"Cukup kau buat aku menangis dengan mengingat semua kenangan masa lalu yang menyedihkan dengan hadirmu kembali.""Luka lama saja belum mengering lantas mengapa kau menambah luka baru?"..
"Pergilah hadirmu hanya membuatku semakin terpuruk"
"Mungkin Dulu senyummulah yang menjadi hal favoritku namun sekarang aku membencinya"
"Tamu saja bila datang harus mengetuk pintu, mengapa kau datang dan pergi sesukamu?"
"Kamu baik bila tak tak melukaiku tapi sekarang kau itu penjahat yg membunuhku perlahan"
Bagaimana bisa Aisyah bertahan di dalam kamar selama 5 hari tanpa makan dan minum. Puasa aja ga sampe kayak gitu Syah.
"Dek buka pintunya kamu ga laper udah 5 hari kamu di kamar. " ucap Prilly yang sedang berusaha membujuk Aisyah.
Namun hasilnya masih sama yaitu nihil tak ada jawaban dari Aisyah. Dia hanya diam. Mulutnya terlalu lelah untuk bersuara.
Skip malam harinya
Aisyah merasa bosan, lelah, dan kepalanya terasa sangat pusing. Tubuhnyapun mulai melemah. Akhirnya Aisyah menelfon seseorang
Via Telfon
"Syah lu gpp tumben telfon gua kenapa?" Tanya sisil
"Hiks hiks jemput gua sil huaaaaaaa gua cape hiks." ucap Aisyah
"Yaudah lu kirim alamat lu sekarang gw otw." ucap Sisil
"Hiks hiks makasih ya sil."
Sambungan telfon dimtikan.
Sisil yang notabenenya sahabat Aisyah saat di luar negri langsung mengemasi barang barangnya. Mungkin ucapannya untuk menyusul Aisyah malam ini juga bukan main main.
"Awas aja cowo yang namanya Ari, sampe ketemu sama gua langsung gua jadiin dendeng. Berani beraninya buat Aisyah kesayangan gua nangis kayak gitu." ucap Sisil yang kesal sambil memasukkan baju ke dalam koper.
Setelah selesai berkemas Sisil langsung naik Taxi yang ia pesan dan pergi menuju bandara.
"Tunggu gua Syah gua bakal balas dendam buat lo." ucap Sisil sambil menyeret kopernya.
Sedangkan Aisyah hanya guling guling ga jelas di kamarnya. Dia merasa sangat kesal dan entah mengapa rasanya ingin menghancurkan benda benda yang ia lihat.
"Arghhhhh, gua benci sama lo ri gua benci!!!!!!" triak Aisyah
Nih bocah doyan banget triak triak dah kayak Tarzan aja lu syah. Untung dah pita suara lu ga lepas.
"Hiks hiks apa sih salah gua ke lo ri, berapa banyak lagi luka yang harus gua tanggung karna lo, gua cape gua ga mau kayak gini lagi." Ucap Aisyah dalam isak tangisnya.
Sedangkan saat ini Prilly sedang berada di rumah Ali.
"Kak kaia." ucap Prilly.
"Iya kenapa dek? Kok mata kamu sembab gitu?" tanya Kaia yang merasa heran.
"Hiks Aisyah kak dia ngurunh diri dinkamar udah 5 hari ga makan ga minum aku khawatir sama dia." ucap Prilly yang langsung mendapat pelukan hangat dari calon kakak ipar.
"Udah ya de kamu jangan nangis terus kita semua juga lagi nyari cara supaya Aisyah mau keluar kamar. " ucap Kaia yang berusaha menangan Prilly.
Skip keesokan Harinya.
Hari ini Sisil sudah menapakkan kakinya di Jakarta. Dengan langkah yang tergesa gesa dia sedang mencari Taxi dan bergegas pergi ke rumah sahabat yang sangat ia sayangi itu.
Skip Rumah Aisyah.
Sisil sudah berada di depan rumah Aisyah dia langsung menyeret kopernya.
Karna pintu rumah yang tak di tutup akhirnya Sisil main nyelonong masuk ke dalam rumah. Raka yang tadinya sedang menonton tv terkejut dengan kehadiran Sisil
"Lu siapa main masuk rumah gua!!!" ucap Raka yang sedikit ngegas. Biasalah bensinnya full.
"Bodo amat, Syah gw Sisil yang cantik ulala badai dateng nih lu dimana,!!!!" Triak sisil dengan suara oktafnya.
Untung ga rubuh rumah lu syah. Si Raka aja langsung nutupin telinga.
"Lu apaan sih tiak triak di rumah gua kurang kerjaan??" ucap Raka yang kesal.
"Diem aja lu." ucap Sisil sambil melayangkan tatapan mautnya. Langsung Kicep si Raka.
Aisyah yang tadinya hanya melamun di kamar langsung mendorong lemari yang menghalangi pintu dan keluar dari kamar saat mendengan Triakan dari sahabatnya.
Aisyah berlari menuju ruang tamu
"Sisil huaaaa. " Triak Aisyah di iringi tangisnya sambil berlari dan memeluk Sisl.
Sisil Juga membalas pelukan Aisyah.
"Dont cry baby ,, gua bakal buat si Ari itu nangis dan sujud di hadapan lu. Udah jangan cengeng. " ucap Sisil sambil mengusap Air mata Aisyah.
"Ish lu mah gitu sama gua namanya juga sedih bego." ucap Aisyah yang kesal.
"Nah gitu dong. Btw lu pucet kek mayat berjalan gini??? Ga makan berapa hari lu nyet?" ucap Sisil yang merasa gemas pada sahabatnya yang susah diatur itu.
"5 hari dia ga makan. " yang jawab bukan Aisyah tapi Raka.
"Gua ga nanya sama lu. Diam aja. Wht?? Lu ga makan 5 hari syah badan lu dah kayak triplek gini tar lu kalau kena angin bisa terbang. " ucap Sisil sambil menatap Aisyah.
"Aelah ga sampe gitu juga lah sil ada ada aja lu. Gua laper makan yu KFC gua traktir abis itu nyari kedai ramen, makan sate, belanja belanja."Ucap Aisyah.
"Yaudah yu lah, nih koper gua mau di taroh di mana?" tanya Sisil.
"Bang Raka tolong taroh tas temen gua di kamar tamu yh catnya biru ya. Gua mau jalan jalan dulu bye abang." ucap Aisyah yang langsung pergi.
"Hadeh ni anak nyusain gua mulu. Tumben manggil gua bang?? Bodo lah yang penting dia ga sedih mulu." ucap Raka sambil menggotong Koper milik Sisil.
Hy guys hehehe sorry nih gua lama ga next ni cerita udah berbulan bulan kali ya. Gimana kangen sama gua ga??? Jangan lupa vote and komen ya kalau mau lanjut terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Hati 4 Jiwa
RomanceCerita ini mengisahkan dua kisah antara orang yang saling jatuh cinta. Prilly dan Aisyah adalah saudara mereka meliliki sifat yang berbeda. Dan inilah kisahnya.