Jika memang aku tak pernah meliliki artian bagimu maka janganlah kamu datang dalam hidupku ~Aisyah
Aisyah , Kaia , dan Ali sekarang mereka bertiga sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan. Walau hati Aisyah masih sakit namun dia memilih untuk ikut Kaia ke mall daripada nanti di rumah sendiri.
"Dek kamu ga papa kan kok pucet gitu?" ucap Kaia sambil menatap Aisyah yang ada di sampingnya
"Ade ga papa kok kak,, yuk lah anterin ade beli bandana ya. " ucap Aisyah sangat antusias
Sedangkan Ali dia hanya mengikuti kemana saja kedua gadis ini pergi. Entah dia merasa senang saat Aisyah sangat akrab dengan keluarganya.
"kak bandananya bagus yang merah apa yang item?" tanya Aisyah pada Kaia
"Dua duanya bagus dek. " ucap kaia
Setelah mengantar Aisyah membeli beberapa bandana. Sekarang mereka pergi ke toko yang menjual tas dan sepatu.
"Dek menurut kamu ini cocok apa engga buat kakak?" tanya kaia pada Aisyah
"kayaknya itu hillsnya ketinggian deh kak,, nanti kalau kaki kakak kekilir gimana ?" ucap Aisyah
"Oke lah bentar,, kalau yang ini. " ucap Kaia sambil menunjukkan pilihannya yang ke dua.
"Nah itu baru bagus. "
Kaia membayar semua belanjaannya. Aisyah sedang duduk bersama Ali. Mereka sedang menanti Kaia.
"Li lo kok diem sambil senyam senyum sendiri sih. Lu kesambet ya?" tanya Aisyah pada Ali
"Enak aja lu bilang gua kesambet. Kagak ya lu tuh oge. " ucap Ali
"Dih kok jadi gua. Tau ah. "
Tak lama Kaia kembali dan mereka pergi ke sebuah Resto yang tak jauh dari mall tersebut.
"li lu mau pesen apa ?" tanya Kaia
"Gua grean tea 1, terus blue cake 1, sama nasi goreng spesial 1. " ucap Ali
"Kalau kamu dek mau pesen apa. " tanya Kaia pada Aisyah
"Aisyah mochachino 1. Udah itu aja kak. " ucap Aisyah
"Kamu ga makan dek?"
"Engga kak Aisyah lagi ga mood buat makan. " ucapnya
Tak lama pesanan mereka datang Aisyah meminum mochachinonya sambil melihat ke arah jendela. Sedangkan Ali dan Kaia sedang menikmati makan malam mereka.
"Ais lo beneran ga makan ? Emang lo ga laper gitu. " ucap Ali yang menghentikan kegiatan makannya dan menatap Aisyah.
"iya Ali. Aku tuh ga laper udah kalian berdua aja yang makan. " ucap Aisyah.
Setelah beberapa saat mereka sudah sampai di rumah. Dan beristirahat di kamar masing masing.
Aisyah sedang ada di balkon sambil membawa gitar yang ia pinjam dari Ali tadi.
"Jreng" Aisyah mulai memetik senar gitar itu. Aisyah melantunkan sebuah lagu yang memiliki makna yang sama dengan isi hatinya.
Setelah selesai Aisyah meletakkan gitarnya dan menatap kosong ke depan. Satu butir air mata Aisyahpun jatuh.
''Hiks hiks hiks bisa kah gua hidup kayak sewajarnya anak lain. Yang dapet perhatian dari orang tua mereka. " ucap Aisyah
Sedangkan di sebrang sana ada Ari yang dari tadi sedang mengawasi Aisyah. Dia hanya takut Aisyah akan nekat loncat atau gimana gimana.
Ari pov on
Saat ini gua ada di balkon sambil dengerin Aisyah yang lagi nyanyi di sebrang sana. Bagus juga suara dia pas nayanyi dia juga bisa main gitar.
"Lo cantik syah kalau lagi kayak gitu." ga tau knp nih mulut tiba tiba bilang kayak gitu.
Nah pas Aisyah udah selesai main gitar gua lihat raut wajahnya berubah jadi sedih. Dan gua ga tau dia kenapa.
"Ais apa lo nangis gara gara gua ?? Gara gara sifat gua ke lo,, gara gara gua yang selalu judeg elo. Maafin gua Ais gua ga pernah ada maksut buat lukain hati lo. "
Ari pov off
Aisyah memilih masuk ke dalam kamarnya saat dia mengetahui bahwa ada Ari yang sedang memandanginya sedari tadi.
Begitupun dengan Ari dia juga memilih masuk ke dalam kamar saat Aisyah tak ada lagi di balkon
Skip Rumah Prilly.
Saat ini Prilly sedang makan malam bersama mama dan papanya. Mereka tampak biasa biasa saja tanpa Aisyah atau mungkin mereka lebih bahagia.
"Nak gimana sama sekolah kamu?" tanya papa pada Prilly.
"Alhamdulillah sekolah aku lancar pah. '' jawab Prilly
"Adek kamu kemana sih Prill kok dia belum pulang pulang juga. '' ucap mama khawatir.
"Mana perduli sih mah adek sama kita. Udah biarin aja dia nyaman kayaknya tinggal sama keluarganya Ali. " ucap Prilly sinis
Namun ibu mana yang tak akan khawatir pada anaknya. Saat anaknya sudah tak pulang ke rumah beberapa hari ini
"Udah lah mah, nanti kalau butuh juga balik tu anak. Jangan kamu jadiin beban fikiran nanti kamu sakit. " ucap Papa Prilly
Setelah acara makan malam selesai Prilly memutuskan untuk pergi ke kamarnya.
"Cuma aku syah yang boleh berkuasa di rumah ini,, cuma aku yang boleh dapet perhatian dari mama sama papa dan kamu ga boleh. " ucap Prilly sambil menaruh bingkai foto. Dan di itu adalah foto keluarga mereka.
Entah mengapa Prilly tak pernah suka jika Aisyah mendapat perhatian lebih dari siapapun juga.
Skip ke esokan harunya di sekolah
Aisyah sedang ada di taman belakang sekolah. Dia hanya duduk sambil menatap langit.
"Andai aja hujan pasti gua seneng banget. " ucap Aisyah yang memejamkan matanya
Lalu tiba tiba ada yang datang
"Kalau hujan nanti lo basah dek. " ucap Raka yang duduk di samping Aisyah
"Loh kak raka kok ada di sini?? Emang ga ada kelas ini udah waktunya pelajaran???" ucap Aisyah
"lo juga ngapain ada di sini. Sana lu balik ke kelas. " ucap Raka sambil menarik tangan Aisyah dan membawanya ke kelas.
Se sampainya di kelas banyak mata yang memandang ke arah Aisyah.
"Ih lepasin kak di lihatin tuh. " ucap Aisyah
Raka melepaskan tangannya dari tangan Aisyah.
"Dah sana lu di kelas jan bolos. Ini dah mendingan guru nya ga ada. " ucap Raka dan berlalu pergi.
Hy gays baru bisa next soalnya lagi sibuk sekolah. Thanks yang udah baca dan ga sider kalau baca😘😘😘😘 secepatnya aku next kok
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Hati 4 Jiwa
Storie d'amoreCerita ini mengisahkan dua kisah antara orang yang saling jatuh cinta. Prilly dan Aisyah adalah saudara mereka meliliki sifat yang berbeda. Dan inilah kisahnya.