Masalah Tobi

207 28 34
                                    

Sissy dan Angel menghela napas lelah. Tadi Sissy memutuskan untuk mencari keempat saudaranya itu di Wilayah serigala. Sebagai kakak, Angel memilih untuk menemani sang adik. Tak ketemu juga, mereka pun memutuskan untuk mencari di Wilayah manusia. Dengan kemampuan melesat, mereka meyusuri setiap sudut Kota. Namun hasilnya tetap nihil. Dan berakhirlah mereka merasa putus asa.

"Sejak jadi serigala, gue emang gak pernah capek. Tapi lama-lama gue juga frustasi kalau gak ketemu-ketemu." Ujar Sissy kesal.

"Kita istirahat dulu, Si!" Ajak Angel. Sissy pun mengangguk setuju.

Kebetulan ada tukang bakso disekitar mereka. Alhasil, keduanya memutuskan untuk memakan bakso terlebih dahulu.

***

Setelah pencarian Galang, David, dan Tania tak membuahkan hasil, ketiganya memutuskan berkumpul di tempat tadi. Merasa kesedihannya memuncak, Galang memilih untuk mengunjungi Thea di Sungai es.

Galang kondisinya tengah diambang kesedihan, membuat David dan Tania memutuskan untuk menemani laki-laki itu.

Dan disinilah mereka berada. Galang pun sudah bersimpuh disamping Thea yang tengah terbaring lemah. Lagi-lagi Galang menempelkan tangan gadis itu dipipinya. Kembali Galang menangis.

"Kenapa semua ini terjadi sama gue?" Lirihnya, "Apa kalian semua mau bales dendam sama gue karna dulu gue ninggalin kalian selama beratus-ratus tahun lamanya? Gue mohon lo bangun, Thea! Siapa yang mau menghibur gue disaat gue seperti ini?" Lanjutnya mengeluarkan segala keluh kesahnya.

"Mamsky juga belum balik. Jadi gue cuma bisa mengharapkan elo yang selalu ada disisi gue. Tapi keadaan lo sedang kayak gini." Galang tak peduli terlihat lemah sekarang. Masalah yang selalu datang bertubi-tubi membuatnya membutuhkan sebuah sandaran.

David dan Tania yang melihat pandangan sedih itu, lekas menunduk. Keadaan Galang begitu menyedihkan sekarang. Dan mereka tak bisa banyak membantu karna nyatanya, yang Galang butuhkan sekarang adalah mamsky nya dan Thea.

"Bangun, Thea! Gue mohon." Lirih Galang terisak.

Merasa masih tak ada pergerakan dari Thea, Galang lekas membenamkan wajahnya pada tangan Thea dan batu yang ditiduri Thea itu. Disana, Galang menangis sepuasnya. Sementara David dan Tania ikut menitikkan air matanya karna melihat pemandangan yang menyayat hati mereka.

***

Tok-tok-tok...

"Bentar!" Sahut Tobi dari dalam Rumah.

Ceklek...

Akhirnya Tobi membukakan pintunya juga.

"Eh, elo Ken Dedes? Mau ngapain lo?" Tanya Tobi dengan nada yang memancing keributan.

"Galang mana?"

"Galang mana-Galang mana." Cibir Tobi kesal, "Kagak tau, gue! Emang tuh si kutu kupret kerjaan ngelayap terus. Dari pulang Sekolah, dia kagak balik! Gue aja diturunin di tengah jalan. Emang dasar si kampret paku payung, ya!" Omel Tobi kesal.

Gimana tidak kesal? Saat perjalanan pulang tadi dari Sekolah, tiba-tiba mereka mendengar suara lolongan serigala. Tobi yang tengah ketakutan dan ingin buru-buru tiba di Rumah, malah disuruh turun dari motor dan ditinggalkan ditengah Jalan.

Ken termenung. Jadi Galang belum pulang?

Guna menyembunyikan kekhawatirannya, Ken menatap tengil pada Tobi.

"Ya udah, kalo gitu. Persilahkan gue masuk, dong! Masa tamu lo biarin diluar aja, sih? Kasih minum, kek! Apa, kek!"

Tobi mendengus kesal, "Iya, iya! Bawel banget lo, ah! Silahkan masuk!" Ucapnya bergerutu.

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang