#33# Hmm...

1K 112 4
                                    

Wajah Dave terlihat sangat gusar dan ia langsung pergi meninggalkan rumah Jess.
Ia memberikanku pandangan membunuh yang cukup membuatku merinding.

"Dia sudah pergi, sayang...ayo masuk ke rumah..." ibu Jess menghampiri anaknya itu dengan tersenyum.

Aku baru teringat kalau aku masih merangkul Jess dari tadi. Cepat-cepat kulepaskan tanganku dari pundaknya dan aku langsung memandang kedua orangtuanya.

"Kalau begitu saya pamit dulu, om dan tante. Selamat malam." Aku tersenyum pada mereka dan menunduk memberi hormat.

Kedua orangtua itu memandangku beberapa detik sebelum akhirnya ayah Jess bicara.

"Masuklah ke dalam nak. Kamu menginap saja di sini. Ini sudah hampir jam 2 pagi." Beliau tersenyum padaku.

"Ah, tidak usah om...saya segan merepotkan." Aku yang terkejut mendengar tawarannya langsung tersenyum kecut.

"Apa yang kau katakan, Dylan ? Kau 'kan pernah menginap di sini juga." Celetuk Jess tiba-tiba.

Kedua orangtuanya langsung terkejut mendengarnya dan menoleh meminta penjelasan.
Jess terlihat tidak takut sekalipun.

"Waktu itu Dylan 'kan baru datang dari luar kota jadi kusuruh saja dia menginap di sini, mom...dad..." jawabnya enteng. Yah, tipuannya nampaknya bekerja untuk kedua orangtuanya....(=_=")

"Ah, kalau begitu ya sudah kamu menginap saja di sini lagi. Besok pagi baru pulang. Bahaya juga pulang jam segini..." ibu Jess ikut-ikutan bicara.

Karena terus di paksa oleh mereka, aku tidak punya pilihan lain. Aku pun sebenarnya lelah juga jika harus berjalan kaki kembali setelah sejam lebih mengantarkan si tuan putri ke rumahnya.

Mereka memberikanku kamar di sebelah kamar Jess. Untung saja orangtuanya tidak tahu kalau aku pernah sekamar dengan anaknya. Bisa-bisa aku dibacok cooyy !!! (=A=")

Aku mendapatkan kamar yang hampir seluas milik Jess. Dan otomatis aku langsung menghempaskan tubuhku ke ranjang yang empuk sekali.
Rasanya sangat lelah dan aku hampir memejamkan mataku sebelum aku mendengar ada ketukan di jendelaku.

Tuk...tuk...tuk...

Aku mengernyit.
Ini 'kan lantai dua ? Siapa yang mengetuk ???

Aku sedikit takut tapi mengingat aku adalah seorang vampire, kurasa aku tidak perlu takut dengan hal-hal seperti itu.

Aku langsung berjalan ke arah jendela dan menggeser gordennya.

Jess tersenyum padaku sambil melambaikan tangan.
Cepat-cepat ku buka jendela itu yang merupakan balkon kamar dan ternyata terhubung ke balkon kamar Jess.

"Kau belum tidur ???" Heranku padanya.
Jess menggeleng.

"Aku tidak tahu kenapa, tapi aku tidak mengantuk sama sekali." Jawabnya masih tersenyum.

"Jangan katakan kalau kau masih mau bercerita, Jess...ini sudah lewat dari jam kerjaku sebagai host..." aku bergidik dan hampir tertawa juga saat mengatakannya. Aku tahu kalau gadis di depanku ini sangat suka bercerita walaupun tampangnya kalem.

Jess tertawa mendengarnya.
"Aku tidak sekejam itu, tau."

"Siapa yang tahu kalau putri di depanku ini mau terus berceloteh sepanjang malam hingga begadang ???" Cengirku sambil menyandarkan diri di pinggiran balkon.

Jess tertawa lagi dan tawanya sangat manis hingga tanpa sadar membuat semburat merah menghiasi pipiku.

"Aku tidak begitu kok. Aku mana tega melihatmu ngantuk seperti itu." Jawabnya.
Aku mengernyitkan keningku.

"Jadi ? Kau kemari untuk apa ?" Heranku.

"Aku cuma mau mengucapkan selamat malam. Itu saja..." Jess terlihat malu-malu saat mengucapkannya. Rasanya aku ingin sekali mencubit pipinya karena gemas.

Aku hanya membentuk bibirku menjadi 'O' dan mengangguk-angguk.

Saat pandanganku kembali ke depan, tiba-tiba Jess melompat ke arahku dan mencium pipiku !

Mataku langsung membelalak terkejut dan pikiranku kosong seketika.

Aku menoleh lambat pada Jess yang wajahnya memerah.

"Selamat malam pangeran..." ucapnya dengan suara kecil dan ia langsung berlari sambil mengangkat gaunnya yang panjang meninggalkan balkon kamarku.

Aku memandangi sosoknya yang menghilang dan mengangkat tangan menyentuh pipiku yang baru saja dikecupnya.

Rasanya panas...

Tapi, entah kenapa jantungku tak mau berhenti berdebar sekencang ini...(=/////=)

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang