Aku kembali menemui Jess di perpustakaan. Ia mengamatiku kembali sebelum berkata apapun.
"Kali ini, coba minta mancungkan hidungmu yang pesek itu. Kalo kau operasi pasti tidak mungkin besok kau masuk 'kan ? Ada jangka pemulihannya. Tapi, kalau besok hidungmu mancung, aku patut mempercayaimu." kata Jess dengan serius.
Aku mengangguk saja. Toh, tidak ada ruginya bagiku kok.Jess menyodorkan kembali lengannya yang langsung kusambut dengan cepat.
"Ambil banyak biar efeknya nampak. Kalo terlalu sedikit, aku bisa mengira kau pakai shading untuk hidungmu." Perintah Jess lagi. Aku kembali mengangguk.
Yah, semakin kau tak percaya, akan semakin menguntungkanku. Hehehe...Kali ini aku menyedot panjang darah Jess sambil memohon.
Kumohon...tolonglah agar hidungku bisa mancung indah !
Aku memohon dengan sepenuh hati dan jiwa ragaku ini. Kali ini sedotanku pada lengan Jess sedikit lama dan begitu aku mencabut taringku, Jess langsung terhuyung karena kekurangan darah.
"Jess ! Kau baik-baik saja ???" Aku panik melihatnya hampir roboh. Untung saja tanganku cepat meraih punggungnya sebelum dia jatuh.
"Yah...masih okelah...cuma sedikit berkunang-kunang..." gumamnya pelan sambil mengerjap-kerjap.
Aku menuntunnya untuk duduk di kursi perpustakaan itu. Jess memberikan tanda bahwa dia baik-baik saja dan menyuruhku pergi meninggalkannya. Nampaknya dia mau istirahat sebentar.
Aku pergi meninggalkannya dengan sedikit cemas. Mungkin aku terlalu banyak menyedot darahnya. Tapi, dia yang menyuruhku 'kan ???
Aku tidak sadar dengan aktivitasku di sekolah hari ini. Tahu-tahu sudah waktunya pulang. Aku memang mengantuk dan lebih baik malam ini aku segera tidur untuk menunggu datangnya hari esok.
Kali ini suara burung yang membangunkanku. Aku jadi gampang terbangun karena tidak tenang. Lagi-lagi kuambil kaca yang paling kubenci itu dan langsung menatap pantulan wajahku.
Mataku membelalak kembali. Agak sedikit aneh memang, karena wajahku masih sedikit chubby, hidung mancung ini terlihat kurang pas di wajahku.
Tapi, memang berubah !
Nampaknya aku harus memperbaiki wajahku ini habis-habisan agar lebih sesuai.Hari ini tanpa perlu kuhampiri meja Jess, dia sendiri yang langsung mendatangiku dan mendongakkan wajahku ke arahnya.
Matanya terkejut kembali karena melihat perubahan hidungku."I...ini...tidak masuk akal ! Kau pake apa sih, Dylan ???" Jess mengusap-usap keras hidungku karena mengira aku memakai tipuan makeup untuk membuatnya terlihat mancung.
"Sakit tau !" Aku langsung mengenyahkan tangannya dari hidungku yang memerah. Aku mengerucutkan bibir sambil mengusap pelan hidungku.
"Boleh kucoba sekali lagi ?"
Pertanyaan Jess yang tiba-tiba ini membuatku terkejut luar biasa.
"Apa kau gila, Jess ??? Kau bisa pingsan kehabisan darah !" Desisku tajam padanya. Bisa bahaya juga kalau kubiarkan dia merelakan darahnya terus menerus seperti ini.
"Tidak akan, Dylan. Aku akan banyak-banyak makan tomat. Tenang saja." Ia tersenyum meyakinkanku.
"Tidak ! Tetap saja tidak ! Aku tidak mau kau membahayakan nyawamu sendiri ! Aku sudah cukup berterima kasih kau menyelamatkanku dari rupa gendutku. Tapi, kalau untuk merubah total diriku, aku tidak bisa menerimanya. Kau bisa celaka !" Bantahku keras. Untung saja tidak ada orang di kelas itu. Kami terlalu pagi datang ke sekolah karena masalah ini.
"Baiklah. Kalau begitu hari Sabtu ini saja bagaimana ? Masih ada dua hari untukku memulihkan diri. Tapi, kali ini kau menginap di rumahku. Aku mau melihat perubahannya secara langsung. Ini benar-benar membuatku penasaran !" Jess menggertakkan giginya dengan geram. Ada apa sih dengannya ??? Kenapa dia begitu terobsesi sekali kalau aku berubah ???
"Baiklah. Tapi, jangan memaksa untuk mencoba lagi. Aku tidak mau kau beneran mati, Jess." Kataku memperingatkan.
"Terima kasih sudah memperingatkanku. Kau baiiikk sekali, Dylan." Jess tersenyum lebar hingga membuatku menggeleng-geleng pasrah melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unusual Vampire
VampiroJika biasanya di film-film, vampire selalu digambarkan memiliki paras rupawan melebihi manusia biasa, hal itu sama sekali tidak terjadi padaku... Kenapa bisa kukatakan demikian ? Karena aku adalah vampire yang menyedihkan... Buruk rupa, pendek, gend...