#42# Senyuman

1K 101 0
                                    

Aku kembali ke kamarku setelah perbicangan kami tadi. Tubuhku rasanya lelah sekali akibat melakukan sumpah magis itu. Aku langsung menghempaskan tubuhku ke ranjang dan rasanya sangat nikmat.
Untuk menggerakkan jari saja rasanya sungguh berat. Otomatis aku langsung memejamkan mata untuk terbang ke dunia mimpi.

Aku memang tahu cara-cara melakukan sumpah magis, tapi tidak kusangka akan membuatku seletih ini.
Aku bahkan tidak sadar saat pintu balkon kamarku terbuka perlahan karena aku hampir terlelap.

"Dylan ? Kau sudah tidur ?" Jess memanggilku perlahan.

Aku tidak membuka mataku dan tetap diam seperti tertidur. Aku sedang mengumpulkan tenaga untuk menjawabnya karena semua otot-ototku terasa berat.

Aku dapat mendengar suara gaun yang diseret mendekatiku. Jess menghampiriku dan tidak memberi pertanyaan lagi. Mungkin dipikirnya aku sudah tidur...

Aku tidak tahu apa yang dilakukannya tapi kurasakan ranjangku sedikit bergerak dan nampaknya Jess duduk di sampingku.

"Terima kasih..." ucapnya pelan.

Aku tetap diam dan mendengarkan karena nampaknya Jess masih ingin berbicara.

"Aku senang kau sampai bersumpah seperti itu...tapi, aku tidak ingin kau sampai menderita seperti ini..." lanjutnya lagi. Nada suara Jess menyiratkan ia simpati melihat kondisiku.

"Sebenarnya aku melakukan hal ini bukan untukmu juga..." kataku akhirnya. Tenagaku telah terkumpul dan aku bisa membalikkan tubuhku terlentang.
Jess memandangku. "Kau belum tidur ?"

Aku menggeleng, "Tubuhku hanya letih dan istirahat sangat membantu." Jawabku. Aku membuka mataku dan memandangnya sesaat.

"Aku memang melakukan semua ini bukan hanya untukmu. Tapi, juga untuk membersihkan nama baikku. Aku tidak ingin dituduh berniat mencelakaimu hanya karena aku meminum darahmu." Kataku kemudian. Jess sedikit tertegun mendengar kata-kataku yang sedikit kasar.

"Dan lagi...anggap saja ini sebagai balas budiku terhadap semua yang kau lakukan untukku. Karena mau bagaimanapun juga aku tetap berhutang padamu." Lanjutku sambil beranjak duduk di tepian ranjang.

Jess menghela napas panjang.
"Sudah kukatakan kau tidak perlu merasa berhutang denganku. Aku memang melakukan semua ini karena keinginanku."

Aku tidak menjawab apapun dan berjalan menuju balkon. Angin malam membuatku merasa sedikit segar. Aku menyandarkan kedua lenganku di pinggiran balkon dan tidak berapa lama Jess mengikutiku. Ia berdiri di sampingku.

"Yah...sebenarnya aku ingin kau tahu, Jess... kalau aku memang sama sekali tidak berniat melukaimu ataupun menusukmu dari belakang setelah apa yang kau lakukan padaku...aku sendiri tidak ada berpikiran bahwa aku menginginkan kekuatanmu itu. Aku hanya ingin menjalani kehidupanku dengan tenang seperti manusia biasa..." ujarku.

"Aku memang tahu kau tidak berniat jahat padaku, Dylan. Dan sejujurnya aku pun tidak menaruh curiga apapun padamu karena kau dekat denganku. Mungkin karena awalnya aku tidak tahu soal magis-magis seperti ini...sebenarnya aku pun masih belum merasa percaya dengan semua ini sampai kau melakukan sumpah itu di depan mataku..." balas Jess dan aku dapat melihat seraut ekspresi yang masih syok dari wajahnya.

"Menjadi salah satu bagian dari dunia magis tidak harus membuatmu syok, Jess. Lama kelamaan kau juga akan terbiasa. Tidak buruk kok apalagi kau menjadi salah satu kaum yang paling dihormati dalam dunia magis...ah, tidak tidak...kau menjadi yang paling dicari sekarang." Kataku. Jess hanya mendengus tertawa.

"Rasanya seperti buronan jika kau mengatakannya seperti itu." Komentarnya. Aku hanya tertawa kecil, "Itu memang faktanya."

Kami diam selama beberapa saat dan hanya memandangi bulan dan bintang-bintang yang mengelilinginya.

"Umm...jadi, kau sekarang resmi menjadi temanku 'kan ?" Jess memandangku dengan sebuah senyuman.

Aku menatapnya dalam senyuman itu. Ia seperti berkilau dalam cahaya bulan.

"Bukannya dari dulu begitu ?" Hanya itu yang bisa kuucapkan padanya sambil tersenyum.

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang