Bagian 17

1.3K 89 8
                                    

~Aku ingin seperti mereka yang tegar walau menghadapi banyak ujian dalam hidup dan tak pernah mengeluh (Aisyah)

Ari pov off

Karna gua males banget di rumah. Gua mutusin buat jalan jalan di sekeliling rumah gua.

"Kira kira Aisyah lagi ngapain ya di rumahnya Ali. Tumben tu rumah sepi. " batin Ari

Pas gua lagi ngintip di cendela rumah Ali. Gua kaget

"Weh si Ali cari kesempatan dalam kesempitan.  Enak bat dia tidur Kepalanya di pangku aisyah. Gua juga mau. " ucap Ari spontan.

Ari pov off.

Lalu Ari pergi dari halaman rumah Ali namun ia tak sengaja menjatuhkan sebuah pot bunga. Dan hal itu membuat Aisyah terbangun dari tdrnya.

"Hoamm apaan tuh yang jatuh. " ucap Aisyah sambil meregangkan tangannya. Lalu dia membangunkan Ali

"Li bangun,, kaki gua pegel masa. " ucap Aisyah sambil mengusap kepala Ali pelan

Tak lama kemudian Ali terbangun. Namun dia tak langsung beranjak menyingkirkan kepalanya. Dia malah menatap wajah aisyah dengan lekat.

"Knp ais??" tanya Ali yang masih memandang wajah Aisyah

"Kaki gua pegel li. " ucap Aisyah
Lalu Ali bangun. 

"maaf ya gara gara gua kali lo jadi pegel. " ucap Ali

"Engga papa kok li. Oh ya gua ke halaman dulu ya mau nyaru udara segar. Lo mandi dulu sana. " ucap Aisyah lalu pergi meninggalkan Ali yang masih duduk. Memang hari sudah menjelang malam.

Aisyah berjalan menuju halaman rumah ali. Lalu dia melihat seorang pria yang sedang duduk di sana sepertinya dia kenal.

"Hy ri ngapain lo ada di sini??" tanya Aisyah pada Ari.

Ari yang tadinya sedang melamun langsung kaget dan melihat ke arah Aisyah yang sedang tersenyum padanya.

"Eh ga papa gua cuma mau duduk di sini aja. Emang ganggu lo ya?" tanya Ari sambil menaikkan kedua Alisnya.

"Engga kok ri,, btw tumben lu ga jalan sama prilly?" tanya Aisyah yang saat ini sedang duduk di samping Ari.

"gua lagi males keluar rumah. "

"Loh ini kan lo juga lagi keluar rumah ri. " ucap Aisyah sambil tertawa

Ari hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil tersenyum.

"Lo sih ri ada ada aja. Oh ya ,, kalau ada yang ga lo suka dari sifat gua lo bilang aja. Ga perlu lo marah marah kayak tadi di sekolah. Btw lo ga tau ri gua itu orangnya kayak gimana. Mungkin lo hanya tau gua dari ucapan (Katanya) ." ucap Aisyah sambil melihat bintang di langit.

Ari memandang wajah Aisyah. Dia selalu merasa teduh ketika memandangnya.

"Suatu saat lo pasti tau ri kayak apa gua sebenernya. "Ucap Aisyah dan langsung berdiri.

Namun saat ia akan beranjak pergi Ari memegang tangannya. Dan Ari berdiri di hadapan Aisyah.

"Gua mau tau ais gimana lo ,, bukan nanti tapi sekarang. " ucap Ari sambil menatap Aisyah penuh tanya.

Aisyah memegang pipi Ari dan menatapnya dengan lekat.
"Lo bisa fahamin gua ri.  Bukan dari mulut orang lain atau dari pandangan mata lo tapi dari hati lo (Sambil menunjuk hati ari)"
Setelah mengucapkan itu Aisyah langsung masuk ke dalam rumah. 

Aisyah pov on

Aku hanyalah sebatas senja yang dapat menyampaikan rindu di saat matahari akan tenggelam dan berganti dengan malam.

"Ri ,, maaf ya ... Karna gua lo ngrasa ga nyaman. Ini belum saatnya lo tau siapa gua. " ucapku sambil melihat ari yang diam membisu di taman.

Andai aja hidup gua bisa lebih baik dari hari ini. Gua cuma berharap satu hal. Gua mau abang gua ada di samping gua. Itu aja Tuhan Aisyah ga minta banyak.

Ga tau gua ga sadar pas ngucapin itu gua nangis. Dan saat ini Ari lihat gua yang ada di balkon.

Aisyah pov off


Ari pov on.

Pas Aisyah megang pipi gua di situ rasanya detak jantung gua berhenti seketika.

"Ais gua ga tau kenapa kalau ada Prilly gua selalu marahin lo. Padahal lo ga pernah buat salah ke gua. Gua ga tau siapa orang yang gua cintai. Apakah itu Aisyah atau Prilly??? "

Ga sengaja gua lihat Aisyah ada di balkon kamar. Dan gua lihat dia lagi netesin air mata. Ga tega gua lihatnya.

Ari pov off.

"Syah lo knp. " triak Ari yang ada di di halaman rumah Ali.

"Gua ga papa kok. Dah sana lo pulang.  Ngapain lu di situ terus?? Mau nge gembel lu??" ucap Aisyah sambil tertawa.

"Ye kagak lah masa cogan kek gua jadi gembel. Dah gua pulang ya bye. " ucap Ari sambil melambaikan tangan.

Tak lama setelah Ari pulang.  Aisyah masuk ke dalam kamarnya dan memutuskan untuk tidur karna memang sudah larut malam. Ali aja udah molor di kamarnya dari tadi.

Malam terlah pergi sekarang hari sudah berganti. Matahari sudah muncil dengan sebuah senyuman.

Aisyah terbangun dari tidurnya. Dia langsung mandi dan bersiap siap untuk sekolah. Setelah selesai Aisyah turun ke bawah. Terlihat bunda Ali sedang menyiapkan makanan.

"Pagi bunda. Aisyah bantuin nyiapin sarapan ya. "Ucap Aisyah

"Kamu udah bangun nak. Yaudah bantuin bunda kalau gitu. "

Lalu Aisyah membantu menyiapkan makanan dan membuat jus. Tak lama setelah semuanya siap. Kaia dan Ali datang. Dan mereka sarapan bersama.

"Pagi kak kaia. " ucap aisyah sambil tersenyum.

"Pagi juga dede ku. Maaf ya kakak tadi ga bantuin soalnya lagi banyak tugas di kampus. " ucap kalia.

"Iya kak ga papa kok. "

Lalu setelah itu Aisyah dan Ali berangkat bersama. Di mobil hanya ada keheningan.  Aisyah sedang bermai dengan ponselnya.

"Ais. " panggil Ali.

"Iya kenapa li?"  jawab Aisyah

"Lo suka ya sama ari?"  mendengar perkataan dari Ali,, Aisyah lansung tertawa.

"Kenapa lo ketawa?" tanya Ali lagi.

"Lo tu aneh ya kali gua suka Ari. Kagak lah li.  Gua ga lagi suka sama siapa siapa. Dan gua juga belum pernah pacaran.





Hy all sorry baru bisa next soalnya akhir akhir ini akutuh sibuk banget. Semoga kalian suka sana ceritanya. Jangan lupa vote and komen isyaallah kalau banyak yg minta next. Besok lagsung guq next

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang