Sikap Aneh Thea

109 14 4
                                    

Karna demi memastikan keadaan gadis pemilik darah suci itu, Agra rela keluar Rumah malam ini dan mendatangi Rumah Nayla. Karna Tristan terlihat bersikap aneh belakangan ini ketika ditanya soal darah suci.

Seolah bersikap sebagai tamu, Agra mengetuk pintu.

"Bentar!" Terdengar suara gadis yang menyahut dari dalam Rumah. Agra diluar menunggu dengan sabar.

Ceklek...

Begitu pintu dibuka, keluarlah seorang gadis yang ternyata bukan Nayla. Melainkan Sissy.

"Ada apa ya, om?" Tanya Sissy penuh sopan santun.

Agra mengendus. Lelaki paruh baya itu bingung karna tak mendapati aroma darah suci didalam tubuh gadis itu. Itu artinya, bukan gadis ini pemilik darah sucinya.

"Om?" Tanya Sissy membuyarkan lamunan Agra.

Agra terkesiap. Demi menghilangkan memory gadis itu tentang dirinya, ia lekas menjentikkan jemarinya diwajah Sissy. Seketika Sissy jatuh pingsan tak sadarkan diri didepan Teras Rumah Nayla.

Sementara Agra segera melesat pergi dari Rumah itu. Informasi yang didapatnya adalah, gadis pemilik darah suci itu sedang tidak berada di Rumahnya.

Tanpa Agra sadari, rupanya Tino memperhatikannya dari jauh.

***

"Ada apa ayah memanggil kami?" Tanya Tristan.

Saat ini, semua anak Agra itu berada dalam Ruangan sang ayah. Ya, tentu saja karna Agra sendiri yang memanggil mereka. Kecuali Liora yang tidak ada karna masih harus beristirahat atas lukanya.

"Tristan! Beraninya kamu sembunyikan hal ini dari ayah?"

Pertanyaan dari mulut dari Agra itu mengundang kebingungan dari anak-anaknya.

"Maksud ayah?" Tanya Yasha penasaran. Pasalnya ia merasa tak ada yang sedang disembunyikan.

"Tadi ayah mengunjugi Rumah Nayla! Namun gadis pemilik darah suci itu tidak ada di Rumahnya. Mengapa kamu menyembunyikan fakta kalau Nayla hilang?"

Kecuali Tristan, semuanya terkejut. Mereka tak tau apapun. Ralat, Thea pun terlihat tak terkejut. Entah karna apa?

Tristan menunduk, "Maafkan aku, ayah! Aku melakukan ini, karna tak ingin membuat ayah khawatir."

"Tapi kenapa lo sembunyiin dari kita?" Marah Digo.

"Gue bukannya mau sembunyiin. Tapi lebih tepatnya, gue belum bercerita. Keburu ayah yang memberitahu kalian." Jelas Tristan sambil memperhatikan ekspresi mereka satu-persatu. Tristan terhenyak akan adanya sebuah kejanggalan.

"Kenapa Thea terlihat biasa saja?" Ucap Tristan dalam hati.

Agra menghela nafas. Ia mencoba maklum akan perbuatan Tristan, "Baiklah! Tugas kalian adalah mencari gadis itu sampai ketemu."

Semua mengangguk. Terlebih lagi Tristan. Tanpa disuruh pun, ia akan mencari Nayla.

"Tapi, bukan hanya itu saja yang ingin ayah sampaikan pada kalian." Agra kembali menarik atensi mereka.

"Apa itu, ayah?" Tanya Tristan penasaran.

"Di Rumah gadis pemilik darah suci itu ada seorang gadis lainnya. Gadis itu bisa saja menjadi penghalang kita untuk mendapatkan darah suci. Kita harus segera menyingkirkannya." Petuah Agra.

Bukan apa-apa! Agra berkata seperti itu, karna ia merasa ada aura lain pada diri Sissy, walaupun Agra sendiri tak tahu, apa itu? Makanya Agra merasa terancam walaupun Sissy hanya manusia biasa. Terlebih, Sissy mengingatkan Agra pada seseorang.

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang