"Ma, aku akan menikah."
Itu kata-kata pertama yang kuucapkan saat menelepon orangtuaku. Dan responnya sangat tidak enak...(=_=)
"APAA ??? ORANG BODOH MANA YANG MAU NIKAH DENGAN BROKOLI JELEK KAYAK KAMU ???"
Hellow mak~
Kalo ngomong jangan nusuk jleb gitu dong...sakit banget tau ! (Q^Q)aJess melongo mendengar suara keras dari ibuku di telepon.
"Kau dibilangin bodoh loh..." seringaiku pada Jess yang ada di sampingku.
Aku tinggal di rumah Jess lagi selama mempersiapkan pernikahan kami.Jess menggembungkan pipinya dengan kesal.
"Calon mertua kok gitu ???" Gerutunya.Aku mengacuhkan gerutuannya dan kembali pada ponselku.
"Aku udah gak kayak brokoli lagi, ma. Mama harus liat penampilanku sekarang. Mungkin mama bisa terkejut." Kekehku.
"Kamu dapat darah ???" Ibuku mengernyitkan kening mendengarnya.
"Ya. Dan calon istriku ini yang memberikan darahnya padaku. Mama bisa terkejut juga jika tahu siapa yang memberi darah pada si mantan brokoli jelek ini." Aku tertawa sambil melirik Jess.
"Memangnya siapa yang memberikannya padamu ? Dan apa kau tidak salah, Dylan ? Kau masih 17 tahun loh !" Kata-kata ibuku membuatku mengernyit.
"Ma, aku tahu kau tidak terlalu peduli padaku tapi setidaknya mama ingat umur anak mama ini. Aku sudah 19 tahun bukan 17 tahun ma...ya tidak apa-apalah kalo mama mau aku awet muda~" senyumku masih terkekeh.
"Ya sesukamulah. Jadi, siapa yang memberikanmu darah ?" Ibuku nampaknya masih penasaran dengan hal ini.
"Salah satu keturunan Witch." Jawabku santai.
"APAAAA ?????!!!!"
Kali ini bukan hanya ibuku yang terkejut. Bahkan suara ayahku juga ikut-ikutan terdengar keras. Nampaknya ibuku menyalakan speaker ponselnya.
"Bagaimana bisa ???" Ayahku nampaknya langsung merebut ponsel ibuku.
"Ceritanya panjang. Akan kuceritakan nanti setelah papa dan mama datang." Jawabku lagi.
"Cerita saja sekarang !" Potong ayahku dengan tidak sabaran.
"Pulsaku gak cukup. Oke ? Jadi, kalian datang saja kemari besok. Langsung kukenalkan dengan keluarga calon istriku." Aku tertawa kembali dan memutuskan teleponku.
Ayahku pasti mencak-mencak di sana karena penasaran. ~(AvA)~***
Benar saja, saking penasarannya ayah dan ibuku, mereka langsung datang ke alamat yang kukirimkan pada mereka.
Mereka bahkan melongo saat melihat betapa besarnya rumah Jess yang seperti istana itu.Orangtua Jess menunggu kami di ruang baca mereka karena ruangan itu kedap suara dan mereka tidak ingin pembicaraan kami nanti terdengar orang lain.
Oh iya, mereka juga sudah menyewa pembantu dan pengawal baru. Aku sampai khawatir nyawa mereka bisa melayang juga jika bekerja dengan keluarga Jess...(=_=")Aku bertemu orangtuaku di depan pintu. Mereka menatapku bingung.
"Permisi, apa Dylan ada ? Kami orangtuanya." Kata ayahku dengan sopan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unusual Vampire
VampirosJika biasanya di film-film, vampire selalu digambarkan memiliki paras rupawan melebihi manusia biasa, hal itu sama sekali tidak terjadi padaku... Kenapa bisa kukatakan demikian ? Karena aku adalah vampire yang menyedihkan... Buruk rupa, pendek, gend...