#86# Kematian

340 29 20
                                    

Jess POV

Bruk !

Tubuh Dylan jatuh seperti boneka begitu saja. Matanya terpejam dan darah terus saja mengalir dari kedua lukanya yang parah.

Aku masih memandang tubuh Dylan dengan tatapan tidak percaya. Suara Dave mulai terdengar kembali dan ia tertawa keras walaupun ia telah terhuyung-huyung setelah dihajar oleh Dylan.

"Mati kau !!!" teriak Dave dengan suara paraunya dan ia kembali menghujani tubuh Dylan dengan tusukan demi tusukan.

Mataku membesar saat melihat tubuh Dylan ditusuk seperti boneka seperti itu.

"HENTIKAN KEPARAT !!!"

Aku berteriak kuat sekali hingga di sekelilingku muncul angin berpusar yang tidak membuatku takut sama sekali. Tatapanku tidak bisa lepas dari tubuh Dylan yang tergolek tidak bergerak sama sekali.

Dave terbelalak melihat kemarahanku. Aku tidak bisa mengontrol diriku lagi dan rasanya ada kekuatan besar dalam diriku yang memaksa untuk keluar.

Mataku bercahaya dan aku menatap tajam pada Dave yang tercengang.

Pekikan melengking keluar dari suaraku dan angin semakin kencang bertiup hingga semua benda di rumahku hancur berantakan.

Aku tidak bisa berpikir apapun lagi. Semuanya terasa menggelap.

Author POV

Jess terlihat sangat menyeramkan karena amarahnya bahkan membuat semua kaca jendela di rumah itu pecah.

Ledakan besar itu membuat semua orang penghuni apartemen berteriak ketakutan dan segera melarikan diri karena mengira teror bom kembali melanda.

Bahkan lantai yang mereka pijak pun bergetar dengan cukup kuat seperti gempa bumi.

Semua penghuni apartemen telah berhasil menyelamatkan diri dan tepat pada saat itu mobil orangtua Jess tiba.

Kedua orang itu memandang ledakan yang muncul dengan terbelalak. Mereka segera berlari menerobos masuk ke dalam gedung apartemen walaupun telah ditahan oleh para petugas keamanan.

Ayah Jess dengan cepat menatap petugas itu dan mengeluarkan kekuatannya.

Cahaya dari matanya langsung membuat petugas itu memberikan jalan pada mereka hingga keduanya menerobos masuk.

Ketika mereka sampai di depan apartemen Jess yang telah hancur berantakan, mereka terkejut melihat Jess hilang kesadaran dan masih berteriak keras.

Kekuatannya menjadi tidak stabil dan mereka berdua kesulitan untuk mendekat.

Dalam keadaan seperti kerasukan, Jess menyerang Dave hingga pria itu ketakutan luar biasa. Jess mencekik leher Dave dengan kekuatan matanya hingga tubuh werewolf itu terangkat dari lantai.

Jess mengacungkan tangannya ke arah Dave dan seperti mencengkeram batang leher Dave dari jarak jauh, Jess langsung mematahkannya.

Krak !

Leher Dave patah hingga manusia serigala itu mati seketika.

Tapi, amukan Jess tidak mereda sama sekali. Kedua orangtua Jess dengan cepat segera melafalkan mantera pelindung dan membuat zona aman untuk mengurung Jess.

Mereka kesulitan mengontrol kekuatan Jess hingga bibir mereka tidak berhenti mengucapkan mantera.

Hingga hampir sepuluh menit, badai yang dibuat oleh Jess mulai mereda. Cahaya mata wanita itu meredup dan ia terjatuh lunglai tidak sadarkan diri.

Orangtua Jess melepas pelindung yang mengurung Jess tadi dan mereka segera menghampirinya.

"Oh tidak...!" Mrs. Palmore membelalak saat melihat darah merembes dari bawah kaki Jess.
Ia mengalami pendarahan !

Dengan cepat, Mrs. Palmore membaringkan tubuh Jess hingga posisi telentang dan ia meregangkan kaki Jess selebar-lebarnya.

Wanita itu sedang berusaha mengeluarkan bayi Jess !

Lagi-lagi Mrs. Palmore mengucapkan beberapa mantra seperti obat bius bagi Jess dan ia memulai persalinannya.

Dengan susah payah wanita paruh baya itu berhasil mengeluarkan bayi Jess dari kandungannya.

Tapi, sayangnya bayi itu sudah tidak bernyawa lagi...

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang