Ada sebuah berita mengejutkan saat James berlarian menyusuri rumah megah milik Keluarga Dawson di London. Darwin dan Della yang kala itu tengah menikmati masa senja mereka, berduaan di kebun teh belakang rumah harus menerima fakta mengejutkan. James berlari dengan deru napas bersahutan kasar.
"Tuan Darwin! Gawat Tuan Darwin!"
Darwin mengernyit. Masih memegangi kursi roda yang diduduki Della, memastikan istrinya itu dalam keadaan baik-baik saja. "Ada apa James? Tenanglah dulu. Kau mau minum teh atau kopi?"
James menggeleng lemas. "Tuan..."
"Ya?" tanya Darwin hati-hati, diikuti rupa waspada Della.
"Tuan Darian... tidak ada di kamarnya... Bisa dipastikan..." James menarik napas panjang ketakutan. "Maksud saya... Kami sudah melacak keberadaan Tuan Dan sejak pagi tadi... dan menemukan jadwal flight menuju Jakarta pagi ini pukul sepuluh. Jadi, kemungkinan besar Tuan Dan saat ini sedang merencanakan keberangkatan ke Indonesia."
Detik itu juga napas Darwin memburu ketakutan. Della mencengkram jemarinya. "Dar, Dar, bagaimana ini? Gawat... Apa yang akan dia lakukan, Dar?" tangis Della bercucuran.
Darwin menyambar ponselnya panik. Sambil terus menenangkan Della. "Hallo... Kakek? Di mana Dan? Apa?! Jadi betul, Dan tidak ada di kamarnya? Dasar bodoh, anak itu! Tidak tahukah dia bahwa tubuhnya sangat rentan sekarang? Dia baru dalam masa pemulihan! Bagaimana kalau virus dan bakteri baru justru masuk ke tubuhnya yang tidak stabil itu?"
"Dar! Dar!" Della menjerit panik. "Bagaimana ini Dar? Aku tidak mau kehilangan Dan! Aku tidak mau! Dan... bagaimana kalau sesuatu terjadi padanya? Aku tidak mau melihatnya... meninggalkanku..."
Darwin meremas pundak Della. "Tenanglah, Del, tenanglah... Pasrahkan semuanya padaku... Aku akan temukan Dan... Kau tunggulah di sini bersama James... Aku harus ke rumah sakit sekarang!"
"Tidak, biarkan aku ikut!" Della terisak, "kita harus menemukan Dan sama-sama. Aku tidak mau kita berpisah lagi!"
Mau tak mau Darwin tersenyum mengangguk, menenangkan Della.
Keadaan rumah sakit Internasional London saat mereka datang tak kalah carut marut. Darian benar-benar menghilang dari kamar VVIP-nya yang sudah dijaga ketat.
"Sialan!" Darwin nyaris menjatuhkan tiang infus yang darahnya tercerai burai di lantai sana. Seluruh kawanan bodyguard yang dikerahkan kini menunduk penuh sesal. "Sekarang semuanya berpencar, cari keberadaannya sampai dapat! Siapa tahu dia masih di sekitar sini! Sebagian melacak ke bandara! Sebagian lagi tolong berpatroli di sepanjang jalan! Beritahu saya setiap perkembangannya!"
"Siap, Tuan! Kami sudah mengerahkan seluruh tenaga!"
"Ya..." Darwin mengangguk putus asa. "Kami juga akan..." Darwin memandang Della penuh keyakinan, "tolong siapkan penerbangan kami menuju Indonesia pagi ini juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenger Cries
RomanceDafian Wiranata Dawson (Dafa) membenci saudara tirinya, Darian Wiratama Dawson (Darian) karena telah merebut cinta pertamanya dan membuat hidupnya di masa lalu bagai terkurung dalam kegelapan. Mungkin dulu dia hanya remaja lemah yang mendapat cap an...