Jess mengerang kekenyangan dan bersendawa setelah puas menghabiskan 5 piring nasi.
Aku sampai menggeleng-geleng melihat gadis kurus sepertinya sanggup menelan semua nasi itu."Udah kenyang mbak ? Saya dah boleh pulang 'kan ?" Kataku sambil beranjak dari kursi di depannya.
"Loh ??? Jadi, kamu cuma temanin aku makan ???" Heran Jess.
"Ya iya lah non...emakmu nyuruh aku datang karena kamu mogok makan. Ya sekalian aja kebetulan aku juga mo minta maaf sama kamu..." jawabku.
"Kok gak makan juga tadi ?" Herannya lagi. Aku hanya meringis melihatnya.
"Oh masih ingat nawarin juga ya ? Sayangnya udah habis kau makan pun..." ejekku. Wajah Jess memerah malu.
"Ah..sorry aku lupa..." gumamnya dan aku hanya tertawa mendengarnya.
"Gak pa-pa. Aku emang gak lapar kok. Kalo gitu aku pulang ya. Jangan mogok makan lagi." Pesanku sambil mengambil jaketku. Mata Jess membesar seketika.
"Kenapa cepat sekali pulangnya ???" Jess tidak menyembunyikan nada kekecewaannya.
"Lah ? Jadi aku mau ngapain di sini ???" Tanyaku balik.
"Umm...ngobrol-ngobrol dulu kek... 'kan udah lama gak ngobrol..." kata Jess dengan suara kecil.
Aku hanya tersenyum mendengarnya. Yah, entah kenapa rasanya aku cukup senang mendengarnya.
Aku duduk kembali di depannya dan melipat kedua tangan di meja."Apa ? Jadi, apa yang mau kau obrolkan denganku ?" Tanyaku padanya.
"Apa ini semacam interview ? Ngobrol 'kan gak harus begini...kau jadi menyebalkan." Jess memanyunkan bibirnya.
Aku tertawa mendengarnya."Lebih baik kau menginap saja di sini, Dylan. Ini sudah malam nak." Tegur ibunya Jess yang muncul tiba-tiba ke ruang makan itu.
"Eh ??? Tadi saya cuma disuruh kesini buat bujuk Ica makan. Kok malah jadi nginap ???" Kernyitku dengan tidak enak hati.
"Ya 'kan gak pa-pa. Kamu ini kayak gak pernah nginap di sini aja." Ibu Jess memukul pundakku pelan sambil terkekeh. Ia mengambil secangkir teh di meja dan keluar kembali.
"Yah sudahlah..." pasrahku dan aku beranjak keluar ruangan.
Aku sudah tahu dimana kamar yang biasa kugunakan jika aku menginap di sana. Otomatis aku masuk ke kamar itu dan melempar tas selempang serta jaketku ke sofa yang ada di kamar itu.
Tubuhku rasanya gerah karena habis dari kafe aku belum mandi sama sekali.
Kalian pasti berpikir kenapa aku bisa santai sekali di rumah orang ??? Kesannya seperti aku ini tidak tahu malu saja. (=_=")
Tapi, sebenarnya karena dulu aku sering menginap di rumah Jess, mereka bahkan sudah menyiapkan beberapa pakaian dengan ukuranku di lemari serta semua kebutuhanku.
Ini seperti rumah kedua bagiku.Aku langsung mandi dan rasanya semua terasa sangat menyegarkan.
Dengan hanya mengenakan celana, aku kembali ke kamar dan terkejut saat melihat Jess duduk di sofa dalam kamarku.
Hey ! Aku bahkan tidak memakai apapun untuk melindungi tubuh atasku dari tatapan liar itu !Wajahku langsung memerah dan aku segera menutupi tubuhku seperti seorang perempuan yang sedang diintipi. (=////=)
Kenapa kubilang sedang diintipi ???
Karena Jess sedang mengamati bentuk tubuhku seperti orang yang kelaparan !
Sebagai pria, tentu saja aku takut ditatapi nanar oleh perempuan seperti itu."Ow, please Jess ! Jangan melihatku seperti itu ! Memangnya kau tidak malu apa ???" Kataku dengan risih dan Jess baru sadar ia hampir saja meneteskan air liur melihat tubuh roti sobekku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unusual Vampire
VampireJika biasanya di film-film, vampire selalu digambarkan memiliki paras rupawan melebihi manusia biasa, hal itu sama sekali tidak terjadi padaku... Kenapa bisa kukatakan demikian ? Karena aku adalah vampire yang menyedihkan... Buruk rupa, pendek, gend...