#65# Perkumpulan

835 77 10
                                    

Jess sekarang memakai wig ombre ungunya selama menginap di kos ku. Padahal hanya ada kami berdua tapi kenapa aku menyuruhnya memakai wig selalu ?

Jawabannya sebentar lagi...

Tok ! Tok ! Tok !

"Lan ! Pinjem topi lo dong ! Gue mo keluar, panas banget di luar !" Teriak Doni sambil mengetuk-getuk pintu kamarku.

Otomatis Jess harus memasang wignya segera dan aku baru bisa membuka pintu setelah memastikan rambut panjangnya aman dari pandangan.

Belum sampai 10 detik Doni pergi, pintu kamarku kembali diketuk dan Jess yang sedang melepas wignya harus memasangnya lagi segera.

"Bro ! Pinjam 10 rebu dong ! Gue lagi kere nih blom gajian. Lapar banget !" Rangga udah teriak-teriak mengiba aja di depan pintu kamarku. (=_=")

Sebelum menutup pintu setelah kedatangan Rangga, aku berdiri di depan pintu untuk memastikan tidak ada lagi yang mengetuk kamarku.

Setelah beberapa menit, aku menutup pintu kamarku dan menguncinya. Aku berbalik kembali menghampiri Jess yang membuka wig nya lagi karena panas.

Tok ! Tok ! Tok !

"Sapa lagi siihh ????" Omelku karena capek bolak-balik pintu terus dari tadi.
Jess memilih memakai wignya dengan kecepatan ekstra dan nampaknya tidak berniat membukanya lagi.

Ternyata ibu kos ku yang datang.

"Kenapa Lan ? Ibu gak boleh nagih uang sewa ?" Senyum beliau sedikit berkedut mungkin karena omelanku tadi terdengar olehnya.

"Eeeeh boleh bu ! Maaf tadi banyak banget yang ngetok pintu ampe saya bolak-balik. Makanya rada kesel tidur siang terganggu. Bentar ya bu." Aku segera mengambil dompetku untuk membayar uang sewa.

Ibu kosku menatap Jess yang duduk di tepi ranjang sambil balas menatapnya.

Aku menyerahkan uang itu pada ibu kos dan dia menarikku keluar dari kamar.

"Lan, kamu bawa cewek yah ?" Tatapnya dengan penuh selidik.

Glek !

"E-enggak ah bu ! Itu adik saya yang datang dari kampung ! Cowok kok namanya Jess !" Jawabku cepat.

"Adik kamu ? Kok kayak cewek yah ?" Ibu kos berusaha melihat Jess kembali tapi aku menghalanginya dengan tubuhku yang cukup besar.

"Ah gak lah bu ! Dari mananya kayak cewek ???" Aku cengengesan agar dia tidak berusaha melihat Jess.

"Kulitnya mulus amat kayak cewek. Bening gitu..." ibu kos masih berusaha melihat Jess.

"A-ah ! Dia pengen jadi artis Korea bu makanya jaga kulit biar bening ! Emang ibu gak pernah liat orang Korea ??? Mereka 'kan putih-putih bening gitu cowoknya ! Ya 'kan bu ??? Hahahaaa..." aku memaksakan tawa dan tetap berusaha menutupi pandangan ibu kos.

"Oooh..oke deh. Awas ya kalo kamu bawa cewek. Ibu tendang kamu dari kos-an sini." Ancam si ibu sambil menatap tajam padaku.

"Tenang ajalah bu. Masa' adek sendiri gak boleh numpang nginap ?" Aku tersenyum semanis mungkin sampai ibu kosku terpana melihatku dan meleleh akibat pesonaku.

"Ah kamu ini bisa aja. Ya udah, ibu balik ya. Makasih uang sewanya." Ibu kos ku tersenyum-senyum malu melihatku.

"Sama-sama bu." Aku melambai sebentar dan langsung masuk kembali ke kamarku.

Aku menghela napas lega dan Jess hanya melihatku sambil menaikkan alisnya.

Aku duduk di sampingnya dan menyandarkan tanganku ke belakang. Jess hanya melihatku saja.

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang