'Galathe is Never Die'

158 31 14
                                    

Selama perjalanan menuju Sekolah, semua asik melakukan aktifitasnya masing-masing di mobil. Pagi ini, Tristan bersama Yasha, Thea, Inge, Tania semobil. Sementara Digo bersama Jordan dan Liora berada di mobil lain.

Tristan yang asik menyetir, dan Yasha yang menggalau karna jomblo. Sejujurnya ia masih memikirkan keberadaan Aurel. Bukan ia tidak mau mencari. Tapi, Aurel bisa dikatakan hilang di Hutan dekat Wilayah serigala. Saudara-saudaranya saja tak bisa menemukannya, apalagi dirinya yang seorang vampir? Yasha pun hanya menghela napas lelah, padahal ia tidak ngapa-ngapain.

Sementara Thea, ia sibuk senyum-senyum sendiri. Tak ada angin tak ada hujan, sebelum dirinya berangkat tadi Galang menelponnya. Katanya, ia ingin mengajak dirinya jalan bersenang-senang terlebih dahulu sebelum besok dipusingkan dengan peperangan.

Lalu Tania, ia asik dengan HPnya. Gadis itu rupanya tengah Chatting dengan David yang mungkin sepertinya mengajak Tania jalan juga. Ia pun tersenyum-senyum.

Sedangkan Inge, sama seperti Thea ia senyum-senyum sendiri. Entah mengapa, ia sekarang jadi terbayang adegan tatap-tatapan kemarin bersama Excel. Kalau dipikir-pikir, Excel kenapa terlihat begitu ganteng dimatanya?

Yasha yang tadi masih melamuni Aurel pun tanpa sengaja melirik kaca spion. Ia pun kembali memergoki adik-adiknya yang asik dengan dunianya masing-masing. Namun yang jadi sorotannya adalah, Inge juga senyum-senyum sendiri? Ada apa dengan anak itu?

"Inge! Lo ngapain senyum-senyum sendiri?" Tanya Yasha heran.

Tristan yang menyetir sedikit melirik. Memang tak biasanya Inge seperti itu. Sementara Thea dan Tania pun menatap Inge penasaran juga. Diam-diam Thea merasa was-was. Takutnya yang dibayangkan oleh Inge adalah Galang.

Inge pun kelabakan, "Si-siapa yang senyum-senyum sendiri? Mata lo burem, ya?"

Yasha hanya terkekeh. Tak ingin ambil pusing, semuanya kembali ke dunianya masing-masing. Terlihat Tania pun yang sudah mengakhiri kegiatan Chattingannya itu. Tanpa sadar, ia pun ikut melamun mengikuti Thea dan Inge. Ketiga gadis itu akhirnya senyum-senyum sendiri lagi. Bahkan Yasha yang melihat itu pun geleng-geleng kepala. Dasar pada sengklek karna bucin!

Tiba-tiba, ketiga gadis itu bergumam secara berbarengan.

"Galang."

"David."

"Excel."

"Bwaaahahahahahaha!" Yasha langsung tertawa paling keras.

Sementara Tristan mati-matian menahan tawa walaupun sebenarnya ia juga tak tahan. Bahkan vampir jangkung itu sampai menutup mulutnya guna meredam suara tawaannya.

Thea, Tania, dan Inge pun saling terbelalak satu sama lain. Yang menjadi sorotan mereka adalah ucapan Inge.

"Hah, Excel?" Pekik Thea dan Tania kaget. Mereka berdua menatap Inge tak percaya.

Seketika Inge wajahnya memucat. Mampus! Kenapa segala keceplosan, sih?

"Si-siapa Excel?" Tanya Inge pura-pura gak kenal.

"Eh, Inge! Gue juga gak pernah ketemu sama Excel, ya! Tapi lo juga pasti tau kalo Excel itu sodaranya Galang kayak Ken dan David! Malahan Excel itu salah satu sodara kandung Galang juga kayak Ken." Ucap Tania.

Inge terbelalak. Ia pikir, Excel hanyalah sodara tiri Galang yang seperti David. Pantas saja Excel sampai merasa bersalah sebegitunya?

"Lo jadinya sama Excel?" Tanya Thea masih tak percaya. Sepertinya ia syok beneran.

"Hahaha! Ternyata semua anak gadis ayah Agra kepincutnya sama cowok anak Hara semua. Untung kalian bertiga cuma sodara angkat alias gak ada hubungan darah. Coba kalo sodara kandung? Cuma salah satu dari kalian doang yang menang. Hahaha!" Ucap Yasha yang masih tertawa.

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang