Terdesak Keadaan

217 23 2
                                    

Pagi ini, seperti biasa Dewi yang menyiapkan sarapan. Tentu saja kali ini tidak dibantu oleh Tobi karna anak itu juga harus bersiap-siap ke Sekolah setiap paginya. Jadinya, hanya ketika masak malam, barulah Tobi bisa membantu. Tapi untuk beberes Rumah tiap hari, Tobi juga membantu, kok!

"My Handsome Boy, Galang! Jin tomang, Tobi! Breakfast udah siap! Come Here! Come Here!" Panggil Dewi pada kedua bujang itu.

"Iya, mamsky!" Sahut Galang dari atas.

Tak lama setelah Dewi menunggu, turunlah dua bujang yang tadi di panggilnya itu. Tentunya sudah rapih dengan seragam Sekolahnya.

"Wih! Tansky masak apa, tuh!" Ucap Tobi sambil menerka-nerka.

"Breakfast ini, tansky siapin sop ayam. Suka, kan?"

Tobi mengacungkan jempolnya, "Suka dong, tansky!"

Sementara Galang, ia sedari tadi hanya mengendus-ngendus. Rasanya tak sabar untuk memakan sop ayam itu. Walaupun bukan ayam mentah. Keduanya pun lekas duduk di meja makan untuk sarapan. Tak lupa dengan Dewi yang lagi-lagi menyendokkan nasi untuk Galang.

"Tansky! Tobi gak diambilin?" Rengek Tobi.

"Yeh, ambil sendiri, lah!" Sahut Galang sewot.

Ingat! Berbagi kasih sayang dengan Nayla saja, kadang-kadang Galang Jealous. Apalagi sama Tobi?

Mendengar itu, Tobi hanya mencebikkan bibirnya. Ia pun lekas menyendokkan nasinya ke piringnya sendiri.

Setelah mengambil makan untuk Galang, Dewi lekas menyendokkan nasi untuk dirinya sendiri. Mereka pun makan dengan khidmat. Hingga akhirnya di pertengahan makan, celetukkan Dewi membuat Galang tersedak.

"Nanti sore, mamsky harus ke Malaysia."

"Uhuk!"

Galang langsung terbatuk-batuk. Tobi yang paling dekat dengannya, lekas buru-buru memberikan air minumnya. Galang pun langsung meminum airnya dengan terburu-buru.

"Kok, tiba-tiba?" Tanya Galang setelah ia reda dari batuk.

"Iya. Semalem mamsky di kasih tau. Katanya ada masalah di Perusahaan kita yang ada di Malaysia. Jadinya, mamsky kudu turun tangan, deh! Semalem, mamsky lupa mau ngasih tau You." Jelas Dewi dengan perasaan bersalah.

Galang termenung, entah mengapa Galang kali ini rasanya tak ikhlas di tinggal mamsky nya sejauh itu. Padahal ia sudah terbiasa sedari kecil. Bolak-balik di titipkan pada tansky nya atau dulu pada orang tuanya Nayla, ketika kedua orang tuanya itu harus ke luar negeri.

"You jangan sedih gitu dong, Lang! Kan sejak papsky You gak ada, mamsky yang mau gak mau menghandle semua bisnis papsky You. Ini kan demi You juga." Bujuk Dewi agar anaknya itu mengizinkan.

Galang mengangguk walaupun ia tak rela, "Iya. Mamsky yang baik-baik disana, ya!" Ucap tersenyum walaupun terpaksa.

"Nah, gitu dong! Good Job Boy." Ucap Dewi merasa senang, "Lagian, You kan gak bakal sendirian. Ada Tobi di Rumah, kan?"

"Iya lo, Lang! Gak usah sedih-sedih gitu, deh! Gak pantes di muka lo!" Ucap Tobi tanpa bisa membaca situasi.

Galang hanya mendelik jengkel mendengarnya. Mereka pun kembali melanjutkan sarapannya.

***

Begitu Galang dan Tobi tiba di Parkiran, mereka berpapasan dengan Nayla dan Sissy. Melihat Sissy, Tobi hanya cengar-cengir saja. Sedangkan Galang, ia lekas menghampiri Nayla. Tobi pun akhirnya mengekor.

"Nay! Gue pengen ngomong sesuatu sama lo sebentar." Ucap Galang dengan ekspresi datar.

"Berarti, neng Sissy! Kita ke Kelas berdua, yuk!" Celetuk Tobi cengengesan.

Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang