#43# Sekolah

966 92 0
                                    

Dari judulnya saja kalian tahu 'kan kalau akhir-akhir ini aku jadi banyak bolos gara-gara keluarga Palmore.
Mereka sering sekali memanggilku ke rumah mereka atau menyuruhku menginap di sana hanya untuk menemani Jess jalan-jalan keluar atau mengobrol dengannya.
Aku ini sekarang temannya atau pengawalnya sih ??? (=A=")a

Tanpa kusadari, saat aku masuk sekolah ternyata hari ini adalah hari Ujian Nasional !!! w(0A0!!!)w

Aku tidak belajar sama sekali dan yang bisa kujawab hanyalah apa yang masih melekat di otakku...(=___=")

Otomatis karena hari pertama ujian, aku hanya bisa mengandalkan memori otak yang kecil dan jurus andalan.
#nyontek.com
(Gak ngajarin readers yang masih sekolahan buat nyontek yaa...cuma ini tradisi yang udah melekat di tanah air...=__=v)

Saat jam ujian selesai, aku langsung buru-buru pulang ke rumahku untuk belajar mati-matian.
Apalah daya otak kapasitas 512MB mau dimasukkin data 1GB...
Aku hampir gila karena harus memelototi setiap buku pelajaran sampai rasanya ingin kubakar bukuku dan kuminum airnya biar langsung ingat...(=__=)v
#pengalaman author/curcol

Ponselku berdering berkali-kali. Kulirik sekilas dan ternyata Jess yang meneleponku. Tidak kuangkat.
Aku perlu fokus pada pelajaranku.

Berdering lagi dan lagi untuk yang kesekian kalinya. Kurasa mungkin ada sesuatu yang terjadi hingga dia menelepon berkali-kali seperti itu. Kuputuskan untuk menjawabnya.

"Dylan ! Kau kemana saja ??? Aku sudah meneleponmu berkali-kali ! Ayo cepat ke rumahku sekarang ! Aku bosan sekali !" Kata Jess cepat hingga membuatku hanya menaikkan sebelah alisku.

"Mohon maaf nona Jessica Palmore. Apa yang bisa saya bantu hingga anda menyuruh saya segera ke sana ?" Aku berusaha untuk tenang walaupun gigiku menggertak sebal.

"Kenapa kau sopan sekali padaku ?" Heran Jess mendengar kata-kataku.

"Karena saya ini cuma pengawal yang merangkap pelayan anda dan harus selalu standby 24 jam untuk anda." Sindirku sambil membaca bukuku lagi.

Jess terdengar syok. "Aku tidak mengatakan kau adalah pelayan atau pengawalku !" Sergahnya cepat.

"Tapi, kau memperlakukanku demikian." Jawabku sambil menghela napas panjang dan meletakkan penaku.

Sebelum ia sempat berbicara kembali, aku langsung memotongnya.
"Bisakah kau mengerti dengan kondisiku, Jess ??? Karena aku harus menemanimu kemana-mana atau mengobrol denganmu terus-terusan, aku sampai bolos sekolah berhari-hari. Dan hasilnya aku bahkan TIDAK TAHU kalau hari ini adalah hari Ujian Nasional ! Apa kau tahu kalau aku tidak sempat belajar sama sekali karena harus melayani tuan putri sepertimu ??? Oke, aku memang disumpah untuk menjadi temanmu tapi BUKAN sebagai pelayanmu yang harus menemanimu kemana-mana karena kau bosan ! Aku juga punya hidupku sendiri ! Jadi, tolong biarkan aku menghirup udara kehidupanku selama beberapa waktu. Terima kasih !" Kataku cepat dan sedikit emosi. Aku langsung menutup ponselku bahkan mematikannya.

Jess tidak bisa menghubungiku dan bahkan dia tidak akan bisa ke rumahku. Soalnya dia tidak tahu dimana rumahku. Kekeke...(A__A)

Mau mencari ke tempat kerjaku ? Sayangnya aku sudah menelepon Mamicitta untuk cuti selama ujian ini dan dia sudah setuju karena tidak mau mengganggu akademiku.
Setidaknya hidupku akan tenang selama beberapa waktu...

Jess POV

Aku terkejut mendengar Dylan mengatakan semua itu. Aku merasa bahwa aku pasti sudah menyakitinya dengan membuatnya terus-terusan datang ke rumahku.
Aku lupa kalau dia pasti memiliki kesibukan sendiri juga dan aku malah egois memintanya untuk menemaniku terus menerus.

Aku menekan kembali nomor ponselnya. Tapi, tidak aktif...
Aku berniat meminta maaf padanya tapi nampaknya Dylan sudah terlanjur marah padaku.

Aku bahkan tidak tahu dimana rumahnya karena aku tidak pernah menanyakannya.
Setelah kupikir-pikir, aku ternyata tidak mengetahui semua tentang Dylan. Justru dialah yang lebih banyak mendengarkan ceritaku daripada aku mendengar cerita kehidupannya.

Yang kuketahui hanyalah dia bekerja di kafe The Kingdom. Aku menghubungi kafe itu dan seorang wanita mengatakan padaku bahwa Dylan cuti kerja selama beberapa waktu.
Saat kutanyakan alamat rumahnya, mereka tidak mau memberitahu karena alasan privasi karyawan.
Oh, please !!!

Aku hampir menjambak rambutku karena tidak bisa menemukan Dylan. Aku benar-benar bingung bagaimana harus mencarinya.
Terpikir olehku untuk datang lagi ke sekolah.
Tapi, sayangnya orangtuaku telah memberi segel pada jalan rahasiaku. Walaupun aku menyamar sebagai pria, mereka tetap saja tidak mengizinkan.

Aku benar-benar terkurung dalam rumahku tanpa bisa melakukan apa-apa sampai Dylan selesai ujian.
Terpaksa aku menikmati semua yang bosan kulakukan di rumah sambil menghitung hari demi hari.

Aku ini egois. Ya, aku tahu itu.
Tapi, mau bagaimana lagi ??? Aku tidak bisa keluar dari rumahku dan hanya diizinkan keluar jika Dylan bersamaku.
Dan sekarang dia marah. Lengkaplah sudah penderitaanku...
(Mungkin kalau Dylan mendengarnya, dia pasti akan bilang "Aku yang lebih menderita, tahu ??!")

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang