Galang masih bermanja-manjaan dengan Thea. Sementara Thea hanya menikmati sikap manja Galang itu. Setelah tadi kegiatan menyandar pada bahu Thea tertunda karna kedatangan tansky dan sepupunya, kini keduanya kembali melanjutkan.
"Udah lama, kita gak kayak gini. Mengingat gue ngambek sama lo, terus lo marah sama gue, abis itu gue malah sekarat." Ucap Thea yang sendu karna sempat kehilangan beberapa moment kebersamaan karna kesalahpahaman masing-masing.
"Iya. Kedepannya, jangan sampe salah paham kayak gini lagi, ya! Dan yang pasti, lo jangan terluka juga. Nanti gue sedih lagi." Ucap Galang. Thea pun terkekeh mendengarnya.
"Lo juga! Jangan terluka, jangan hilang lagi kayak waktu itu. Nanti gue sedih juga." Balas Thea dan Galang ikut terkekeh.
Di saat keduanya tengah menikmati kebersamaan, itu dihancurkan seketika dengan kedatangan Zidan. Anak itu menatap tengil pada kedua insan yang tengah di mabuk asmara itu.
"Widih! Serasa dunia milik berdua, lo! Belum muhrim, gak boleh!" Ledek Zidan mengakak.
Galang bangkit dari bersandarnya dan mendengus kesal. Yang ia ingat, dulu Zidan amat menyebalkan. Dan ternyata itu berlaku sampai sekarang.
"Kenapa? Sirik lo ngeliat gue punya cewek?"
"Siapa yang sirik? Eh, gue mah ganteng! Cewek-cewek juga pada ngantri sama gue. Bahkan kalo gue mau, cewek lo juga bisa gue embat."
Galang terbelalak, "Berani macem-macem, siap-siap ini melayang ke muka lo!" Ancamnya kesal sambil menunjukkan kepalan tangannya.
Zidan tertawa puas. Mengerjai Galang adalah rutinitas wajibnya di waktu kecil. Bahkan sampai sekarang, ternyata itu sudah menjadi hobby. Syaratnya jika ia bisa bertemu Galang, barulah ia bisa menjahilinya.
Thea tertawa pelan. Melihat pemandangan Galang yang bercanda dengan Zidan, seolah ia melihat keakraban Galang dan Digo. Thea mendesah. Kapan Digo bisa seperti ini?
***
Liora, Tania, dan Inge memilih untuk mencari Thea di Hutan dekat Wilayah serigala. Baru saja mereka tiba, ketiganya terutama Liora hampir bertabrakan dengan seseorang yang juga sedang melesat. Untungnya orang itu berhasil mengerem. Begitu pun dengan Liora.
"Eh, ada Princess Liora." Ucap Ken cengengesan.
Liora melotot. Ia malu setengah mati karna disini ada Tania dan Inge juga. Sementara Tania dan Inge terkekeh. Jadi ini, serigala yang berhasil memikat hati Liora? Kini rasa penasaran mereka terjawabkan sekarang.
"Lo ngapain sih, disini?! Pergi, gak!" Gertak Liora pada Ken guna menutupi hubungan mereka didepan Tania dan Inge.
"Kok, suruh pergi? Baru aja ketemu." Protes Ken manja.
"Pergi gak, sekarang!" Gertak Liora lagi. Diam-diam ia melirik malu pada Tania dan Inge, "Pergi atau gue pukul, nih!" Lanjutnya mengancam pura-pura, karna tak punya pilihan lain.
"Jangan dong, Princess! Aku kan kangen kamu."
Liora memberi kode pada Ken agar menurut saja. Tapi rupanya Ken sama sekali tak paham. Alhasil Liora semakin kesal.
"PERGI!" Teriak Liora karna semakin tak ingin menahan malu.
"Eh, Liora. Udah! Kita aja yang pergi." Ucap Tania yang paham jika Liora malu-malu. Tania pun lekas menatap Ken, "Lo sodaranya Galang, kan? Lo tau dia ada dimana, gak? Siapa tau, Thea lagi bersama dia." Tanya Tania pada Ken.
"Thea? Bukannya dia ada di Sungai es?" Bingung Ken.
"Dia udah bangun, kok!" Ucap Inge memberitahu.
Seketika Ken berbinar, "Thea udah bangun? Syukur, deh! Akhirnya gue bisa menjalin hubungan dengan Princess Liora lagi dengan aman dan tenang."

KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)
FanfictionGanteng Ganteng Serigala Fanfiction (My Version) Ketika makhluk Immortal hidup berdampingan dengan manusia. Galang dan Nayla adalah dua orang sahabat yang merupakan manusia biasa. Keduanya dekat bahkan saling membutuhkan. Namun, semuanya berubah ke...