#6# Apa lagi ya ???

1.7K 169 10
                                        

"Aku cuma bisa membantu merapikan rambutmu itu. Kalau soal tampang, aku nyerah deh. Kau butuh operasi plastik." Jess mengangkat tangannya seperti menyerah. Aku hanya mengangguk mengerti. Yah, wajar saja ini sudah takdir ilahi aku memiliki wajah begini...w(QAQ)w

Ya...yang kubutuhkan hanyalah da--
Ups, stop Dylan. Jess sedang MENGAMATI-mu.

Tepat pada saat itu, aku melirik Jess yang langsung nyengir sambil bersiul. Tuh 'kan mulai lagi deh...
Aku berharap bisa pulang ke rumah dan berpikir sesukaku..."OTL

"Dylan, apa kau sudah mencuci bajumu ?"
Pertanyaan Jess yang tiba-tiba membuatku terkejut.

"Kenapa memangnya ?" tanyaku.
"Jangan pakai baju lusuh gitu. Kelihatannya kau gak cuci baju dan belum mandi." Jess mengernyit mengamatiku. Ya, ya aku sadar kok. Cuma duitnya darimanaaa ???

"Ayo, ikut aku."

Jess menarik tanganku keluar dari salon hingga membuatku bingung. Mau apa lagi dia ???

Sebuah butik mewah membuatku ternganga. Nampaknya Jess ini anak orang kaya. Aku jadi merasa malu sendiri masuk ke dalam dengan penampilan menyedihkan seperti pengemis.

"Tidak perlu malu, aku akan meminta penata gaya untuk memilihkan beberapa baju untukmu. Jangan sampai kotor ya." Senyum Jess dan ia membiarkan seorang pelayan melayaniku.

Mataku sampai berputar-putar karena harus mencoba berbagai macam pakaian. Tapi, karena bentuk tubuhku yang seperti bola berlemak membuat semua pakaian tidak terlalu menarik jadinya.
Aku malah takut bajunya robek saat kucoba atau kancingnya terbang entah kemana jika aku bernapas...(=_=")

Akhirnya beberapa helai baju biasa yang lumayan cocok untuk tubuhku langsung dibungkus oleh Jess.

"Hei, Jess. Aku benar-benar tidak tau apa motifmu membantuku. Tapi, aku tidak mau sampai berhutang terlalu banyak padamu. Kau tau aku ini miskin. Mana sanggup aku melunasi semua harga pakaian ini ???" Aku membelalak padanya.

"Tidak ada motif. Aku senang membantu orang yang kesulitan sepertimu. Rasanya seperti pahlawan penegak keadilan." Ia bersenandung ringan.
"Penegak keadilan ? Apa aku nampaknya butuh keadilan ?" gerutuku.
"Tentu saja perlu ! Kau selalu mengeluh buruk rupa dan kau tidak puas dengan penampilanmu hingga orang-orang selalu mengerjaimu. Kata siapa orang jelek itu tidak boleh dapat keadilan ??? Kau berhak memperoleh keadilan untuk jadi tampan. Yah, walaupun susah..." Jess berdecak pelan.
Itu maksudnya muji atau ngejek sih ???

"Nah, aku hanya akan memberikanmu beberapa tips agar kau tidak di-bully lagi. Jadi, dengarkan semua kata-kataku sepanjang jalan pulang ini." Jess mengedip padaku yang hanya bisa terbengong melihatnya.

Tips apa lagi yah ???

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang