Bagian 74

824 87 19
                                    


Kamu akan menyesal kelak saat meninggalkan orang yang Kamu cintai demi orang yang kamu sukai. Karna rasa suka bisa hilang dengan mudah sedangkan rasa cinta akan tetap abadi di hati walau kamu berusaha untuk menggusurnya. Jika Tuhan berbaik hati maka kau bisa kembali dengannya. Tapi jika Tuhan sudah jengah dengan mu yang terus menyakiti hatinya maka dia akan di pasangkan dengan orang lain yang lebih bisa memahaminya dan menjaganya lebih baik dari apa yang kamu lakukan. Apa kau tau??? Dia sudah lelah menangis karnamu dia juga lelah memendam semua amarah yang seperti ingin meletus karna ulahmu. Dia pandai menyembunyikan perasaannya dengan seutas senyum palsu. Semoga saja kau tak akan merasakan pahinya pilu itu.

Diary ...........





Aisyah duduk di bangkunya dengan wajah yang tenang. Semua teman sekelasnya menatap Aisyah dengan lega.

"Syah lo gak papa kan?" tanya Siska yang khawatir pada Aisyah.

"Sans aja kali sis,, ga bakal lagi gua nangisin cowo kayak dia. Di buang ke laut aja hiu gak mau makan." ucap Aisyah sambil tersenyum. Sedangkan Ari yang ada di sebelahnya hanya diam. 

Tak lama bel istirahatpun berbunyi, Aisyah pergi ke kantin dengan teman temannya. Hah gak nyangka kak Raka dkk udah pada kuliah jadi sepi dah nih sekolah.

"Syah lo mau pesen apa??" tanya Revan.

"Samain aja kayak punya siska van." ucap Aisyah sambil tersenyum.

Aisyah duduk sambil mengobrol dengan Siska,, tak lama dia melihat Ari dan Simi yang datang ke kantin dengan bergandengan tangan.

"Sayang aku mau duduk bareng sama mantan kamua ya." ucap Simi sambil menatap Aisyah sinis.

Ari hanya mengiyakan permintaan pacar barunya itu. Gimana sih Ari tuh bisa gak sih dia ngertiin perasaan Aisyah dikit aja.

"Hy kak Aisyah." ucap Simi yang sok ramah pada Aisyah.

"Hy juga dek." ucap Aisyah sambil memberi senyum pada wanita tak tau malu itu.

"Gimana kak rasanya di putusin sama kak Ari.  Duh kasian ya jombli sekarang sendirian lagi." ucap Simi sambil tersenyum penuh dengan kemenangan.

"Sendiri gak bikin gua mati, lagian lo gak lihat masih ada sahabat sama keluarga gua yang bakal suport gua. Hah gua masih inget. Wanita baik hanya di takdirkan untuk pria baik dan sebaliknya. Mungkin aja gua terlalu baik buat Ari." ucap Aisyah yang dapat membalikkan keadaan. 

Simi dan Ari hanya diam mereka berdua tak percaya dengan apa yang di ucapkan Aisyah. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu setelah di putuskan oleh Ari. Mengapa tak terlihat raut wajah sedih darinyaa??

"Lo ngomong apaan sih kak kayak gak pernah di didik sama orang tua lo aja. Hah lu kan emang gak pernah di didik yang bener sama ortu lu." ucap Simi se enak jidatnya.

Aisyah merasa kesal dengan apa yang di katakan oleh adik kelasya itu. Bagaimana bisa dia mempertanyakan didikan orang tuanya???

"Hah orang yang cuma bisa nyalahin orang lain dan didikan ortunya tanpa dia ngaca dulu gak lebih dari sekedar SAMPAH!!"  ucap Aisyah penuh penekanan di akhir kalimatnya.

Setelah mengatakan itu semua Aiayah hendak pergi namun tangannya di tahan oleh adek kelas yang membuatnya darah rendah.

"Hah gua sampah terus lu apa kak!!!" ucap Simi yang tak mau kalah.

"Kalau gua juga sampah kayak lu se enggaknya gua sampah yang pernah menoreh perstasi dan bisa banggain orang tua. Gua sampah yang bisa di daur ulang sedangkan lo??? Apa julukan buat wanita yang suka ngerusak hubungan orang lain??? Tapi makasih karna lo gua tau Ari gak tulus sayang saka gua. Karna kalau dia tulus mau lo goda kayak apapun dia gak kan berpaling. " ucap Aisyah lalu menghempaskan tangan Simi yang mencengkramnya kemudian pergi.


"Dasar wanita sarap!!!!" triak Simi yang tak terima.

Namun dia langsung mendapat tatapan sini dari penggunjung kantin yang lain.

"Dasar wanita rendahan." ucap Siska berlalu melewati Simi.

"Ck najis muka dua aja bangga. Beli di mana sih tu muka??" ucap Revan.

"Kamu udah buat adek saya sedih dan lihat aja balasan buat kamu." ucap Prilly dan Ali kemudian meninggalkan Simi.

Simi hanya diam dan menatap Ari. Entah mengapa tak ada kata kata pembelaan yang keluar dari mulut pacarnya itu. Apakah Ari menyesal telah berpaling dari Aisyah. Wanita yang sudah menemaninya dalam suka duka lebih dari satu tahun. Dan lebih memilih Simi yang baru saja masuk dalam hidupnya?????






Sekarang Aisyah sudah ada di rumahnya. Dia sedang ada di kamar sambil mendengarkan lagu (Fatin Terlalu mencintaimu)

"Ya kesalahan gua adalah gua terlalu percaya sama lo ri, gua kira lo gak bakal ngulangin kesalahan itu lagi tapi apa hah mungkin gua aja gak akan pernah cukup buat lo." ucap Aisyah sambil tersenyum miris.

Dia tak tau jika Razka sedari tadi melihatnya dari pintu kamarnya yang tak ia kunci.

"Nangis aja dek kalau mau nangis jangan ditahan." ucap Razka kemudian masuk ke kamar Aiayah.

"Air mata gua udah gak mau keluar bang." ucap Aisyah sambil tersenyum.

"Gua tau lo gadis yang kuat gua harap lo bisa jalanin hari hari lo kayak bisanya dengan atau tanpa dia." ucap Razka.

"Gua pasti bisa bang. Emm boleh gak ade minta waktu buat sendiri."

Mendengar permintaan dari adiknya Razka langsung tersenyum dan meinggalkan kamar Aisyah dia juga tak lupa menutup pintu kamar adiknya itu.









Hy gays sorry ya baru bisa next lagi dan gak terlalu panjang partnya. Jangan lupa vote and komen ya.

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang