#78# Fast Forward

981 67 27
                                    

Oke, aku memang ahli membuat senang para wanita. Tapi, kenyataannya saat ini istriku sedang tidak senang padaku. (=.=")

Alasannya?
Bentar lagi juga kalian dengar suara toa-nya akan berkumandang~

"Dylaaannn!!!! Kamu lama banget pulangnyaaaa!!!! Tau gak aku di rumah sendirian ! Gak boleh kemana-mana, buka pintu pun gak boleh!!! Suntuk Dylaaannn!!!!"

Oke, itu biniku yang lagi ngamuk pasca 2 hari nikah. (=w=")a

Jess memanyunkan bibirnya dan berkacak pinggang saat aku baru saja membuka pintu apartemen.

"Astaga sayang... Aku 'kan pergi kerja. Bukan pergi main..." kataku sambil menghela napas dan menggeleng-geleng. Untung aja aku udah kenal sifat istriku ini...kalo gak mungkin bisa terjadi parade piring terbang !

"Tapi kerja itu 'kan cuma ampe jam 5 ! Ini kamu pulang jam 7 !" Jess masih saja protes.

"Jam 5 itu untuk karyawan. Aku 'kan sekarang manajer. Jam segitu juga masih sibuk periksa pembelian hari ini. Trus emang aku pulang pake terbang ? Gak 'kan ? Dari butik sampai sini butuh waktu juga..." jelasku berusaha sesabar-sabarnya.

Jess tidak menghilangkan manyun di wajahnya hingga membuatku mendengus hendak tertawa. Aku mencubit hidungnya dengan gemas.

"Segitu aja marah. Kalo aku gak pulang, kamu mau ledakin rumah ?" ejekku dan tambah marahlah istriku. Ini namanya menyiram minyak ke api~

Ups, bukan sengaja cari perkara loh. Kalo di tempat kerja aku bisa nyenengin hati perempuan, di rumah aku bisa ledakin emosi perempuan (istri.red). (--____--)v

"DYLAAANNN!!!"

Tuh 'kan tambah teriak... (=__=")

"Kalo gak pulang, gak usah aja pulang lagi sekalian!!!" Jess semakin meledak. Mukanya aja udah merah banget.

"Hei, hei. Aku belum selesai bicara udah marah lagi. Dengar dulu sayang... Emang aku bilang gak pulang karena apa dulu ? Kalo aku dinas keluar kota, 'kan aku gak bisa pulang. Jadi, kamu mau suruh aku gak usah pulang habis dinas ? Ini baru dua hari kamu udah emosian gak jelas aja." aku berdecak sambil menggeleng-geleng heran liat istriku ini.

"Di-dinas ??? Emang manajer ada dinas???" suara Jess baru memelan setelah mendengar kata-kataku.

"Ya ada dong. Baru aja mom tadi ngasih tau aku kalo ada dinas ke Los Angeles untuk masalah fashion terbaru dari perusahaan induk." jawabku sambil melepas jasku.
Jess langsung mengangguk-angguk.

Aku mengerling padanya yang masih terbengong.
"Jadi masih marah ? Udah gak rindu lagi sama suamimu ini ?" godaku sampai wajah Jess memerah malu sendiri dengan tingkahnya.

"Bilang kek ! Mana aku tau kalo kamu ada dinas..." gerutu Jess dan ia memelukku yang sedang melepas dasi dari belakang.

Aku tersenyum mendengarnya dan berbalik ke arahnya. Kucubit kedua pipinya dengan gemas kembali.

"Makanya kamu itu jangan ngomel-ngomel aja. Biasakan dengar dulu orang ngomong. Udah nikah kok sifat masih kayak anak-anak ?" kataku padanya.

"Iya iya ! Aku memang kayak anak-anak deh!" dia manyun kembali.
Ups, kena bagian sensitif nih...

Aku melepas cubitanku dan memegang kedua pipinya dengan lembut.

"Anak-anak tapi pinter soal ranjang." kekehku dan...

Blussshhh!!!

Wajah Jess berubah menjadi merah padam.

"A-aku gak pinter soal gitu kok !!!" ia berusaha membuat alasan.

"Hm ? Gak pinter ? Tapi, buktinya aku jadi semangat sekarang karena ingat aksi kamu tadi malam." senyumku sambil membuka kemejaku perlahan-lahan hingga memperlihatkan tubuh atletisku.

Jess meneguk ludah dengan wajah memerah tapi matanya tidak lepas dari dada telanjangku. Nah loh, emang gue ayam yang bikin ngiler ya ampe biniku ngences kayak gitu ? 😏😏😏

Kupeluk pinggangnya yang ramping dan secara tiba-tiba aku menariknya hingga tubuhnya merapat pada dadaku. Aku masih tersenyum dan sebelah tanganku kembali menyentuh pipinya. Wajahku menunduk untuk mendekati bibirnya...

"Hoeeekkkkk....!!!"

Loh ???
Aku mengerjap-kerjap bingung saat Jess langsung membekap mulutnya sendiri dan menjauh dariku. Bahkan aku sampai mengendus-endus napasku sendiri dengan telapak tangan karena mengira aku bau mulut hingga Jess tiba-tiba mau muntah. (=.=")
I...ini agak bikin tersinggung yah...

Aku baru saja mau bertanya sebelum Jess tiba-tiba berlari ke toilet dan muntah di sana.

Alih-alih penasaran karena reaksinya tadi, aku malah khawatir sekarang. Itu kok muntah tiba-tiba ???

Aku segera menyusul Jess ke toilet dan menepuk-nepuk punggungnya yang sedang muntah.

"Kamu masuk angin sayang ???" tanyaku cemas di sela-sela dia sedang muntah.

Aku bahkan berpikir apa karena semalaman dia gak pake baju jadi masuk angin ??? (=.=")
Ah, kamu ini pikirannya ngeres mulu ah Lan !
(Yee.. Namanya aja baru nikah.. Masih hot-hot nya dong! - alasan Dylan.)
#plak!

Jess terengah-engah setelah muntah tadi dan ia membersihkan bibirnya tanpa menjawabku sama sekali. Tentu saja aku jadi tambah khawatir !

Jess bersandar lemas padaku yang berada di belakangnya dan aku langsung menggendongnya ke kamar. Dia tidak baik-baik saja !

Kuperiksa keningnya dan Jess sedikit demam. Ia memejamkan mata dan kurasa dia sedang menahan rasa tidak nyaman di perutnya saat ini karena Jess terus mengernyit.

Ting tong !

Bel pintu berbunyi hingga membuatku menoleh. Aku mengusap kepala Jess sebentar sebelum beranjak melihat tamu yang datang.

Aku mengintip dari lubang pintu dan melihat mom dan dad datang. Mereka rajin sekali mendatangi anak mereka yang baru nikah. (=.=")
Ini namanya nganggu tau !

"Oh Dylan kamu sudah pulang rupanya ! Mom membawakan kalian ayam panggang ! Dan kebetulan tadi kami bertemu dengan orangtuamu. Jadi, kami mengundang mereka juga untuk makan malam bersama !" suara mom langsung terdengar saat aku membukakan pintu.

Orangtuaku juga ada di belakang mereka dan ikut masuk ke dalam rumah. Mom sibuk meletakkan ayam panggangnya di meja makan sementara orangtuaku duduk di sofa.

"Um, mom ? Kurasa Jess tidak bisa ikut makan malam. Dia sedang tidak enak badan." kataku.

Mom langsung menghentikan aksinya membuka bungkusan ayam dan memandangku dengan bola mata lebar. Tidak hanya dia, dad dan juga orangtuaku terkejut mendengarnya.

Tanpa berkata apa-apa, mereka langsung beranjak dari tempat masing-masing dan masuk ke kamar tidur kami.

Jess nampaknya tertidur walau wajahnya masih terlihat tidak nyaman.

Ibuku lebih dulu sampai di tepi ranjang dan ia memeriksa kening Jess serta nadinya. Sejak kapan orangtuaku itu tabib ??? (=_=")

Setelah memeriksa nadinya, ibuku memandang mom dan dad.

"Ternyata dugaan kita benar." kata ibuku dengan serius.

Tunggu, tunggu... Ini ada apaan nih ???
Kok feeling gue gak enak ???
Jess kena penyakit apaan nih ampe semua muka pucat bener !

Sedetik kemudian, mereka langsung bersorak gembira dan lagi-lagi membuatku bingung.

Dad langsung memelukku dan menepuk-nepuk punggungku dengan kuat.

"Selamat Dylan ! Kerja bagus !" kata beliau sambil masih terkekeh.

Kerja bagus ? Kerja bagus buat bikin anaknya sakit ??? (==")a

Aku masih mengernyit bingung hingga ibuku yang langsung menjelaskannya padaku.

"Ica hamil." katanya dengan tersenyum.

Hah ???
Aku gak salah dengar 'kan ???

Liat kalender juga baru kemarin nikahnya...

Ini kok bisa langsung hamil ???
w(OAO")w

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang