#17# Debaran

1.4K 138 2
                                    

Apa ???
Apa kalian pikir karena judulnya 'Debaran', aku akan kena masalah cinta ???

Hohoho, salah besar...
Aku berdebar karena tidak sabaran menunggu hari sabtu !
Loh ? Kalian pasti berpikir bukannya aku yang melarang Jess untuk terus-terusan mendonorkan darahnya padaku, bukan ?
Memang sih, tapi karena dia memaksa...aku tidak segan lagi. (^0^)9

Melihat perubahan pada tubuhku, tentu saja membuatku senaaaannng sekaliii !

Mungkin jika di komik-komik, aku akan berjalan dengan tebaran bunga bahkan kakiku pun sudah melayang gembira.

Aku minta izin pada orangtuaku untuk menginap di rumah teman hari sabtu itu.
Memang sih aku merasa Jess terlalu cuek terhadap dirinya sendiri. Masa' seorang gadis menyuruh lelaki menginap di rumahnya ??? Apa dia gak salah ??? Segitu penasarannya kah dengan perubahanku ???

Aku tiba di alamat yang diberikan Jess. Mulutku menganga lebar melihat seberapa besarnya rumah Jess. Nampaknya dia memang anak konglomerat.
Dengan sedikit gugup, aku menekan intercom di gerbangnya.

"Ya ? Siapa itu ?" Sebuah suara wanita paruh baya terdengar. Apa itu ibunya ?
"A..ah, saya Dylan. Temannya Jess. Apa dia ada di rumah ?" Tanyaku dengan gugup.

"Jess ? Siapa itu ? Sepertinya anda salah alamat." Jawab si ibu lagi.
Aku langsung mengernyit dan melihat alamat yang kupegang.

"Tapi, ini benar 'kan alamat jalan Kerajaan nomor 100 ?" Kataku lagi.
"Ya. Benar. Tapi, tidak ada yang namanya Jess di sini."  Si ibu nampaknya hampir kesal.
"Yang saya cari itu anak pemilik rumah ini. Namanya Jessica. Dia yang menyuruh saya datang." Suaraku terdengar jelas sekali. Yah, aku tidak tahu nama lengkapnya sih.

"Oh, princess Ica. Sebentar saya bukakan pintu."

Apa ??? Princess Ica ???
Aku hampir meledak tawa karena mendengarnya. Si tomboi itu dipanggil PRINCESS ???
1...2...3...Oh my God...!

Tidak berapa lama, gerbang terbuka otomatis dan aku langsung masuk. Tamannya sangat luas hingga aku merasa berjalan di hutan yang sangat rapi.
Begitu sampai pintu utama, ada seorang wanita berbaju maid yang menunduk hormat padaku.
"Silahkan masuk tuan. Princess Ica sedang menunggu anda." Ujarnya.

Lagi-lagi aku mendengus menahan tawaku karena mendengar panggilan itu.

Aku diantar menaiki tangga yang berornamen indah hingga ke lantai dua. Ini mah namanya istanaaa !!! Rumah Jess benar-benar mewah dengan kilauan perabotan emasnya.

Pelayan itu mengantarkanku ke depan sebuah pintu besar dan mengetuk perlahan.
"Princess. Tamu anda sudah datang."

"Masuk." Sebuah suara yang menyahut dari dalam membuatku mengernyit. Suara siapa itu ? Kenapa tidak mirip Jess ??? Apa aku benar-benar salah rumah ???

Masalahnya adalah suara itu begitu lembut seperti putri-putri. Tidak seperti Jess yang bernada berat seperti pria.

Pintu terbuka dan pelayan itu mempersilahkan aku masuk.

Deg...deg...deg...

Seorang gadis duduk di kursi berlengan yang menghadap jendela hingga membelakangiku. Aku tidak bisa melihat wajahnya karena silaunya cahaya matahari dari jendela itu. Tapi, yang bisa kulihat adalah rambutnya hitam panjang berkilau.

Perlahan-lahan, gadis itu berdiri dan aku bisa melihatnya dalam balutan gaun berenda seperti kerajaan-kerajaan. Apa-apaan ini ???

Unusual VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang