#63# Menginap

887 71 5
                                        

Aku terbangun karena ada yang menatapku intens. Aku membuka mata dan melihat Jess sedang menatapku dengan penuh arti.

"Apa aku membangunkanmu ?" Tanyanya pelan.

"Siapa yang gak bakal bangun kalo diliatin kayak gitu. Ada apa ? Kau bangun pagi sekali." Aku menguap masih mengantuk. Kulirik jam dinding kamarku, baru jam 7 pagi dan rasanya aku baru tidur sebentar saja.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya merasa bersyukur kau ada di sampingku saat aku membutuhkanmu." Jess tersenyum padaku dan memelukku hangat.

Oh my God...mimpi apa gue semalam ampe pagi-pagi udah dikasih senyuman manis gitu ???
8(>/////<)8

Aku tidak mengatakan apa-apa dan membalas pelukannya.

"Dylan ? Aku mau pipis." Kata Jess tiba-tiba hingga menghilangkan momen-momen romantis itu.

Aku memutar otak cukup lama.
Kami harus ke kamar mandi untuk cuci muka dan mandi. Tidak mungkin tidak ada yang melihat Jess lewat jika ia akan ke kamar mandi. Ibu kos ku bisa mengamuk jika tahu ada perempuan yang menginap di sana.

"Tunggu sebentar." Aku bangun dan membuka pintu kamarku sedikit.

Kuintip keadaan di luar. Tidak ada siapa-siapa dan mungkin saja Jess bisa lewat ke kamar mandi. Tapi jika ada yang datang, bisa celaka aku !

Kuambil kaosku dan celana pendek yang cukup besar untuknya. Aku memberikan pakaian itu pada Jess.

"Ganti bajumu dengan itu. Semua orang bisa tahu kau wanita karena gaunmu itu." Kataku melirik gaun yang masih dipakainya semalaman.

Jess mengangguk. Tapi, sedetik kemudian ia berbalik ke arahku kembali.

"Apa...aku harus ganti baju di depanmu ?" Tanyanya menyindirku.

"Ups, aku tidak bermaksud begitu. Aku akan keluar sebentar." Kataku dengan wajah memerah dan aku keluar dari kamarku.

Aku menunggu di depan kamarku sambil berpura-pura meregangkan tubuh.

"Oh, Dylan ! Loe sudah bangun ? Tumben loe gak kerja ?" Dika yang tinggal di sebelah kamarku kebetulan keluar untuk bersiap-siap kerja.

"Ah, hari ini gue libur." Jawabku sedikit tersenyum dan Dika mengangguk. Ia hampir pergi meninggalkanku ketika ia tiba-tiba berhenti kembali.

"Ah ya, kemarin gue dengar ada suara cewek di kamar loe. Loe bawa cewek ???" Dika berbisik sambil menyeringai ke arahku.

"H-hah ??? Loe mimpi Dik ! Mana ada cewek di kamar gue !" Kilahku secepat mungkin.

"Hei, loe gak usah bohong ama gue deh. Jelas kok gue dengarnya. Kamar kita 'kan cuma dibatasi papan triplek doang. Masa' gue gak dengar ada suara cewek sama sekali ? Tenang ajalah, gak gue laporin ama ibu kos kok." Katanya lagi.

"Ah, salah paham loe Dik. Kemarin aku lagi video call ama cewekku lah. Mungkin loe dengar suaranya dari hape gue." Alasanku secepatnya.

Dika kelihatan berpikir kembali. Ia mengangguk-angguk kemudian.

"Mungkin juga sih...gue ngantuk semalam jadi gak fokus dengernya. Eeh, tapi gue gak kepo ya." Ia langsung memandangku cepat.

"Ya elah...gue juga gak mikir loe kepo kok. Kamar kos-kos an 'kan bisa kedengaran." Kataku dengan santai berusaha tidak menimbulkan kecurigaan padanya.

Dika mengangguk kembali dan berjalan melewatiku.

"Dylan..."

Deg !

Jess memanggilku pelan sambil membuka pintu sedikit. Aduh ! Cilaka aku !!!

Dika berhenti dan menoleh kembali padaku.
Aku segera menutup pintu kamarku agak cepat sebelum Jess melongokkan kepala dari sana.
Mungkin kepalanya kejeduk sama pintu yang kututup mendadak itu.
Ups, sorry Jess....(>.<")

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang