Pagi ini, Rona dan Zidan disibukkan dengan kegiatan Packing barang. Sebenarnya punya mereka sudah siap sejak kemarin. Jadi sekarang mereka hanya mempacking barang-barang milik Galang. Kenapa tidak Galang sendiri yang melakukannya? Karna Rona melarang keras.
Galang sendiri, ia sudah jauh lebih baik. Obat suntik pereda panas kemarin cukup berpengaruh di tubuhnya. Sebenarnya ia ingin membantu, namun apa daya tansky nya yang saat ini amat protektif padanya.
"Emang kita berangkat jam berapa, tansky?" Tanya Galang penasaran.
"Jam 9 dari Rumah, jam 10 pesawat Take Off." Jawab Rona.
Galang mengangguk paham, "Masih lama, kan? Sekarang aja masih jam 7 pagi."
"Terus kamu mau ngapain?" Tanya Rona yang sepertinya paham akan kode Galang.
Galang menyengir, "Pengen jalan-jalan kaki sebentar dulu, ya! Galang bosen."
Rona menghela napas. Permintaan Galang ini agak aneh mengingat mereka akan berangkat hari ini.
"Oke! Tapi, jam 8 sudah harus sampai di Rumah!" Putus Rona.
Galang tersenyum, "Makasih, tansky!"
***
Karna sejak kemarin ia harus seolah fokus mencari Lestat, kini disinilah Denis berada. Di Goa tempat Nayla tersekap. Ia baru mendapatkan waktu sendiriannya pagi ini.
"Aaarrrrgggghhhh! Sialan! Gimana Galang bisa nemuin Nayla, sih? Kemarin gue udah tenang karna dia ada di tangan gue. Tapi sekarang, dia bebas. Jadi, dengan cara apa agar gue bisa meyakinkan Volturi untuk membantu gue? Untung aja, Volturi lagi sekarat sekarang akibat serangan Galang malam itu. Kalo enggak, pasti dia bisa menghabisi gue karna gue kehilangan Nayla." Omel Denis.
Ya, serigala pengkhianat itu memanglah Denis.
"Tapi gak papa, sekarang semuanya udah gak ada yang percaya lagi sama Galang. Sekarang, gue harus melaksanakan rencana yang udah gue susun. Gue harus menghabisi saudara-saudaranya dulu, buat mental Galang hancur. Setelah itu, baru gue abisin dia. Gue udah cukup yakin, Freedom, Kirana, Aurel, dan Ray udah mati. Sekarang, target gue selanjutnya adalah Ken atau gak Excel. Iya! Mereka target gue sekarang." Ucap Denis mengangguk yakin.
"Ayah Mike! Rencana kita berhasil. Nanti kalau Denis berhasil menguasai bangsa serigala, Denis janji akan membalaskan dendam ayah pada bangsa vampir. Tapi maaf, Denis harus bekerja sama dengan bangsa vampir terlebih dahulu, untuk mendapatkan tujuan Denis." Ucap Denis lagi.
"Jadi ini, kelakuan kamu Denis?" Ucap Hara yang tiba-tiba datang bersama dengan Jiro, Erick, Tino, Sissy, dan Angel. Ya, mereka sempat mengikuti Denis atas arahan dari Hara.
Jiro selaku guru Denis, yang sudah menyayangi Denis seperti anaknya sendiri menatap tak percaya pada muridnya itu. Ternyata semua kekacauan ini adalah kelakuannya Denis.
"Dan apa tadi? Jadi kamu adalah anak dari Mike? Seorang vampir yang dihukum oleh bangsa vampir, karna telah banyak memakan korban perempuan manusia?" Tanya Hara.
Flashback On...
500 Tahun yang lalu...
Di bangsa manusia, mereka tengah mengkhawatirkan sesuatu yang terjadi aneh baru-baru ini. Lebih tepatnya setiap malam, mereka dikhawatirkan dengan kabar hilangnya anak gadis dan selalu di temukan hanya jasadnya. Gadis yang hilang itu rata-rata seperti dilecehkan terlebih dahulu, lalu dibunuh. Yang paling anehnya, setiap jasad gadis yang ditemukan, selalu memiliki luka seperti gigitan ular dilehernya. Secara logika, jika ular yang menggigitnya, pasti tidak mungkin semua berada di leher. Organ yang paling memungkinkan adalah kaki atau tangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)
Hayran KurguGanteng Ganteng Serigala Fanfiction (My Version) Ketika makhluk Immortal hidup berdampingan dengan manusia. Galang dan Nayla adalah dua orang sahabat yang merupakan manusia biasa. Keduanya dekat bahkan saling membutuhkan. Namun, semuanya berubah ke...