#53# Grogi

996 93 0
                                    

Hadap kiri ! Grak !
Hadap kanan ! Grak !
Telentang ! Grak !
Telungkup ! Grak !
Nungging ! Grak !

Nah, pasti pada bingung apa yang kulakukan...(=A=")

Jawabannya adalah...
AKU TIDAK BISA TIDUR !!!!!

Gara-gara apa ???
Tentu saja gara-gara Jess sukses membuatku menggelepar kepanasan tidak karuan seperti ini ! (>////<")

Aku benar-benar kesulitan untuk tidak memikirkan kejadian yang baru 5 jam berlalu !
Lama-lama mataku bisa jadi mata panda karena tidak tidur semalaman.
Aku jadi sibuk membayangkan wajah Jess yang muncul di pikiranku terus menerus.

Bagaimana ini ???
Apa yang harus ku lakukan jika bertemu dengannya besok ?
Bagaimana aku harus menatap wajahnya besok ?

Aku jadi panik sendiri dan wajahku tidak berhenti memerah malu.
Kubenamkan wajahku di bantal dan berusaha melupakan bayang-bayang Jess.

Nampaknya berhasil karena aku tidak ingat lagi apa yang terjadi. Sepertinya aku bisa tertidur...(=_=")

Esok paginya aku merasa enggan sekali untuk bangun. Rasanya aku baru saja tidur beberapa menit dan ibu Jess sudah sibuk membangunkanku.

"Dylan...ayo bangun nak. Kau perlu sarapan. Ini sudah jam 9 pagi..." panggil beliau.

Aku mengerang dan membalikkan tubuhku. Ibu Jess langsung berteriak heboh dan otomatis aku membuka mata lebar-lebar karena terkejut.

"Ada apa ??? Ada apa tante ???" Aku terlompat langsung dan menoleh ke arahnya yang sibuk menutupi bibirnya dari senyum lebar.

"Oh astaga Dylan ! Tante paling senang membangunkanmu ! Badanmu benar-benar bagus sekali !!!" Pujinya sambil menatap nanar pada tubuhku.
Aku tentu saja langsung mengambil bantal menutupi tubuhku.
Dasar ! Anak sama emak sama aja maniaknya ! (=//A//=")

"Ba..baiklah tante ! Aku akan segera ke bawah !" Jawabku cepat agar dia segera pergi.

Ibu Jess tertawa melihat tingkahku dan ia langsung keluar dari kamarku. Aku menghela napas lega dan menggaruk kepalaku karena stress melihat keluarga ini.

Setelah mandi, aku turun ke bawah dan langkahku tiba-tiba terhenti.

Deg !

Jess di situ !

Mau tak mau, kilasan kejadian tadi malam muncul kembali di pikiranku seperti putaran film.
Oops, Dylan...kau tak boleh memikirkan hal itu ! Orangtua Jess akan tahu jika mereka membaca pikiranmu !

Aku berusaha menghilangkan kejadian itu dengan memfokuskan pikiran ke burung-burung yang sibuk bertengger di dekat jendela.
Yah, lumayan berhasil...(=__=")

Jess tidak menoleh sama sekali dari sarapannya saat aku duduk di sampingnya. Ia tampaknya acuh tak acuh dengan kehadiranku dan sibuk makan.
Mungkin jaim...

Aku pun sarapan juga dan hanya mengobrol beberapa patah kata pada orangtua Jess. Jess malah tidak bicara sedikitpun dan asyik menyantap sarapannya. Padahal biasanya ia mengoceh cerewet sekali.

Yah, tapi mungkin karena tidak ada yang harus kami obrolkan jadi untuk apa dia buka mulut terus ???
(-___-")

Jess telah menyelesaikan sarapannya dan ia beranjak seketika. Aku menoleh ke arahnya tapi dia masih tidak melihatku !
Apa-apaan ini ???

"Mum, dad...aku mau belanja beberapa keperluan dulu." Kata Jess pada orangtuanya.

"Baiklah, sweetheart..." ibunya tersenyum dan mengangguk sebelum Jess meninggalkan ruang makan itu.

Wah, bagaimana bisa dia mengacuhkanku begitu saja ???
Aku jadi tidak tenang dengan perlakuannya ini.

"Ah, kalau begitu saya juga mau pamit om dan tante...terima kasih sudah diizinkan menginap di sini." Kataku dan ikut berdiri juga.
Tidak mungkin Jess tidak mendengar kata-kataku barusan karena aku sengaja mengucapkannya sebelum dia keluar dari ruang makan.

Aku meliriknya dari ujung mataku tapi dalam sekejap aku membelalak.
Jess tidak menoleh sama sekali ataupun berhenti berjalan !!!
Dia terus saja keluar ruangan seakan menganggapku benar-benar tidak ada ! (0A0")

Oh astaga...aku bisa menjambak rambutku melihat kelakuannya yang aneh.
Dia bilang dia suka padaku, lalu menciumku kemarin dan sekarang dia acuh padaku ???
Drama apa lagi yang sedang dimainkannya ???

"Eh ? Ica menciummu, Dylan ???" Kaget ibunya.

Astagaa...tanpa sadar aku memikirkan kejadian itu dan ibu Jess ternyata dari tadi memperhatikanku.

Aku terkejut dan wajahku kembali memerah. Jess yang baru saja hendak berbelok dari pintu juga ikut terkejut.

"EEEHHH ????!!!"

Suaraku dan suara Jess membahana di ruang makan. Kami sama-sama terkejut dan itulah akhirnya kami bertatapan.

Mungkin Jess juga tidak akan menyangka bahwa kejadian itu ketahuan oleh orangtuanya.

Melihat reaksi kami yang membatu seperti itu, ayah Jess benar-benar terkejut mendengarnya. Mungkin dipikirnya istrinya hanya bercanda.

"Apa ??? Apa itu benar ??? Ica ! Apa yang kau lakukan ???" Sang ayah kelihatan sangat murka dan aku sudah was-was. Matilah aku...

Tapi, tiba-tiba ibu Jess menepuk lengan suaminya.
"Sayang, jangan heboh begitu...kau ini seperti tidak pernah muda saja ! Cuma cium doang jangan teriak kayak ada bom ! Aku sudah menduga anak kita pasti akan melakukannya ! Ica tidak akan tahan melihat cowok yang menggoda seperti Dylan !" Beliau terkekeh hingga aku merinding seketika. Orangtua macam apa itu ???

Aku melirik Jess dan dia tersipu malu. Tangannya mencengkeram gaunnya dan ia menunduk seperti anak yang ketahuan bersalah. Manis sekali...
(=////=)

Aku pun tidak tahu harus berkata apa. Ayah Jess berdeham dan kelihatannya kesal sekali padaku.
Hey om, bukan aku loh yang mencium putrimu. Dia yang menyerangku duluan !
Aku menatap wajah ayah Jess agar dia mengerti apa yang kupikirkan. Ayah Jess nampaknya membaca pikiranku dan ia mendengus saja. Nampaknya ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Nah, kalau begitu bukankah lebih baik kau menemaninya belanja, Dylan ? Ica tidak seharusnya keluar sendirian jika dia sudah punya pacar~~" siul ibunya dan beliau langsung keluar dari ruang makan.

"Mum !!!" Jerit Jess semakin malu.

Aku tidak tahu harus mengatakan apa. Tentu saja mau tak mau aku jadinya harus menemani Jess pergi belanja.

Dan yang lebih lucunya aku tidak merasa seperti pengawal atau pelayannya lagi. Aku malu mengakuinya tapi kesannya jika aku berjalan berdua dengannya, aku seperti kekasihnya saja...(-/////-")

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang