Tristan dan Nayla berpapasan di Koridor Sekolah. Nayla yang mengingat Tristan masih marah padanya hanya bisa menunduk. Tristan menghela napas. Ia juga tak bisa seperti ini terus. Apalagi semalam Agra menegurnya untuk memperbaiki hubungannya dengan Nayla. Baiklah! Sepertinya ia sudah cukup memberi efek pada gadis itu. Setidaknya Tristan senang, ia berhasil membuat gadis itu gelisah karna dijauhi olehnya. Itu artinya, Nayla sudah mulai menyimpan rasa terhadapnya. Terbukti dengan dirinya yang sudah tak begitu merasa kesakitan ketika didekat Nayla. Walaupun hanya sedikit.
"Nay! Gue minta maaf." Ucap Tristan dengan nada serak ciri khasnya.
Nayla mendongak. Ia merasa bingung. Kenapa Tristan yang meminta maaf?
"Nggak. Gue yang harusnya minta maaf sama lo. Gue yang udah ganggu privasi lo."
"Semuanya udah lewat, Nay. Yang penting lo jangan ulangin lagi."
Nayla mengangguk. Ia tersenyum karna Tristan sudah mau memaafkannya. Melihat Nayla tersenyum, Tristan pun sontak tersenyum juga. Ia semakin yakin akan perasaannya. Apalagi saat melihat wajah Nayla, Tristan jadi teringat pada seseorang.
"Nay! Lo mau dinner sama gue di Rumah gue gak?"
Senyum Nayla menjadi sumringah. Diajak dinner? Ini adalah hal yang ia tunggu dari Tristan. Sebenarnya, sejak adegan tatap-tatapan dengan Tristan waktu itu—saat Tristan menyelamatkan Nayla dari tabrakan mobil, Nayla mulai menyimpan rasa pada lelaki dingin itu. Dan inilah saatnya untuk menjadi lebih dekat dengan laki-laki itu. Tanpa bisa berkata-kata, Nayla hanya tersenyum dan mengangguk.
Tristan langsung mengetahui jawabannya begitu melihat respon Nayla seperti itu.
"Nanti malem, gue jemput lo di Rumah lo."
Nayla mengernyit bingung, "Lo tau Rumah gue?"
"Makanya gue mau minta nomor HP lo. Nanti gue minta lo buat share lokasi." Tristan menyodorkan HP miliknya.
Sebenarnya Tristan sudah tau dimana Rumah Nayla mengingat dulu Nayla pernah menyangka Tristan sebagai Galang saat Nayla melihat bayangan orang di Jendelanya. Tapi bagaimanapun juga, Tristan harus bersikap alami agar Nayla tak curiga. Tentunya Nayla akan bingung jika Tristan sudah tau dimana Rumahnya sedangkan dirinya saja tak pernah diajak ke Rumahnya Nayla.
Dengan senang hati Nayla mengetikkan No Hpnya di kontak ponsel Tristan. Begitu selesai, Nayla mengembalikannya.
Tristan tersenyum puas saat nomor itu telah terjajar diantara kontak lain.
"Thanks. Sampai ketemu lagi nanti malam."
Tristan pun meninggalkan Nayla yang kini sedang senyum-senyum sendiri.
***
"Lo gila ya!" Kesal Liora.
Tristan menyampaikan keinginannya kepada saudara-saudaranya. Dan inilah respon mereka. Mereka kesal karna, mereka adalah vampir dan vampir tidak makan. Tristan meminta para saudaranya itu menyiapkan makan malam romantis di Rumah mereka. Mereka yang vampir tentu saja tak bisa apa-apa.
"Gue mohon Liora!"
"Ya, tapi kan gak usah di Rumah juga, Tristan!"
"Gue cuma gak mau Nayla curiga. Dengan bawa Nayla ke Rumah, dia gak akan curiga kalo kita vampir. Apalagi kalo dia tau kita yang masak sendiri."
"Ya, tapi lo itu nyusahin kita tau gak?" Sewot Liora.
"Gampang. Soal makanan, kita beli diluar dan kita sajikan saja itu." Saran Digo.
Thea dan Yasha mengangguk. Saran Digo masuk akal dan merupakan jalan pintas.
"Nggak. Gue mau kita masak sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)
FanficGanteng Ganteng Serigala Fanfiction (My Version) Ketika makhluk Immortal hidup berdampingan dengan manusia. Galang dan Nayla adalah dua orang sahabat yang merupakan manusia biasa. Keduanya dekat bahkan saling membutuhkan. Namun, semuanya berubah ke...