"Bro ! Hoi bro ! Beliin gue teh es dong ! Haus nih panas-panas !" Andri cs mulai berkoar-koar. Tidak ku gubris.
"Woi brokoli !!! Budeg lu ya ??? Cepet beliin gue teh es !!!" teriaknya lagi.
Jess tidak masuk hari ini. Tidak akan ada yang membelaku. Cih, aku memang pengecut yang mengandalkan anak baru pemberani untuk membelaku...
Tiba-tiba, aku teringat pesan Jess...
"Kalo mereka mulai bully lagi, kamu jangan nunduk aja. Busungkan dada dengan berani biar mereka takut. Badanmu 'kan gede !"
Benar juga ! Jika dilihat-lihat, Andri cs tidak lebih besar dariku. Mereka kurus-kurus semua. Kalau aku lebih berani, mereka pasti bisa kugepengkan hingga jadi ayam penyet !
Kutarik napasku dalam-dalam dan berusaha menegakkan tubuhku yang buntal ini. Andri cs sudah berjalan ke arahku dan mencengkeram bahuku.
Entah angin dari mana yang membuat keberanianku bangkit, aku langsung menepis tangan itu dan berbalik gusar. Wajah mereka tertegun seketika. Itu pertama kalinya aku melawan mereka.
"...kuatkan suaramu biar keliatan garang..."
"Kalian buta ya ??? Emangnya rambutku masih kayak brokoli ??? Aku juga punya nama tau ??! Selama ini aku sabar, tapi kalian keterlaluan ! Dasar sampah !!!" Makiku tiba-tiba.
Andri cs langsung terdiam dan wajah mereka menyiratkan keterkejutan yang luar biasa. Apa aku berhasil ???
"...jika mereka sudah terdiam, itu tandanya mereka mulai takut. Tambahkan ketakutan mereka padamu dengan maju beberapa langkah ke arah mereka. Lihat apakah mereka mundur atau tidak."
Kuturuti lagi pesan Jess yang bergaung di kepalaku. Aku maju selangkah demi selangkah ke arah mereka sambil tetap membusungkan dada, berharap mereka akan mundur.
Hasilnya ??? Mereka malah tidak bergeming dan masih tetap melongo menatapku ! Aduh, apa lagi yang dikatakan Jess sih ???
"...ada 2 kemungkinan. Jika mereka mundur, kau cukup melangkah lebih dekat ke arah mereka. Kujamin mereka akan lari tunggang langgang menjauhimu seketika. Tapi, jika mereka tetap pada posisinya, kau harus..."
Harus apa ??? Aku berusaha mengingat apa yang dikatakan Jess semalam. Andri cs mulai sadar kalau mereka tadi sedikit terintimidasi dan mulai memasang tampang garang mereka.
Oh, sial ! Ayo cepat ingatlah !!!"...kau harus berdiri hingga sejajar dengan mereka dan tatap mata mereka tanpa berkedip. Buat mereka takut dengan api kebencian yang ada di matamu. Tinggimu diatas mereka, jadi kurasa kalau kau menatap mata mereka sambil menunduk, bayanganmu akan menambah efek seram bagi mereka."
Ah ! Itu dia !
Aku langsung berjalan maju tanpa ragu ke arah Andri, si kepala geng.
Kutatap matanya tanpa berkedip sedikitpun sambil menggertakkan gigi.Jarak antara aku dan Andri sangat dekat sekarang. Aku bisa mendengar deru napasnya yang mulai memburu. Apa dia ketakutan ???
Baguslah kalau memang begitu.Tanpa perlu mengucapkan apa-apa, Andri langsung membuka mulutnya. Aku sudah was-was mendengar apa yang akan dikatakannya.
"Ah, maaf bung. Kami cuma minta tolong. Kalau tidak bisa, tidak apa-apa kok. Kami permisi dulu ya...atau perlu kami belikan teh es untuk anda ?" cengirnya dengan sedikit butiran keringat yang menetes di kedua pelipisnya.
Tanpa basa-basi, Andri langsung berbalik dan pergi meninggalkanku yang tertegun.
Astaga...oh my God...
Nampaknya aku perlu berguru pada Jess !!!
Hei, Jess ! Where are you ??? p(>3<)p
KAMU SEDANG MEMBACA
Unusual Vampire
VampirgeschichtenJika biasanya di film-film, vampire selalu digambarkan memiliki paras rupawan melebihi manusia biasa, hal itu sama sekali tidak terjadi padaku... Kenapa bisa kukatakan demikian ? Karena aku adalah vampire yang menyedihkan... Buruk rupa, pendek, gend...