Analisa Sissy Membawa Fakta

158 19 7
                                    

Sissy menghela napas lega ketika mendapati Nayla sudah tertidur. Pintu Rumah memang sengaja tak di kunci agar Sissy bisa masuk nantinya. Walaupun merasa lelah, Sissy merasa ia harus tetap berbenah diri. Mengganti gaun dressnya dengan piyama di Kamar Mandi, tak lupa dengan rutinitas Skincare dan Bodycare nya. Begitu dirasa semua siap, Sissy lekas berbaring di kasur sebelah Nayla tertidur pulas.

Baru saja ia akan menutup matanya, seketika kejadian Digo tadi mengganggu pikirannya. Alhasil, Sissy kembali terduduk. Ia penasaran, apakah hanya Digo saja yang alergi bawang putih, atau semua saudara-saudaranya juga? Alhasil, Sissy segera bangkit dan menuju laptop Nayla yang ada diatas meja belajar.

"Nay! Gue minjem laptop lo, ya." Izin Sissy berbisik. Setelah itu, ia membuka laptopnya. Sebenarnya tanpa izin pun tidak apa-apa karna Nayla sendiri memang sudah mengizinkan laptop itu untuk dipakai berdua.

Tujuannya satu. Yaitu langsung pada mesin pencarian Google. Dengan segera ia mengetik 'Ciri-ciri vampir'

"Vampir selalu keluar di malam hari. Karna saat siang hari, vampir akan terbakar menjadi abu jika terlalu lama dibawah sinar matahari." Gumam Sissy membaca hasilnya.

Sissy termenung. Seketika ingatannya berputar pada saat Yasha terbakar matahari.

"Kalo dipikir-pikir, kenapa Yasha bisa terbakar matahari, ya? Kan gak pernah ada kasus orang yang terbakar matahari? Ada sih! Tapi kan gak sampe sekarat. Palingan, orang-orang yang terbakar matahari itu karna berjemur lama tanpa memakai Sunblok. Itupun efek terparahnya hanya iristasi aja atau kanker kulit. Sementara Yasha, waktu itu hanya sedetik sinar matahari kena kulit dia, dia langsung kebakar? Kebakar dalam artiannya itu terbakar. Bukan karna Sunburn atau Kanker." Ucap Sissy dan terdiam.

"Apa dia alergi sama sinar matahari sama kayak Digo yang alergi sama bawang putih?" Lanjutnya.

Sissy menggelengkan. Ia tidak membenarkan pikirannya itu, "Tapi kalo Yasha alergi matahari, dia gak akan pernah keluar Rumah di siang hari. Jangankan keluar, dia pasti akan selalu memastikan Kamarnya gak akan di masuki sinar matahari sedikitpun. Karna sedikitnya sinar matahari yang masuk, walaupun gak kena kulit, itu udah berakibat fatal pada penderitanya. Tapi, Yasha enggak! Dia masih suka keluar masuk Rumah, karna kan dia harus Sekolah?"

Puas menerka-nerka, Sissy kembali melirik laptop untuk membaca ciri-ciri lain.

"Bayangan vampir, tidak akan menampak di cermin?"

Seketika Sissy terbelalak. Ia pernah melihat itu terhadap Digo.

"Vampir tidak bisa memakan makanan manusia."

Lagi-lagi Sissy disadarkan oleh fakta. Dulu waktu Nayla diajak Dinner, gadis itu bercerita. Tristan malah gak makan, dan ngakunya udah makan. Kan harusnya kalo mau Dinner, gak perlu makan dulu? Hal yang sama yang ia alami bersama Digo tadi. Digo benar-benar menolak untuk makan. Padahal Digo gak tau, apakah Spagetti itu mengandung bawang putih atau enggak? Disamping itu, Sissy tak pernah melihat keluarga Digo itu makan sedikitpun. Ia pun melirik pada laptopnya lagi.

"Vampir takut pada bawang putih. Karna, mencium aromanya saja sudah membuat mereka merasakan sensasi terbakar. Apalagi menyentuhnya."

Sissy menutup mulutnya tak percaya. Wajah Digo tadi memang seperti bercak-bercak terbakar.

"Itulah ciri-ciri vampir yang bisa dikenali. Vampir bisa menyamar sebagai manusia, asalkan ia bisa mengendalikan nafsunya kepada manusia. Vampir akan sulit mengendalikan nafsu pada aroma manusia, biasanya karna si manusia itu terluka, atau memancing membiarkan lehernya terekspos."

Sissy ingat. Dulu waktu ia sedang menunjukkan anting yang di beri Digo dengan membiarkan lehernya terekspos, Digo seperti mendekati mulutnya pada leher dirinya. Bahkan ia sampai mendengar suara desisan aneh dari mulutnya.

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang