~•17. Lantunan Ar-Rahman Dari Mu•~ (Ga bisa direvisi)

109K 6.3K 119
                                    

Setelah menyelesaikan solat subuh dan berdoa meminta yang terbaik untuk berjalannya hari ini, Sena bergegas merapihkan kamar seraya menunggu seseorang.

Pagi ini cerah, secerah hatinya yang sedang menunggu semua orang mengucapkan kata sah di hari yang sangat suci ini.

Ini adalah amin paling serius.

"Assalamu'alaikum." Dari suaranya sepertinya itu adalah Laila.

"Wa'alaikumsalam, masuk, Mi," ucap Sena menyuruh Laila masuk ke dalam kamar.

"Ini pentata riasnya udah dateng," ucap Laila membawa seorang perempuan muda yang kira-kira umurnya 4 tahun lebih tua dari umur Sena.

Iya, ini yang sedang Sena tunggu.

Ini mimpi atau bukan?

Ini nyata atau ilusi?

Ya Allah rasanya sulit untuk dipercaya.

"Oh ini calon pengantinnya," ucap perempuan itu seraya tersenyum memperhatikan Sena.

"Iya, Teh." Sena memanggilnya teteh karna menurutnya ia belum terlalu tua.

Ia segera mengutak-ngatik alat make-up nya di wajah Sena.

Sebelum ia memoles wajah Sena, Sena memintanya untuk tidak terlalu menor.

Takut di ejek oleh Rafa katanya, haha.

~•°∞°∞°∞°•~

"Selesai," ucap Ima.
Iya Ima, tadi ia memperkenalkan diri pada Sena.

Sena perlahan-lahan membuka matanya.

Setelah sempurna membuka mata.

Tampilah bayangannya di sebuah cermin.

Sena tercengang di buatnya.

Ini beneran Sena?

Loh kok aku gini banget?

Ini pasti bukan Sena kan?

Ya Allah aku tidak percaya dengan diriku.

Sena masih diam tanpa mengucapkan apapun.

"Sen," panggil Ima.

"Ada yang mau ditambah?" tanya Ima.

Sena hanya menggelangkan kepala tanpa menoleh ke arahnya. Sena masih sibuk memperhatikan kaca.

"Kamu cantik."
"kalo gitu Teteh pamit keluar dulu."

Sena yang tidak pernah menggunakan make-up sebelumnya, hari ini dibuat terkejut dengan kekuatan make-up. Make-up bisa mengubah semuanya. Sena tidak percaya bahwa yang di cermin adalah dirinya.

Wajahnya yang cantik tanpa make-up kini lebih cantik karena sedikit polesan make-up, benar-benar sempurna.

Mahkota putih yang ada di atas kepala, gaun putih yang indah, dan kerudung yang berwarna senada dengan gaun yang membuat Sena seperti ratu. Ratu dalam sehari.

Sena masih tidak percaya dengan dirinya sendiri. Sena dibuat pangling.

"Sen," panggil Laila.

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang