Aku sudah mengobrol selama sejam dengan Jess. Kalau tidak menggodanya, kami bisa ngobrol hingga berjam-jam dan kali ini aku tidak merasa risih dengannya. Jess pun nampaknya lebih bersahabat.
Ah, atau lebih bersemangat ?
Dia terlalu mencondongkan tubuhnya saat berbicara denganku dengan antusias.
Mungkin kebetulan topiknya sesuai dengan yang disukainya.Dan kenapa kali ini aku merasa Jess menginterogasiku ???
Biasanya jika kami mengobrol, Jess akan lebih banyak bercerita tentang dirinya atau hal-hal yang disukainya.
Tapi, kali ini ia sibuk menanyai diriku."Kenapa kau penasaran sekali dengan kehidupanku ?" Kernyitku padanya saat ia menanyakan dimana aku tinggal dan siapa keluarga yang tinggal bersamaku.
"A...ah, itu...setelah kupikir-pikir...aku sama sekali tidak tahu apa-apa tentangmu...yang kutahu cuma kau itu vampir dan bekerja di The Kingdom. Sisanya aku tidak tahu..." jawab Jess menunduk dan kembali memainkan renda bajunya.
Aku mendengus hendak tertawa mendengarnya.
"Karena itulah aku heran kenapa kau bisa jatuh cinta padaku padahal kau tidak tahu apa-apa tentangku.""Nah, karena itu...bisakah kau ceritakan tentangmu ?" Mata Jess berbinar-binar saat mengatakannya.
"Kau 'kan tinggal membaca pikiranku saja untuk tahu semua itu. Kenapa harus aku ceritakan lagi ???" Heranku.
"Kalau kau tidak memikirkannya, bagaimana mungkin aku bisa tahu ??? Aku hanya bisa membaca pikiran yang sedang dipikirkan orang tersebut." Jess mendelik ke arahku.
"Hmm...kalau begitu, bagaimana jika aku memikirkannya saja ? Jadi, aku tak perlu repot-repot bicara padamu." Usulku pada Jess dan ia langsung menggeleng kuat.
"Tidak ! Tidak ! Aku mau kau yang bercerita saja. Kau lebih cocok bicara panjang lebar." Kata Jess. Aku hanya bisa menghela napas.
"Baiklah...apa yang ingin kau ketahui tadi ? Tempat tinggalku ? Yah, tidak terlalu bagus...hanya sebuah kos kecil dan aku tinggal sendiri. Orangtuaku ada di luar kota dan aku memutuskan untuk tinggal sendiri di sini. Kalau soal alamat, mungkin tidak perlu kukatakan padamu..." aku memejamkan mata dan menghela napas lagi.
"Kenapa tidak perlu ??? Kau tidak mau memberitahuku ???" Protes Jess.
"Bukan begitu...kuberi tahu alamatku pun, kau juga tidak tahu dimana. Kau 'kan tuan putri yang gak tahu dunia luar !" Kekehku sambil mengetuk kepalanya perlahan. Jess mengusap kepalanya dengan wajah memerah.
"Kalau begitu, boleh aku kesana lain kali ?" Jess memberi tatapan penuh harap padaku.
Aku memandangnya dan tersenyum.
"Tentu saja. Tapi, tempat kos itu bukan kayak kerajaanmu ini ya...cuma sepetak kamar doang." Kataku mengingatkan."Tidak apa-apa ! Aku mau melihatnya !" Kata Jess antusias dan aku khawatir matanya bisa berkelap-kelip karena terlalu bersemangat. (=_=")
"Yah, baiklah...kalau begitu ini sudah waktunya tidur, Jess. Kembalilah ke kamarmu." Kataku dan aku beranjak dari kursi. Jess menunjukkan wajah kecewa.
"Eeehh...kenapa cepat sekali ??? Kau masih belum bercerita banyak tentang dirimu..." protes Jess.
Aku menunduk ke arahnya dan tersenyum semanis yang ku bisa hingga membuatnya menggelepar seperti ikan. 8D
"Jess...ini sudah hampir tengah malam...bukankah cerita bisa disambung besok ? Dan lagi aku butuh istirahat...aku bahkan belum meregangkan tubuhku karena dari kafe aku langsung kemari." Jelasku dan Jess akhirnya mengangguk paham.
Ia beranjak juga dari sofa itu dan berjalan ke arah balkon. Aku mengernyit bingung ke arahnya.
"Kau tidak lewat pintu ?" Kataku menunjuk pintu. Jess tersenyum.
"Tidak. Balkon ini menyambung ke kamarku dan lebih cepat lewat sini. Apalagi kau tidak pernah mengunci balkonmu." Tawa Jess dan aku bergidik mendengarnya.
"Kedengarannya seperti kau akan menyerangku tengah malam jika kau mengatakannya seperti itu. Nampaknya aku perlu mengunci balkonku lain kali." Kataku mengusap kedua lenganku dan memang berpikir gadis di depanku sudah terlalu maniak terhadapku. Bahkan waktu mandi pun, dia menyelinap ke kamarku...(=_=")
"Tidak ! Tidak ! Bukan begitu ! Jangan salah paham padaku ! Aku sama sekali tidak bermaksud demikian ! Aku tadi sudah mengetuk pintu kamarmu tapi kau tidak membukakannya...kupikir terjadi sesuatu padamu jadi aku masuk lewat balkon !" Jelasnya cepat dan wajahnya memerah.
"A..aku juga tidak berniat menyerangmu diam-diam kok..." gumamnya sambil meremas kedua sisi gaunnya.
Aku hanya terkekeh melihatnya.
"Ya...ya...aku tahu kok..." kataku dan aku menuntunnya ke arah balkon.Langkah Jess tiba-tiba berhenti karena saat pintu balkon dibukanya, angin kencang langsung menerpa kami hingga kami harus mengalihkan pandangan.
Angin itu berhenti dan Jess kembali berjalan. Langkahnya lagi-lagi terhenti dan aku merasa ada yang menarikku. Aku terhuyung ke depan dan Jess menoleh ke arahku.
Rambut panjangnya tersangkut kalung yang kukenakan. Aku langsung berusaha melepaskannya.
"Tunggu sebentar..." kataku sambil berusaha melepaskan rambutnya yang membelit tak beraturan di kalungku.
Nampaknya lumayan kusut...(=_=")Tanganku masih sibuk melepas gulungan kusut itu sementara telingaku kembali menangkap debaran jantung Jess.
Ya, wajar saja dia berdebar. Jaraknya denganku hanya beberapa cm saja. Dia pasti mulai berpikiran macam-macam...(=v=)aAku berhasil melepaskannya dan tidak menyadari bahwa Jess dari tadi menatapku penuh rasa cinta. Wajahnya merona merah saat aku masih melepas gulungan itu.
"Nah, sudah selesai..." kataku tersenyum dan memandang ke arahnya yang ada beberapa cm di bawahku. (Dia 'kan agak pendek...=w=)
Secara mendadak, aku terbengong seketika.
Ada sesuatu yang hangat dan lembut mendarat di bibirku.Jess berjinjit dan mencium bibirku secara tiba-tiba !!! (0//A//0!!)
Aku masih terbengong saat ia melepaskannya dan bergumam,
"Terima kasih..." dengan suara yang kecil.Jess langsung berlari kembali ke kamarnya tanpa menoleh ke arahku yang masih mematung.
E..eh ? Apa yang baru saja terjadi...?
Jess mencium...siapa ???
Aku ???
Dia MENCIUMKU ????
w(0////0!!)wBlussshhh....!!!
Wajahku memerah seketika dan aku langsung menutup separuh wajahku dengan tangan. Jantungku berdebar tidak karuan dan aku sendiri tidak tahu kenapa aku jadi seperti ini !
Jika tadi adalah usaha Jess untuk membuatku menoleh padanya, maka patut kuakui dia berhasil melakukannya...(=////=)b
Dia pintar sekali membuat semuanya menjadi terlalu indah. Bahkan latar kejadian itu pun luar biasa.
Dia melakukannya di bawah sinar bulan dan dengan riak gorden halus yang beterbangan. Langit bahkan terlalu bersih hari ini hingga menampilkan bintang-bintang yang berkelap-kelip.Jantungku terasa seperti ditembak oleh panah yang tidak tampak dan seluruh tubuhku panas seketika.
Aku menoleh ke arah perginya Jess tadi dan tidak melihat dirinya lagi.
Oh astaga...aku bisa gila karena cewek agresif sepertinya !!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Unusual Vampire
VampiroJika biasanya di film-film, vampire selalu digambarkan memiliki paras rupawan melebihi manusia biasa, hal itu sama sekali tidak terjadi padaku... Kenapa bisa kukatakan demikian ? Karena aku adalah vampire yang menyedihkan... Buruk rupa, pendek, gend...