#59# Hari yang bahagia~

948 78 2
                                    

Aku resmi pacaran dengan Jess.
¦D

Entah kenapa setelah aku menyadari perasaanku, aku sangat senang dengan kata-kata di atas~
Bukan karena efek jomblo kelamaan ya...(=__=)

Aku jadi bingung harus melakukan apa pagi ini. Aku ingin menghubungi Jess tapi kesannya seperti terlalu cepat...(=////=)
Aku benar-benar bingung...

Bolak-balik aku memegang ponselku sambil berpikir apakah aku harus meneleponnya pagi ini ?

Ring...! Ring...! Ring...!

Ponselku tiba-tiba berdering dan aku terkejut hingga ponselku terlompat dari tanganku.
Untung saja jatuhnya ke kasur...

Kulihat dengan terburu-buru. Jess meneleponku !!! (0w0)

Aku berdeham sebelum mengangkatnya. Rasanya benar-benar gugup sekali...

"Ha...lo..?"

Suaraku gagal...kedengarannya seperti aku baru bangun tidur. (=A=")

"Kau...baru bangun, Dylan ?" Tanya Jess seperti dugaanku.

"A..ah, ya...ada apa meneleponku ?" Ups, aku gagal lagi !!! Kenapa nada bicaraku seperti keberatan ditelpon sih ???

"Aku mengganggu tidurmu ya ? Kalau begitu nanti saja aku hubungi lagi..." nada Jess kelihatannya kecewa. Aku jadi menjambak rambutku karena kesal pada diriku sendiri.

"Ah tidak ! Tidak ! Maaf aku tidak sengaja bicara seperti itu...apa kau mencariku ?" Aku berusaha agar suaraku tidak bernada aneh lagi.

"Hmph, kau grogi ya ?" Jess nampaknya menahan tawa di sana. Wajahku langsung memerah malu.

"Ba..bagaimana kau bisa tahu ??? Kau tidak bisa baca pikiran dari telepon 'kan ???" Kagetku seketika.

Jess langsung tertawa lepas mendengarku berkata demikian.

"Aku bukan penyihir yang punya jurus sakti, Dylan. Orang bodoh saja bisa menebak kalau kau sedang grogi dari cara bicaramu. Kenapa kau begitu ?" Jess kelihatannya sedang tersenyum saat menanyakan itu padaku.

Aku mendengus hendak tertawa mendengarnya. Setidaknya ia berusaha mencairkan suasana yang canggung...
¦D

"Ah...aku tadi sedang bingung...aku tadi mau meneleponmu...tapi, kupikir kau pasti terganggu karena aku meneleponmu sepagi ini..." kataku dengan malu-malu.

"Ternyata kau sama denganku. Aku juga tadi sedang berpikir puluhan kali untuk meneleponmu saja...rasanya sedikit aneh ya ?" Jess juga malu-malu sepertiku.

Hey, Dylan ! Kau ini pria !
Masa' pria ragu-ragu hanya untuk menelepon pacarnya sendiri ???

"Umm...kau ada acara hari ini ?" Tanyaku pelan. Jess terdiam sesaat dan ia nampaknya sedang berpikir.

"Tidak..." jawab Jess juga sepelan diriku.

"Mau makan siang sama-sama nanti ?" Ajakku dengan jantung berdebar-debar.

"Apa ini ajakan kencan ???" Suara Jess sangat antusias sepertinya dia akan melompat hanya karena ajakanku.

Aku mendengus hendak tertawa dan dengan tersenyum aku mengatakan,
"Apa aku tidak boleh mengajak pacarku kencan ?"

Ah, aku berani sekali dengan bicara seperti itu~
¦]

Jess terkikik senang dan nampaknya ia berbunga-bunga mendengar ucapanku.

"Tentu saja boleh ! Aku akan menunggumu nanti siang !" Jess menjawab dengan sangat riang dan ia mematikan teleponnya.
Kurasa ia akan berdandan lama makanya dia segera mematikan telepon.

Aku hanya menggeleng sambil tersenyum dengan tingkahnya.
Aku juga perlu siap-siap...

***

Menjelang hampir makan siang, aku sudah sampai di rumah Jess. Tuh, betul 'kan...dia memang berdandan lama...

Kenapa kubilang seperti itu ?
Karena hanya untuk pergi makan siang saja, dia memakai terusan biru langit yang cantik dan tatanan rambut yang nampaknya memakan waktu lama untuk membuatnya.

Tapi, aku menghargai semua usahanya karena dia selalu terlihat cantik di mataku...

Aku tersenyum ke arahnya dan Jess kelihatan gugup. Rona merah wajahnya tidak tertutupi sama sekali.
Aku gemas kembali...(=////=")

"Kau cantik sekali..." senyumku ke arahnya dan otomatis dia pasti tertembak panah asmaraku.

Tuh 'kan...Jess menutupi bibirnya dengan tangan pertanda dia malu. Aku hanya bisa tersenyum ke arahnya.

Kuulurkan tangan ke arahnya dan ia semakin tersipu. Kami berpegangan tangan dan aku mengajaknya ke sebuah restoran untuk makan siang.

Semua aktivitas siang itu berjalan dengan lancar. Bahkan kami pergi ke mall hanya untuk jalan-jalan.
¦D

Nampaknya kecanggungan kami tidak berlangsung lama.

"Dylan, umm...foto yuk ?" Jess memandangku dengan berbinar-binar. Nampaknya ia ingin memajang foto kami di sosmed...(=/////=")
Entah kenapa aku mengerti sekali dengan tingkah labilnya...

Aku hanya tersenyum menyetujui dan kami berfoto layaknya pasangan biasa. Tapi, karena rasa canggung yang mulai menghilang, foto kami jadi kelihatan tidak seperti orang yang baru pacaran...(=/////=")
Ah, whatever lah... yang penting happy !

"Oh, Dylan ?"

Acara kencan kami tiba-tiba terhenti karena ada seseorang yang memanggilku.

Alecia.

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang