Insiden Bulan Purnama

303 27 20
                                    

Malam ini, Sissy dan Digo tengah berpacaran di Taman Mansion kediaman keluarga Agra. Dengan nyaman, Sissy menyenderkan kepalanya pada bahu Digo. Keduanya tak menyadari kalau malam ini bulan purnama. Itu karna sang bulan masih bersembunyi dibalik awan.

"Sayang. Kamu masih sakit?" Tanya Digo khawatir. Secara, Sissy seperti kelihatan lemas.

Yang ditanya pun segera menggeleng, "Enggak, Baby. Aku cuma ngantuk doang. Makanya ini aku nyaman nyender dibahu kamu."

Digo terkekeh. Ia lekas mengelus rambut legam Sissy itu. Sissy yang di perlakukan begitu semakin merasa nyaman saja. Bahkan sampai tak sadar, ia akan tertidur. Tiba-tiba...

Aaaaaaaauuuuuuuu

Digo terkesiap. Sementara Sissy masih nyaman dalam tidurnya. Laki-laki itu segera melirik pada sang kekasih. Seketika ia khawatir. Sissy terlihat gelisah pada akhirnya. Gadis itu terlihat gemetaran.

"Si? Kamu kenapa?"

Sissy lekas membuka matanya. Ia menatap Digo sayu, "Gak tau, Honey. Tiba-tiba aku ngerasa kedinginan."

Di tengah matanya yang sayu, Sissy memandang langit. Awalnya, ia masih baik-baik saja. Namun begitu ia menatap bulan purnama, tubuhnya mulai bereaksi. Ia mulai merintah kesakitan.

"Ggggggrrrrrrrr!" Geram Sissy kesakitan.

"Si? Kamu kenapa?"

Sissy tak menjawab. Tubuhnya tiba-tiba memerah. Ia menatap Digo tajam. Digo tertegun. Mata itu, adalah mata serigala. Secara, Sissy menampilkan mata oren menyalanya.

"Si? Gak mungkin? Kamu beneran jadi serigala?"

Lagi-lagi Sissy tak menjawab. Ia terus menggeram marah karna melihat Digo. Tentu saja, karna Digo adalah vampir. Secara, tubuh Sissy tengah di kendalikan oleh gen serigala sepenuhnya.

Tanpa aba-aba, Sissy lekas menyerang Digo. Digo refleks menghindar. Laki-laki itu menatap sang kekasih tak percaya. Tidak! Bukan seperti ini yang Digo mau. Ia tentu tak mau melawan Sissy, yang jelas-jelas ia sangat mencintainya. Digo tak mau melukai gadis itu.

Dalam waktu singkat, terjadilah pertarungan diantara Sissy dan Digo. Jika Sissy terus memberikan serangan, Digo hanya bisa menghindar tanpa mau melawan.

Untuk takaran pemula bagi Sissy, gadis itu amat mahir. Sehingga Digo sendiri kewalahan. Hingga akhirnya, Digo berhasil mengunci pergerakan Sissy. Ia menahan gadis itu, dengan pelukan kuatnya dari arah belakangnya.

Sissy sendiri terus meronta-ronta berusaha melepaskan diri, dari kuncian Digo. Tak ingin kehilangan kesempatan, Digo membawa Sissy melesat masuk kedalam Mansion.

Untung saja Agra sedang tidak ada di Mansion. Jadi tak masalah, untuk ia mengurung Sissy di Kamarnya. Namun begitu mereka tiba di Ruang Tamu, Tristan, Nayla dan yang lainnya menatap terkejut pada Sissy.

"Digo. Sissy kenapa?" Tanya Nayla panik.

Ya, sama seperti Sissy, Nayla juga berada di Mansion ini untuk berpacaran dengan Tristan.

Sambil terus mengunci pergerakan Sissy yang terus memberontak, Digo menjelaskan, "Malam ini adalah bulan purnama. Dan Sissy mau berubah jadi serigala."

Semua terbelalak. Nayla menatap Sissy sedih. Kenapa harus ini yang terjadi pada sahabatnya?

"Gawat! Kalau begitu, cepat kurung dia! Sebelum dia membabi buta disini." Perintah Liora panik.

Digo mengangguk. Ia lekas membawa Sissy melesat masuk ke Kamarnya. Sebelum Sissy melesat keluar, Digo yang terlebih dahulu melesat. Setelah itu, ia langsung menutup pintunya. Sengaja tidak di kunci, karna Digo tau. Jika gen serigala yang sedang mengambil alih tubuh Sissy sepenuhnya, maka gadis itu akan hilang akal untuk sekedar memikirkan bagaimana caranya membuka kunci. Ia hanya fokus bagaimana cara membuka pintu, tanpa berpikir tentang kunci.

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang