Setelah pertemuan singkat para karyawan dengan kedua mertuaku, semuanya kembali bekerja seperti biasa. Mum sibuk menjelaskan semua hal padaku dengan rinci hingga aku merasa dia bukanlah seorang kaum Witch biasa. Jika dia orang biasa, dia pasti akan cepat jadi pengusaha terkenal juga.
Sebagai menantu yang diharapkannya, tentu saja aku harus mempelajari semuanya dengan serius. Tidak ada waktu main-main dan aku tidak ingin mengecewakan kedua mertuaku. Aku harus membuktikan harga diri pria yang bisa bekerja pada mereka !
Kedua mertuaku akhirnya pulang dari butik setelah jam makan siang bersamaku. Saat aku kembali ke butik, aku melewati ruang istirahat para karyawan yang tidak tertutup. Mereka sedang sibuk bergosip nampaknya.
"Manajer baru kita itu tampan juga yah... lumayan dia menggantikan Alona yang sombong itu. Aku sudah muak kerja dibawah perintahnya yang menyebalkan !" gerutu salah seorang karyawan wanita. Aku masih belum hapal dengan nama mereka semua.
"Ya dia memang tampan. Tapi, jangan-jangan dia hanya tampan dan gak punya otak ! Buktinya aja dia masuk ke sini karena mertuanya." Balas karyawan lainnya.
Walah, aku dibilang gak punya otak ??? (=A=x)
Akan kubuktikan pada mereka bahwa aku bukan hanya tampan, tapi berkharisma dan bisa bekerja !Aku sengaja berdeham dan kembali berjalan ke ruanganku hingga membuat mereka semua terkejut. Nampaknya mereka sedang berdiskusi apakah aku mendengar ucapan mereka barusan. Emang gue tuli ???
Saat sore menjelang, aku telah mempelajari beberapa dokumen dan mulai muak dengan tulisan-tulisan. Aku keluar dari ruanganku dan turun ke lantai bawah untuk melihat kerja para karyawan. Butik mewah ini memang tidak ramai dikunjungi orang tapi dari yang kulihat nampaknya masih ada yang mampir juga.
Seorang wanita berkelas dengan mantel berbulu sedang sibuk memilih gaun malam. Para pegawaiku hanya melihatnya saja dan membantu dengan apa yang diminta oleh wanita itu. Aku langsung berjalan ke arah pelanggan itu.
"Selamat siang, nona. Nampaknya anda sedang kesulitan memilih gaun malam ?" aku tersenyum dengan ramah ke arah wanita itu. Ia menoleh dan memandangku atas bawah.
"Ya. Aku bingung harus memilih gaun yang mana untuk pesta pernikahan temanku besok. Aku sangat suka dengan model ini, tapi aku juga suka yang ini." Komentar wanita itu sambil memperlihatkan sebuah gaun panjang berwarna hitam dan gaun selutut berwarna merah tua.
Aku memperhatikan kedua gaun itu dan langsung tersenyum kembali.
"Menurut saya, anda akan terlihat lebih bagus jika mengenakan gaun berwarna hitam ini, nona. Selain modelnya yang elegan, anda juga dapat membuat tubuh anda terlihat lebih ramping." Jawabku. Ia membelalak padaku.
"Maksudmu aku gendut ???"
Ups, nampaknya salah kena sasaran. Tapi, bukan namanya Dylan kalau gak bisa ngurus pelayanan macam gini...(=v=)
"Saya tidak mengatakan hal seperti itu nona. Hanya saja setiap wanita pasti ingin terlihat ramping dan ada beberapa bagian yang mungkin ingin ditutupi jadi gaun ini lebih cocok untuk sebuah pesta." Aku kembali memberikan senyuman yang sanggup meluluhkan hati wanita manapun. Buktinya istriku sendiri saja luluh sama senyumanku ini. Ups, bukan niat selingkuh loh ya...😂😂😂
Wanita itu terdiam kembali dan ia memandang gaun yang ada di tangannya. Ia melihat label harga dan dia pasti berpikir bahwa aku mungkin menyarankannya gaun berharga mahal diantara dua gaun itu.
"Aneh sekali. Kenapa kau malah menawarkanku gaun yang lebih murah ?" heran wanita itu sambil bergumam.
"Saya tidak akan memilihkan gaun yang mahal tapi tidak cocok untuk anda, nona. Menurut saya, harga itu tidak menentukan penampilan. Tapi, gaya yang kita miliki. Apa anda percaya kalau baju yang saya kenakan hanya baju obralan ?" aku tertawa sambil menunjuk pakaianku sendiri. Wanita itu melihatku atas-bawah kembali.
"Ah, masa ??? Kau pasti bohong ! Bajumu itu berkelas sekali nampaknya." Ia memandangku dengan ragu.
"Saya bukan orang dari keluarga berada, nona. Baju ini pun memang dari obralan akhir tahun. Jadi, menurut saya yang terpenting dalam penampilan itu adalah percaya diri. Jika anda percaya diri, baju murah pun akan nampak mahal." Kataku dan ia tertawa mendengarnya sambil mengangguk-angguk.
"Oh, astaga. Kau pintar sekali bicara ! Baiklah aku akan mengambil gaun hitam ini. Dan bisa kau bantu pilihkan aksesorisnya ?" wanita itu sekarang tersenyum padaku dan menyerahkan gaun hitam yang dipegangnya pada salah satu karyawanku.
"Tentu saja, nona." Aku menuntunnya ke arah aksesoris dan mulai sibuk memilihkannya beberapa aksesoris yang cocok.
Wanita itu membayar semua belanjaannya dan aku mengantarnya hingga ke pintu depan.
"Terima kasih banyak telah berbelanja di DreamFashionCO, nona. Saya akan merasa sangat senang jika anda datang kembali lagi kemari." Aku tersenyum dan membukakan pintu untuknya seperti yang biasa kulakukan di The Kingdom.
"Oh, tentu saja Dylan. Kau sangat hebat dalam melayani pelanggan ! Aku akan memberitahu teman-temanku untuk datang kemari !" kata wanita itu dengan sangat gembira. Ya, aku memang ahlinya membuat wanita senang.
"Terima kasih banyak nona. Saya sangat menghargai bantuan anda." Aku mengantarnya hingga ia masuk ke dalam mobil dan aku langsung kembali ke dalam butik.
Semua mata karyawan memandangku dengan takjub. Aku menaikkan sebelah alisku pada mereka dengan bingung.
"Pak, anda hebat sekali dalam melayani tamu itu ! Dia bahkan menghabiskan puluhan juta untuk membeli semua rekomendasi anda !" puji kasirku.
"Aku tidak akan menyuruhnya membeli sembarangan, Siska. Jika nantinya dia akan terlihat seperti badut, itu akan membuat malu butik ini. Lebih baik pilihkan sesuatu yang cocok untuknya. Itu baru puluhan juta, kalau aku tidak menyarankannya mengambil baju apa, dia pasti akan menghabiskan ratusan juta di sini." kataku.
"Tapi, itu 'kan menguntungkan kita, pak." heran karyawanku yang lain.
"Kalau hanya untuk sekali untung, untuk apa ? Lebih baik memberikan pelayanan terbaik dan pelanggan akan datang lagi. Dengan begitu, kita akan lebih untung bukan ?" senyumku pada mereka semua.
Yak ! karyawan-karyawanku terpesona padaku.Aku berdeham kembali sebelum berbicara lantang pada semuanya layaknya seorang manajer.
"Saya mengharapkan kalian semua yang ada di sini memberikan pelayanan terbaik untuk setiap tamu yang datang ke butik kita. Jangan hanya membuntuti mereka karena itu akan membuat mereka risih. Tapi, berikan mereka saran serta senyuman ramah tanpa kesan menggurui. Itu sangat penting untuk menjaga pelayanan di tempat ini. Mengerti ?" aku memandang mereka satu per satu.
"Mengerti, pak !!!" jawab mereka semua.
Aku merasa ini langkah yang sangat baik untuk karirku saat ini.
Aku akan menjadi manajer yang kereenn !!!
![](https://img.wattpad.com/cover/57570158-288-k725954.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unusual Vampire
VampiroJika biasanya di film-film, vampire selalu digambarkan memiliki paras rupawan melebihi manusia biasa, hal itu sama sekali tidak terjadi padaku... Kenapa bisa kukatakan demikian ? Karena aku adalah vampire yang menyedihkan... Buruk rupa, pendek, gend...