#45# I'm quit

938 93 0
                                    

Aku tidak tahu kenapa aku selalu menghindar setiap kali Jess datang. Ini sudah kelima kalinya dia mengotot pada Mamicitta untuk memberitahukan keberadaanku.
Padahal Mamicitta sudah mengatakan padanya bahwa aku tidak bekerja di sana lagi. Tapi, insting Jess nampaknya lebih tajam dari yang bisa kukira. (=_=")

Lebih untungnya lagi, setiap kali dia datang aku sudah menebaknya dan secara otomatis aku bersembunyi. Aku tidak ingin bertemu dengannya. Benar-benar tidak ingin !
Lelaki mana yang akan tahan ditempeli dan diperbudak oleh seorang wanita ???

Mungkin akan berbeda ceritanya jika aku menyukainya, tapi entah kenapa rasa cinta itu sama sekali tidak ada. Jika aku menyukainya, kurasa tidak akan menjadi masalah ditempeli olehnya sepanjanh hari.
Yah... walaupun bakalan bosan juga...

Bosan ??? Apa kalian berpikir bahwa aku tidak setia dan mudah meninggalkan pasangan begitu saja ?
Well, aku tidak munafik karena walaupun kau menyukai seseorang, ada kalanya kau berada dalam masa jenuh padanya.

Tapi, kalau masalahku tentu saja berbeda ! Aku bosan menjadi budaknya !!! (>A<x)

***

"Katakan padaku, dimana Dylan berada ?" Lagi-lagi Jess datang tepat pada saat aku hampir saja keluar untuk pergi makan siang. Tentu saja aku langsung bersembunyi.

"Apa kau tidak capek datang kesini setiap hari ???" Mamicitta terdengar lelah dan telah menanggalkan bahasa formal yang biasa digunakannya. Mungkin ia pun bosan menerima tamu seperti Jess.

"Aku sudah mengatakannya berkali-kali bahwa Dylan ti---"

"JANGAN BOHONG PADAKU !!!" bentak Jess seketika hingga membuatku juga terkejut.

Jess terlihat marah dan mau tidak mau Mamicitta menengadah ke arahnya. Astagaa...mampuslah aku !!!

Jess terdiam saat memandangi Mamicitta yang tiba-tiba tersadar bahwa ia sedang menatap gadis itu. Cepat-cepat, Mamicitta memalingkan pandangannya seketika.

Jess tidak berkata apa-apa dan ia hanya menyunggingkan senyum. Oh my God...Jess sudah tahu segalanya !!!

Aku menjambak rambutku dengan kesal. Aku tidak bisa bersembunyi di sini lagi !

"Maaf sudah mengagetkanmu...tapi, aku melihat Dylan keluar dari tempat ini kemarin. Apa kau masih tidak mau mengatakannya padaku ?" Jess menyeringai ke arah Mamicitta dan aku mengerti arti seringaian itu. (=___=")

"Aku...tidak tahu apa-apa...mungkin saja dia datang saat aku tidak ada... jangan tanya lagi padaku !" Mamicitta langsung beranjak pergi meninggalkan Jess seketika. Nampaknya ia takut terbongkar. Tapi, sayang sekali bos...dia sudah tahu...

Aku langsung menghela napas panjang pertanda frustasi dan menyandarkan diriku di dinding sambil memikirkan banyak cara agar tidak menemuinya.

Jess tidak berkata apa-apa saat melihat Mamicitta yang pergi meninggalkannya. Ia keluar begitu saja dari The Kingdom.

Aku mengerjap-kerjap tidak percaya dengan apa yang kulihat. Kukira Jess akan mengamuk untuk menemukanku. Tapi, saat melihatnya pergi, aku benar-benar terkejut.

***

Aku berniat untuk berhenti dari The Kindom. Aku sudah membulatkan tekadku dan tidak ingin hidupku dikungkung oleh keluarga Jess. Aku menginginkan hidupku sendiri !!!

Siang itu, saat aku masuk kerja aku berencana mengatakan pengunduran diriku. Aku menemui Mamicitta yang terlihat terkejut saat memandangku. Ia ingin mengatakan apa yang terjadi kemarin.

"Tidak apa-apa bos...aku sudah tahu semuanya. Kemarin aku mendengar dia datang." Kataku langsung sebelum Mamicitta bisa berkata apapun. Ia terlihat merasa bersalah padaku.

"Aku ingin berhenti dari sini, bos." Kataku dengan tenang. Mamicitta terkejut mendengar kata-kataku.

"Dylan ! Apa karena aku memandang gadis itu kemarin ??? Jangan seperti ini ! Kita bisa mencari cara lain..." Mamicitta langsung berdiri karena terlalu terkejut.

"Tidak bos. Aku tidak ingin merepotkanmu lagi. Dia akan terus datang sampai berhasil menemukanku. Aku sendiri tidak tahu kenapa dia begitu terobsesi padaku." Aku menghela napas berat dan Mamicitta nampaknya mengerti kondisiku.

"Aku tidak bisa memaksa jika kau ingin berhenti, Dylan. Tapi, jika kau ingin kembali lagi kemari, aku akan menerimamu dengan senang hati." Mamicitta tersenyum sedih ke arahku.

"Tapi, bisakah kau tetap bekerja untuk hari ini ? Fred tidak masuk, jadi kita kekurangan orang." Pinta Mamicitta. Aku langsung mengangguk tersenyum padanya. Ya, Mamicitta memang sangat baik padaku, jadi tidak masalah jika aku mengabulkan permohonan kecilnya ini.

Aku kembali bekerja seperti biasa dan aku berusaha menikmati waktu-waktuku di sana. Melayani tamu berbicara sangat menyenangkanku. Aku bisa menemukan banyak kepribadian yang menarik dari berbagai kalangan.

Jess POV

Aku tidak menyerah begitu saja melihat bos pemilik kafe itu selalu mengusirku setiap hari. Aku perlu bicara dengan Dylan !

Saat aku melihat mata wanita itu, aku bisa membaca pikirannya seketika.
Dylan memang ada di sini dan dia menghindar dariku !!!

Aku tidak bisa menggunakan cara yang sama lagi untuk mencari Dylan. Wanita itu pasti telah memberitahu Dylan dan aku tidak akan punya waktu lagi jika Dylan berhenti dari sana. Aku tidak tahu apapun tentangnya, tidak tahu mengenai latar belakangnya sama sekali !
Yang kutahu hanyalah dia adalah seorang vampire dan termasuk golongan tidak mampu.

Aku kembali ke kafe The Kingdom dan menemui wanita itu. Ia terkejut saat melihatku.

"Bukankah sudah kukatakan kalau aku----" ia sudah hendak berteriak kesal melihatku.

"Tidak. Aku kemari bukan untuk mencari Dylan. Aku mau memesan seorang host untuk melayaniku." Kataku dengan tenang.

Wanita itu terkejut dan ia terdiam. Nampaknya ia tidak bisa menolak. Dengan berat hati, ia membawaku ke salah satu ruangan dan memanggil seorang pria berperawakan tampan.

Pria itu tersenyum padaku, "Selamat sore, nona. Ben akan melayani anda. Silahkan duduk."

Aku duduk dengan tenang dan mulai memesan beberapa makanan. Ben pergi untuk memesankan makananku. Aku sudah punya rencana dan aku tidak ingin gagal kembali !

Ben datang membawakan pesananku. Aku tersenyum padanya.
"Dimana toiletnya ? Aku ingin cuci tangan." Kataku ramah.

"Oh, biar saya antar nona." Ben berdiri untuk mengantarku.

"Tidak, tidak perlu. Aku akan pergi sendiri saja. Katakan saja padaku dimana. Wanita tidak suka ditemani ke toilet oleh pria." Jawabku.

"Ah baiklah, maafkan saya nona. Anda bisa menemukan toilet di ujung lorong sebelah kiri." Ben menunduk merasa tidak enak padaku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum singkat padanya sebelum aku berjalan keluar dari ruangan itu.

Saat kututup pintu, aku melihat sekelilingku dan tidak ada orang sama sekali. Nampaknya semua host sedang melayani tamu-tamu mereka.

Aku berjalan ke pintu mana saja yang kutemui dan membukanya tanpa mengetuk.

Ada seorang pria dengan dua orang wanita sedang tertawa-tawa. Mereka memandangku bingung dan tawa mereka terhenti seketika.

"Ah, maaf saya salah ruangan." Aku langsung menutup pintu dan mencari pintu lainnya.

Sudah 3 pintu kubuka, tapi aku tidak menemukan Dylan sama sekali. Apa dia sudah berhenti ???

Aku mencoba pintu keempat dan melihat seorang wanita sedang berbicara dengan senang pada pria yang membelakangiku.

Melihatku membuka pintu tiba-tiba, wanita itu memandangku dan bola matanya melebar. Hostnya juga menoleh dan itu dia !

Dylan terkejut melihatku...

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang