Masih di malam yang sama, Liora mengendap-endap keluar dan memastikan Thea sudah tidak ada di Taman. Kini ia bisa menghela napas lega karna gadis itu sudah tidak ada disana.
Di sisi lain, dibalik semak-semak dekat kediaman keluarga Agra itu, Ken datang mengendap-endap. Ia mengintip sedikit, dan senyumnya sumringah ketika ia melihat Liora di depan Teras Rumahnya. Ken melirik pada setangkai bunga mawar merah yang dibawanya. Ia pun sedikit bingung akan itu.
"Gimana cara ngasihinnya, ya? Kalo gue kesana, yang ada aroma gue kecium si Agra." Gumamnya.
Seketika Ken memikir-mikir. Mumpung Liora masih disana, takut keburu masuk. Akhirnya, terbesit dalam pikiran Ken untuk menggunakan insiden Excel tadi.
"Gue lempar aja kali, ya?"
Ken mengangguk yakin, disaat rasanya keputusan itu benar. Setelah mencoba membidik, Ken pun melemparkan bunga mawar itu.
"Aduh!"
Ken terbelalak. Rupanya lemparannya itu salah mengenai sasaran. Niatnya akan melempar kedepannya Liora saja, tapi itu malah mendarat di kepalanya. Ken meringis. Bisa-bisa Liora bakal ngamuk beneran, nih!
Sementara Liora, kini ia sudah memegangi kepalanya yang sakit karna terkena mawar nyasar. Ia pun mendengus kesal ketika melihat mawar itu kini mendarat dihadapannya. Liora mengambilnya.
"Kerjaan siapa sih, ini? Gak elit banget, deh! Ngelemparin bunga kayak gitu. Maksudnya apaan coba?" Gerutu Liora yang masih memegangi kepalanya.
"Waduh! Kayaknya bakalan ngamuk beneran, deh! Cabut, ah!" Ken yang ketar-ketir berusaha melarikan diri.
Namun, rupanya Liora melihat ada pergerakan aneh di semak-semak yang sedikit jauh darinya. Ia pun termangut-mangut.
"Pasti itu orangnya." Gumam Liora yakin, "Woy! Siapa disana?!" Lanjutnya menggertak.
Melihat sosok itu berusaha melarikan diri dengan melesat, Liora lekas mengejarnya.
Butuh waktu yang singkat, Liora dapat meraih bahunya. Mencium aroma serigala yang menyengat, refleks ia menghajarnya. Untung saja Ken cekatan, jadi ia bisa langsung menahannya.
Melihat siapa yang dilawannya, Liora terbelalak.
"Elo?"
Ken menyengir menatap Liora.
"Lo gila, ya?! Ngapain lo kesini?! Lo yang tadi siang, kan?" Kesal Liora dengan nada panik. Kalau ayahnya sanpai tau, bisa berabe.
"Aku kesini, mau nemuin Princess Liora." Ucap Ken membuat Liora melongo. Apa-apaan julukannya itu?
"Mau ngapain lo kesini? Urusan apa lo sama gue?" Tanya Liora dengan nada ketar-ketir.
Sesekali Liora melihat kearah Mansionnya, guna berjaga-jaga agar ia tidak ketahuan. Memilih cari amannya saja, Liora membawa Ken melesat pergi.
"Ngapain lo pengen nemuin gue?" Kini Liora bertanya dengan nada yang lebih tenang, begitu mereka telah jauh dari Mansion.
Ken pun berdeham terlebih dahulu untuk menetralkan rasa gugupnya, "Sebelumnya gue minta maaf, karna ngelempar bunga–"
"Jadi lo yang ngelempar bunga ini?!" Hardik Liora sengit.
Bisa dibilang, Ken ini definisi membangunkan singa yang tertidur didalam Kandang. Dalam artian, Ken sangat terlalu berani sekali, untuk mendekati Liora yang super jutek ini.
"Iya. Kan gue mau minta maaf."
Liora mendelik, "Maaf-maaf. Sakit tau, gak?!"
"Iya tau. Maaf, ya!"
![](https://img.wattpad.com/cover/373208156-288-k139892.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)
FanficGanteng Ganteng Serigala Fanfiction (My Version) Ketika makhluk Immortal hidup berdampingan dengan manusia. Galang dan Nayla adalah dua orang sahabat yang merupakan manusia biasa. Keduanya dekat bahkan saling membutuhkan. Namun, semuanya berubah ke...