Galang Sakit

292 26 3
                                    

Pagi ini rasanya Galang malas sekali untuk bangun dari selimut hangatnya. Itu karna ia merasakan lemas pada tubuhnya. Sepertinya, serangan dari Agra semalam mulai bereaksi sekarang.

Tok-tok-tok

"Galang! Wake up-Wake up! Morning telah tiba."

Dewi membangunkan Galang dibalik pintu Kamarnya.

"Iya mamsky!"

Galang terbangun. Awalnya ia tidak mau masuk Sekolah saja. Tapi karna ia ingat ada kuis hari ini, alhasil ia tetap masuk. Sambil mengucek matanya, Galang segera membawa dirinya memasuki Kamar Mandi.

***

Setelah tadi bersiap dan sarapan, kini waktunya Galang berangkat. Namun, baru ia bersiap menyalakan mesin motornya, Dewi memanggil.

"Galang!"

Galang terjengit kaget karna itu. Ia mendengus kesal pada mamsky nya.

"Ah! Mamsky, mah! Suka banget bikin Galang kaget." Keluh Galang.

"Ya, maaf!" Dewi terkekeh. Sesaat kemudian, ibu beranak satu itu teringat sesuatu, "Eh, Lang! Mamsky mau Talk-Talk with You. You kalo punya Cat. Cat nya dijagain, dong!"

"Emang kenapa?"

"Dua hari yang lalu, tuh Your Cat makan ayam yang ada di kulkas. Ayam yang buat bikin semur. Pas bikin pecel buat You malem itu tuh, ayamnya beli lagi." Jelas Dewi.

Waktu daging itu menghilang, sebenarnya Dewi ingin langsung bertanya pada Galang. Namun, karna emosi sang anak sedang labil-labilnya, makanya Dewi menundanya. Dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk bertanya mengenai daging hilang itu pada Galang. Karna di Rumah ini, hanya Galang yang memiliki kucing.

"Tapi mamsky heran. Kan, ayamnya di kulkas, ya! Cat kan gak bisa buka kulkas. Tapi ayamnya bisa gone! Gimana, tuh?"

"Gimana?" Bingung Galang.

"Ya elah! Kenapa You malah balik nanya?"

Galang termenung. Ingatannya berlayar pada dua hari yang lalu saat ia makan daging itu. Seketika Galang melongo kelagapan. Mulutnya ternganga karna itu.

"Eh! Muka You kenapa?" Panik Dewi memegang wajah Galang. Namun, setelah ini ia semakin panik.

"Eh, Lang! You sakit ya? Panas badannya. You Fever?"

Galang lekas menurunkan tangan mamsky nya yang ada di wajahnya, "Gak! Galang gak papa."

"Gak papa gimana? Suhu badan You panas begini! Gak usah School ya! Biar mamsky izinin."

"Gak ah! Ada kuis, mamsky. Galang gak mau ikut kuis susulan." Tolak Galang.

Dewi terus menatap khawatir, "Beneran, You gak papa?"

"Iya! Ya udah, Galang berangkat dulu, ya!" Setelah itu, ia lekas menyalimi sang Ibu, "Assalamualaikum!"

"Waalaikum Salam! Hati-hati!"

***

Entah apa yang terjadi, pagi ini Tania memilih melesat daripada diantar Tristan ke Sekolah. Begitu di dekat semak-semak tinggi, Tania berhenti melesat dan mendumel.

"Dasar serigala jelek! Kemarin aja, godain gue terus! Sekarang malah ngilang gitu aja! Nyebelin banget, sih!"

Bak pucuk dicinta, ulam pun tiba. Seketika Tania mendengar suara motor Galang yang lewat. Entah inisiatif dari mana, Tania bersembunyi dibalik semak. Begitu motor Galang melewatinya...

"Tunggu!"

Tania menongolkan diri dan mencegat motor Galang.

"Heh!" Galang yang kaget, hampir marah. Namun itu urung ketika melihat pelakunya, "Gak jadi marah, deh! Kenapa jegat-jegat gue? Kangen, ya?"

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang