'Bukan pindah. Kemarin saya hanya ingin menjemput tulang rusuk saya, yang ternyata ada di sini'
"Mas beneran udah sehat?" tanya Sena ketika melihat Rafa sudah rapih dengan jas kantornya.
"Nih liat udah sehat gini," ucap Rafa seraya memasang dasinya.
Sena menghampiri Rafa, dan membantu Rafa memasangkan dasinya.
"Selesai," ucap Sena seraya tersenyum dan mengibas-ngibaskan bahu Rafa.
"Yuk sarapan." Sena berjalan lebih dulu menuju meja makan dengan Rafa di belakang mengikutinya.
***
Hari ini Rafa tidak pergi ke kantornya, tapi pergi ke sekolah.
"Bapak sudah yakin dengan keputusan Bapak?" tanya Sofwan, kepala sekolah di tempat Rafa mengajar.
"Sudah saya pikirkan, Pak," ucap Rafa yang duduk bersebrangan dengan Sofyan.
Setelah berbicara dengan Sena semalam, Rafa memutuskan untuk mengundurkan diri menjadi guru dan mengurus perusahaannya.
Sena bilang bahwa Rafa terlalu lelah, karena sibuk mengurus ini dan itu.
"Baik jika itu memang keputusan Bapak, saya hargai. Terima kasih telah berjasa kepada sekolah ini, Pak." Sofyan bangkit dari duduknya seraya menjabat tangan Rafa.
"Sama-sama, Pak. Memang itu sudah tugas saya." Rafa keluar di sambut oleh guru-guru.
"Bapak serius mau mengundurkan diri?" tanya Lola yang sudah menunggu Rafa ketika sedang berbicara dengan kepala sekolah tadi. Wajahnya memelas, sedih.
"Iya, Buk." Dengan sopan Rafa mencoba melepaskan rangkulan tangan Lola yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Buk, Pak terima kasih ya." Rafa tak menghiraukan Lola, ia memilih berpamitan kepada guru-guru yang lain.
"Sukses trus, Fa!" ucap Wawan, salah satu guru di sekolah tempat Rafa mengajar.
"Siap-siap!"
Meskipun hanya sebentar di sekolah ini, pengunduran diri Rafa begitu membekas. Rafa terlalu berarti untuk sekolah ini.
"Pak, kita masih bisa komunikasi lagi kan?" ucap Lola dengan wajah memelas.
"Bisa bu." Rafa menggaruk tengkuknya, bingung harus menjawab apa di depan para guru. Jadi di iya kan saja.
"Saya pamit, permisi." Rafa tersenyum ke arah guru-guru yang menatapnya.
Lola melepaskan tangan Rafa pasrah.
"Pak! Pak!" Amazing! Ternyata sudah banyak para siswi yang sudah menunggunya di depan kantor kepala sekolah.
Desas-desus tentang pengunduran dirinya bahkan sudah terdengar sampai penjuru sekolah, entah siapa yang memberi memberitahukannya.
"Pak beneran mau mengundurkan diri?" tanya para siswi ricuh.
Rafa bingung harus menjawab apa, dirinya sudah seperti artis yang sedang meet and great.
Rafa hanya mengangguk mengiyakan.
***
"Bagaimana?" tanya Rafa menatap tajam ke arah Aron.
Aron adalah orang kedua yang Rafa suruh untuk menyelidiki siapa koruptor dibalik ini semua.
"Bapak lihat saja rekaman cctv ini." Aron memberikan flashdisk dengan takut-takut ke arah Rafa.
Rafa segera mengambilnya dan menatap tajam Aron.
Rafa memasang flashdisk itu di laptopnya. Ia memperhatikannya sebentar.
"Bajingan!" Rafa mengumpat, mengepalkan tangannya dan menggebrak meja. Aron yang melihat amarah di wajah bosnya hanya menunduk takut.
"Kerja bagus Aron. Setelah ini saya akan kirim sejumlah uang ke rekening mu."
"Terima kasih, Pak." Aron ingin menolak tapi tidak berani, apa lagi keadaan Rafa yang sedang tidak baik.
"Silahkan kamu pergi, setelah ini biar saya yang urus." Rafa merasa dirinya ingin meledak-ledak.
"Permisi, Pak." Aron menundukan badannya seraya keluar dari ruangan Rafa.
Drt ... drt ....
Handphone Rafa berdering. Rafa segera mengambilnya di saku celana.
"Assalamualaikum, Mas."
Sena selalu tepat waktu saat menelepon Rafa.
"Waalaikumsalam, Sayang ...." Rafa selalu luluh dengan suara teduh Sena.
"Lagi di mana Mas?"
"Di kantor."
"Kamu udah makan?"
"Lagi males, nanti aja di rumah."
"Nanti pulang aku jemput."
"Loh? Emangnya Mas ga sibuk?"
"Enggak, lagi pengen di rumah sama kamu," ucap Rafa seraya terkekeh.
"Kebiasaan!" Sena berdecak sebal.
Bersambung ....
Udah deh segitu dulu, sebenernya mood aku belakangan ini lagi ga bener, makanya jarang update, takutnya kalo dipaksain malah ga jelas nanti certianya. Maaf ya suka nunggu gara-gara mood aku hehe:(
Makasih masih setia menunggu? Eh? Emang masih ada?
Yang belum follow ig aku cepetan follow, di sana ada perkembangan info-info terbit hehe. Yang follow udah tau nih pasti, ye kan ....
Selasa, 23 Juni 2020
11:27Siti Fatimah
![](https://img.wattpad.com/cover/208548653-288-k14336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is My Husband
Fiksi RemajaFOLLOW BIAR TAU INFORMASI DARI AUTHOR! FYI: SAAT MENULIS INI SAYA BELUM TAHU EUPBI DI PART AWAL. Kebanyakan pembaca mengalami baper berkepanjangan. Bebas ngeluarin unek-unek kalian di komentar. Baper? Keluarin aja. BEBAS! -WARNING ⚠️PLAGIAT JANGAN K...