Ceklek...
Seolah tak mengingat apa yang terjadi pada dirinya, Thea keluar dari Kamarnya dalam keadaan tenang karna bulan purnama sudah tertutup awan. Begitu di luar, semua menatap Thea nanar. Ada beberapa dari mereka yang matanya sembab, terutama para saudarinya. Sudah dipastikan jika mereka habis menangis.
"Kalian kenapa?" Tanya Thea heran.
"Lo."
Thea terkesiap, "Kenapa sama gue?"
Liora menelan salivanya saat dirasa tenggorokannya tercekat. Setelah itu, ia menghela napas untuk menjelaskan, "Sekarang, lo menjadi vampir setengah serigala."
Thea terbelalak. Dirinya menggeleng tak percaya, "Bagaimana bisa? Orang yang sudah menjadi vampir, kini menjadi serigala juga?"
Tristan menutup matanya erat. Ia pun masih belum terima. Tristan menghela napas, untuk menjelaskan pemikirannya, "Masuk akal, kalau imun vampir lo memang gak kuat untuk melawan gen serigala yang mengalir di tubuh lo. Seharusnya itu bisa berhasil dibekukan bersamaan dengan racun mematikan serigalanya. Tapi, kekuatan gen jauh lebih kuat daripada racun sehingga lo butuh imun yang lebih untuk melawannya. Dan imun lo, gak sekuat itu."
Seketika Thea menangis. Bukan ia tak terima jika ada gen serigala ditubuhnya. Karna sedari awal, yang Thea inginkan adalah menjadi serigala. Tapi, Thea menangis karna ia takut. Ia takut jika dirinya harus keluar dari keluarga yang selama ini menjadi saksi suka dukanya selama beratus-ratus tahun. Secara Thea tau, jika Agra sangat membenci bangsa serigala. Ayahnya itu pasti marah, karna salah satu anaknya kini menjadi serigala. Pasti beliau akan mengusir dirinya. Kalau itu sampai terjadi, mau tinggal dimana ia?
Selama ini, Thea sudah beradaptasi hidup di hangatnya malam dalam sebuah tempat tinggal. Dirinya yang tinggal di Hutan itu sudah terjadi lama sekali. Pasti ia akan kesulitan untuk menyesuaikan diri lagi. Ditambah, ia akan kehilangan kasih sayang yang hangat dikeluarga ini. Secara diantara semua keluarga vampir, hanya keluarga ini yang menjalin kasih sayang. Mengingat dulu keluarga Vallen yang saling berambisi dan masing-masing egois.
"Tristan, gimana ini? Tolongin gue. Gue gak mau diusir. Kalau ayah tau, pasti akan marah. Pasti ayah gak bisa terima kalau ada serigala yang tinggal disini. Tolongin gue. Gue masih pengen menjadi keluarga kalian." Tangis Thea memohon.
Semua terbelalak. Benar apa yang diucapkan oleh Thea.
"Gimana ini? Pasti ayah akan mengusir Thea." Kini Liora ikut ketar-ketir.
"Kalo gitu, ayah gak boleh tau." Gumam Tristan yang mencoba tenang ditengah kepanikan.
"Gak mungkin! Aroma serigala Thea sangat tercium. Apalagi penciuman ayah juga terbilang bagus." Bantah Yasha.
Liora tertegun. Aroma serigala yang ia cium dari tubuh Thea tadi siang ternyata adalah milik Thea. Liora pikir, itu adalah aromanya Galang karna Thea selalu berdekatan dengan Galang.
"Terus kita harus bagaimana?" Tania ikut ketar-ketir.
Tristan menghela napas, "Gak ada yang bisa kita lakukan sekarang."
"Ada caranya. Sekarang lo harus berusaha gimana caranya supaya gen serigala lo hilang dari tubuh lo, kalo lo masih pengen menjadi bagian dari keluarga ini." Ucap Digo menuntut.
"Digo!" Tegur Tristan.
"Apa? Gue bicara fakta. Kita semua itu vampir. Kita adalah keluarga vampir. Gak mungkin kan, kita menampung bangsa serigala? Kalo lo emang serius gak mau keluar dari keluarga ini, lo harus buktiin kalo lo bisa menghilangkan gen serigala itu."
"Gimana caranya?" Tangis Thea yang melihat penolakan Digo.
"Ya, gue gak tau! Lo cari tau aja sendiri." Digo mengedikkan bahu, "Pokoknya gue gak terima ada bangsa serigala disini."

KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)
FanfictionGanteng Ganteng Serigala Fanfiction (My Version) Ketika makhluk Immortal hidup berdampingan dengan manusia. Galang dan Nayla adalah dua orang sahabat yang merupakan manusia biasa. Keduanya dekat bahkan saling membutuhkan. Namun, semuanya berubah ke...