#11# Zara

1.5K 146 6
                                    

"Ra, aku ada kupon makan burger yang paket spesial loh. Mau gak ?" Aku menyeringai pada Zara siang itu.

Matanya langsung berbinar-binar dan mengangguk cepat. "Mauuu bangeettt !!!"
"Tapi, cuma 1 burger loh. Gak ada yang lain." Kataku mengingatkannya.

Ya, benar. Kalau aku tidak bilang padanya, bisa-bisa warung burger itu habis dilahapnya semua. Mau bayar pake apa aku ???

Ada warung burger namanya Burger Night. Nama keren tapi bentuknya gak gitu-gitu amat.
Kenapa namanya Burger Night ?
Karena tempat makan di sini remang-remang kayak malam dan dihiasi pohon serta semak-semak palsu. Tidak ada orang yang memperhatikan apa yang kau lakukan karena kebanyakan yang datang kemari adalah pasangan yang ingin berduaan di semak-semak.
Tempat ini akan lebih menguntungkanku jika ingin mengisap darahnya. Hehehe...

Memang sih reputasiku akan bertambah jelek karena dikira berniat mendekati alias pedekate sama cewek gendut ini.
Baru masuk pintu saja, semua orang yang sedang mengantri langsung menoleh.
Bagaimana tidak ???
Ada dua orang gendut yang membuat sempit pintu masuk... (=_=")

Kusuruh Zara menunggu di sudut ruangan yang paling tertutup dedaunan. Aku tidak mau matanya melihat daftar menu dan meminta semua makanan. Bisa bangkrut akuuuu....!

Saat antrianku tiba, aku langsung memesan burger yang paling besar agar Zara kesulitan memakannya sekaligus untuk memperlambatnya. Dia itu sanggup memakan apapun dalam waktu yang cepat. Aku sampai berpikir apa dia memasukkan semuanya ke mulut tong sampahnya tanpa mengunyahnya terlebih dahulu.

Dengan senang hati aku memberikannya burger jumbo itu. Zara menerimanya dengan mata berbinar-binar kembali.
"Loe gak makan Di ???" Tanyanya daat melihat tanganku tidak memegang apa-apa.
"A...ah gak Ra. Aku kenyang makanya kuponnya kasi kamu aja." Jawabku sekenanya. Toh, dia percaya saja.

Zara mulai makan dengan lahap. Ini saatnya aku beraksi ! Aku tidak boleh membuang sedetik pun waktu yang berharga ini !

Tanpa mengetes apakah Zara masih berkonsentrasi pada burgernya atau tidak, aku langsung beringsut ke punggungnya yang berlemak itu.
Gigi taringku langsung keluar saat mendekati kulit Zara.

Tunggu dulu....
Kenapa warnanya hitam ? Apa karena di sini gelap makanya warnanya menghitam ???

Tidak...tidak...
Pasti ada yang salah...!
Segelap-gelapnya tempat ini pun tidak mungkin membuat kulit orang jadi hitam gosong seperti itu 'kan ???

Aku mengernyit berusaha melihat lebih jelas apa itu. Kusibakkan rambutnya agak menyingkir dari target gigitanku. Zara tidak bergeming dari burgernya meskipun aku menyibaknya cukup kuat. Baguslah...

Aku kembali menatap belakang leher Zara dan langsung membelalak seketika.

Tompel !!!
Tompel gede dengan banyak bulu keriting hingga membuatku jijik seketika. (○A○;;)

Seleraku untuk minum darah hilang seketika. Aku terdiam membatu.
Zara sudah selesai makan dan menoleh ke arahku.
"Di ? Loe kenapa ? Kok pucet ?"

Aku tersentak seketika.
"A..ah ! Gak pa-pa Ra ! Aku pulang duluan ya ! Lagi gak enak badan !" Kataku dengan terburu-buru dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Aku muntah sejadi-jadinya di pinggir selokan. Apalagi membayangkan jika gigiku menyentuh tompel itu, aku langsung semakin kuat menumpahkan isi perutku.

Oh Tuhan...!
Apa yang salah denganku ???
Kenapa tak ada satu pun mangsa yang layak kugigit ???

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang