86. The Lost

662 124 19
                                    

"Jangan lupa minum vitaminnya tiga kali sehari ya, dear

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan lupa minum vitaminnya tiga kali sehari ya, dear. Terus... jangan sering kecapekan, ya. Aku lihat kantung mata kamu udah ngalahin panda loh, dear. Kasihan baby kalian, dear."

Menutup catatannya, Alona tersenyum pada Finza, mengerjap-ngerjapkan mata sok imut. Kebetulan hari ini Finza melakukan check up pertamanya bersama Alona. Tentunya tanpa bilang apa-apa ke Dafa. Karena ini masih surprise. Sampai sekarang Finza belum mengatakan kehamilannya.

Omong-omong dia mendapatkan hasil USG pertamanya hari ini. Cocok untuk kejutan Dafa.

"Jadi, gimana pahmud kita? Udah tahu kabar happy ini?"

Finza menatap Alona sambil tersenyum riang. "Menurut kamu, gimana kalau hasil USG-nya aku kasihin hari ini? Aku bawa ke IGD pura-pura sakit, terus taraaa surprise... Gitu gimana?"

Alona tampak berpikir keras. "Kata Acel, seminggu lagi Dafa ultah."

Finza menjentikkan jarinya ke muka Alona. "Eh, kamu tahu!"

"Iya, dong, apa sih, yang nggak Alona Cantik tahu di rumah sakit ini? Secara, gue kan Queen of Gosssip Gossip ehehe..." dan mendapati mata jenaka kedua wanita muda itu saling bertubrukan, baik Alona dan Finza langsung heboh. "Good!"

"Ih, Lonaaa, kamu selalu tahu, deh..." Finza tertawa-tawa. "Aku simpen fotonya buat kado ultah suamiku!"

"Good! Good!" jerit Alona lagi. "Kalau aku lihat-lihat, ada kemungkinan baby kalian kembar. Tapi kita lihat nanti ya sambil jalan."

"Sumpaaah?" Finza menatap Alona penuh haru. "Emang nggak salah aku milih kamu, Lon!" buru-buru Finza merapikan sling bag yang dipakainya. "Kalau gitu, aku langsung pulang aja sebelum Dafa lihat aku di sini, ya? Kalau ketahuan sekarang kan, jadi nggak surprise lagi."

"Iya, gih, buruan pulang, Cha."

Finza mengangkat jari tangannya membentuk ok, sebelum perlahan mengendap keluar dari ruangan Alona. Sepanjang lorong rumah sakit cukup sepi siang itu. Karena Dafa juga biasa wara-wiri di sekitar bangsal dokter umum, Finza harus bergerak cepat.

Begitu langkahnya berhasil keluar dari lobby, Finza segera menuju area parkir. Matanya berputar mencari letak mobil berwarna pink miliknya, tapi tidak ditemukan di manapun. Aneh, Finza memegangi dahinya yang terasa nyut-nyutan. Barulah menyadari dia tidak ke rumah sakit membawa mobil sendiri, tapi pesan gocar. Astaga, hamil ternyata membuatnya mendadak jadi pikun juga. Ya ampun, semalaman dia memang kelelahan. Dan Alona selalu bilang agar dirinya tidak terus memaksakan diri untuk beraktivitas. Efek kelelahan, dan malas menyetir juga, tadi akhirnya dia memesan gocar. Baiklah, artinya dia harus ekstra sabar menunggu gocar pesanannya datang karena jalanan yang pasti macet mendadak.

Sebelum Finza sempet menepi kembali ke lobby rumah sakit, suara berat seseorang terdengar dari jauh. Seperti memanggilnya.

"Halo Finza..."

Revenger CriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang