar." Azan isya berkumandang di masjid dekat komplek mereka.

"Udah isya, kita solat dulu." Sena pergi meninggalkan Rafa yang masih setia dengan lengkungan di bibirnya.

Rafa tersenyum geli ketika melihat Sena yang sedang salah tingkah.

Rafa menyeruput kopi terakhirnya sebelum pergi menyusul Sena.

***

Sekarang Sena sudah ada di belakang Rafa, menjadi ma'mumnya.

"Allahuakbar." Rafa mengangkat tangan, takbiratul ihram. Dan Sena mengikutinya.

Rafa melafalkan surat-surat Al-Qur'an dengan lantunan yang sangat merdu, hingga menggema seisi kamar.

"Assalamualaikum warahmatullah." Rafa menengokkan kepalanya ke kanan dan kiri, tanda solat telah selesai.

Rafa melafalkan zikir dan berdoa, dan Sena yang mengaminkan.

"Aamiin." Sena mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Tunggu dulu." Rafa menahan Sena yang hendak membuka mukenanya.

Sena menatap Rafa bingung.

"Kita solat 2 rokaat lagi," ucap Rafa seraya berdiri.

"Niatnya ap-"

"Allahuakbar." Belum selesai Sena bertanya Rafa sudah takbiratul ihram lagi.

Loh? Ini niatnya apa? Sena saja tidak tahu.

Entahlah

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang