Sambil menangis, Sissy terus berlari. Sementara Digo terus mengejarnya.
"Sissy! Tungguin aku! Aku bisa jelasin!"
Namun Sissy tak mau dengar. Ia sudah terlanjur cemburu pada apa yang telah ia lihat.
Hingga akhirnya, pelarian Sissy membuat ia harus menyebrangi Jalan raya. Sissy pun menyebranginya saat di rasa Jalannya sepi.
Namun tiba-tiba, ada sebuah truk yang melaju dengan kecepatan diatas rata-rata yang mengarah pada Sissy.
Brak...
Tubuh Sissy yang kecil terhempas begitu saja dan terguling ke pinggir jalan. Truk itu buru-buru kabur.
Digo yang mengejar Sissy seketika terdiam kaku. Ia yang seolah kehilangan penopang tubuhnya, kakinya melemas. Digo pun berlutut dan menatap pemandangan itu tak percaya. Darah segar, sudah mengalir di seluruh tubuh Sissy.
"SISSY!" Jerit Digo dan buru-buru menghampiri Sissy yang sudah terkulai lemas. Tak peduli dengan nafsunya yang bangkit. Kali ini, ia bisa menahannya demi Sissy.
Digo memangku tubuh lemah Sissy. Menangkup kedua pipi gadis itu.
"Sissy, bangun!" Tangis Digo, "Si? Heh! Kamu denger aku, kan? SISSY!" Jerit akhirnya. Seketika tangisnya pecah. Ia memeluk tubuh Sissy erat. Tak peduli dengan tubuhnya yang kini ikut terkena darah.
Dari kejauhan, Angel yang melihat itu menutup mulutnya tak percaya. Seketika ia menangis lagi. Tidak! Angel tak ingin kehilangan Salsa untuk yang kedua kalinya lagi. Dan bodohnya, itu karna ulah dirinya.
"SISSY!" Jerit Angel dan juga berlari menuju Sissy.
"Apa yang lo lakuin?! Cepat bawa Sissy ke Rumah Sakit!" Gertak Angel dan langsung menyadarkan Digo. Benar! Sissy butuh pertolongan sekarang! Dengan ala bridal style, Digo menggendong Sissy menuju mobilnya. Sementara Angel ikut mengekor.
Digo meletakkan Sissy di kursi belakang. Ada Angel yang menjadi bantalan kepalanya. Sementara di kemudi depan, Digo memasukinya dan lekas menyetir bak orang kesetanan.
***
Digo menjatuhkan dirinya di lantai Rumah Sakit yang dingin itu, setelah brangkar yang membawa Sissy memasuki Ruangan Rawat. Sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, Digo menangis sejadinya. Kenapa harus ini yang terjadi?
Sementara Angel, gadis itu menyandarkan dirinya di tembok Rumah Sakit. Ia pun ikut menangis juga. Mendengar tangisan Angel, Digo terdiam. Ia lekas menghampiri Angel.
"Angel! Sekarang lo bisa jelasin, apa maksud lo tadi?" Tanya Digo dengan mata berkaca-kaca. Walaupun begitu, tatapannya tajam.
Angel menatap Digo juga. Tatapannya pun tak kalah tajam.
"Lagi-lagi lo bikin Sissy terluka!" Desis Angel marah.
Digo mengernyit bingung. Kalau Sissy yang disakiti, kenapa harus Angel yang marah?
"Maksud lo apaan, sih?"
"Lo perhatiin gue baik-baik! Apa lo gak inget gue?!" Pinta Angel tegas.
Kini Digo mencoba memperhatikan wajah Angel. Sekilas, Digo merasa Angel ini tak asing. Tapi siapa?
"Satu hal yang ku pinta. Jangan muncul lagi dihadapanku!" Ucap Angel mengulang ucapannya 700 ratus tahun yang lalu.
Digo terbelalak, "A-Angel?" Tanyanya tak percaya.
Angel menyeringai, "Kenapa? Lo kaget? Lo inget, kalo gue adalah kakaknya Salsa? Kekasih lo di masa lalu?"
Digo terdiam. Bagaimana bisa ia tidak mengingat Salsa?
![](https://img.wattpad.com/cover/373208156-288-k139892.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)
FanficGanteng Ganteng Serigala Fanfiction (My Version) Ketika makhluk Immortal hidup berdampingan dengan manusia. Galang dan Nayla adalah dua orang sahabat yang merupakan manusia biasa. Keduanya dekat bahkan saling membutuhkan. Namun, semuanya berubah ke...