Bagian 39

1K 93 22
                                    

Kau tau kepalsuanmu membuatku sakit hati , jika kau memang tak mencintaiku maka jangan berpura pura untuk mencintaiku.

Dan sekarang aku tak punya lagi harapan untukmu, mungkin benar bahwa aku tak pantas untukmu atau malah kau yang tak pantas untukku

Kau tak berhak marah padaku atas apa yang ku lakukan sekarang karna dulu di masala lalu kau terlalu sering mengabaikanku.

Jika aku berubah jangan salahkan orang lain karna perubahan sikapku ini adalah dampak dari kebodohanku karna terlalu mencintaimu.

Kesalahanku adalah aku terlalu mencintaimu sehingga aku tak bisa melihat kebohongan yang ada di balik senyumanmu itu

Mungkin tak ada kata akhir yang menjadi awal dari perpisahan ini namun rasa sakit yang kau buat membuatku sadar dan pergi.

Jika kau fikir aku adalah gadis yang bisa kau tipu untuk kedua kali kau salah, karna aku tak pernah jatuh ke lubang yg sama untuk keduakalinya.

Saat ini Aisyah sedang merebahkan dirinya di kasur dan memikat kepalanya yang terasa pusing.

"Jahat ya lo ri, tega lo mainin perasaan gua. Kalau lo ga suka sama gua ga perlu lo ngasih harepan ke gua kayak tadi." ucap Aisyah sambil melempar bantalnya ke pintu.

Sedangkan di sisi lain Razka masih tak mengerti alasan Aisyah memutuskan kerjasama dengan pak Hendra. Ada apa ini sebenarnya?

"Ka adek lu lagi dapet ya kok tumben galak gitu." ucap Kevin sambil bergidik ngeri.

"Gua ga tau mungkin dia lagi ada masalah. " ucap Razka.

Karna merasa penasaran akhirnya Razka pergi ke kamar Aisyah untuk meminta penjelasan soal pemutusan kerjasama yang Aisyah katakan tadi.

Tok tok tok
Suara pintu kamar Aisyah yang di ketuk.

"Siapa?" triak Aisyah dari dalam kamar.

"Ini abang dek , buka pintunya abang mau ngomong sesuatu." ucap Razka.

"Gua lagi ga mood buka pintu kamar. Kalau alasan lo kesini mau nanyain soal kerja sama. Alasan gua karna pak Hendra mau memperalat putranya untuk mendekati gua dan bisa nguasain cabang gua yang di Bandung so gua ga mau lah." ucap Aisyah yang masih setia berada di kamarnya.

"Kalau itu alasan lo dek, abang bakal dukung buat ngeberhentiin kerja sama kita. " ucap bang Razka.

"Kalau udah jelas bisa tinggalin adek sendirian ga bang. Gua butuh ketenangan." ucap Aisyah.

"Yaudah gua pergi jan tidur malem malem ya dek." triak Razka dari luar kamar Aisyah.

Setelah abangnya pergi Aisyah memutuskan untuk tidur. Siapa tau rasa pusing di kepalanya bisa hilang.

Pagi harinya kondisi Aisyah sudah membaik saat ini dia sedang berjalan menyusuri lorong sekolah.

Tiba tiba saja Yoriko datang entah dari mana dan mendorong Aisyah sehingga dia terjatuh.

"Apa apaan sih lo main dorong aja." ucap Aisyah sambil bangkit.

"Itu pantes buat cewe jalang kayak lo, berani beraninya lo kemarin jalan sama Ari padahal lo tau dia pacar gua. " ucap Yori

Aisyah hanya menatap Yori dingin. Dia tau bahwa Yori ingin menghancurkan image nya di depan semua siswa.

"Kapan sih gua jalan sama doi lu, gua kemaren ga sengaja ketemu di taman. " ucap Aisyah.

"halah lo aja ga mau ngaku, dasar jalang suka rebut pacar orang. "

Aisyah yang tadinya tidak ingin menanggapi yori dengan serius akhirnya terpancing emosi.

"Kalau gua jalang lo apa dong, yang nyuruh pacarnya deketin cewe lain buat kepentingan bisnis. Katanya sayang kok kayak ngebuang?"

Seketika yori gugup dan bingung harus menjawab apa dan kali ini dia berusaha untuk berkelit.

"Apa apaan sih lo syah main nuduh aja. Gua sayang banget sama ari gua ga bakal lakuin itu. Kalau gua lakuin itu berarti gua lebih rendah dari jalang. " upss saat menyadari perkataannya Yoriko langsung menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Wah kayaknya ada yang ngrendahin diri sendiri nih ga malu apa yor. Kalau ternyata ucapan lo tadi itu bener?" ucap Aisyah sambil tersenyum penuh arti.

"Halah lu ga punya bukti apa apa buat mojokin gua kan. Makanya lo mancing mancing gua." ucap Yori berusaha membela diri.

"Emang lo ikan pakek di pancing?" ucapan Aisyah tadi membuat siswa yang sedang melihat perdebatan mereka tertawa.

"Lo niat banget ya permaluin gua. Gua salah apa sih sama lo syah. Jelas jelas gua lihat lo jalan sama ari. " ucap Yoriko sambil berakting ingin menangis.

Namun Aisyah tak ingin kalah dalam hal seperti ini.

"Hiks hiks lo yang tega yor. Pas kemarin gua mau ke caffe deket WG gua denger lo rencanain sesuatu buat hancurin gua." ucap Aisyah sambil air matanya sudah berlinang.

Siswa yang melihat sudah tak tahan lagi dengan tingkah yori. Akhirnya merekapun bertindak terutama teman sekelas Aisyah.

"Udah yor lu ga perlu salahin Aisyah. Lo tuh lebih rendah dari Jalang. Jadi jangan hina Aisyah kami lagi." ucap Siska.

"Apa sih lo ikut campur urusan orang aja." ucap Yori.

"Kita udah denger semuanya Yor tentang apa yang lo lakuin ke ais dab dia juga punya bukti. Jadi ga usah berlagak ga bersalah. Yuk gays cabut. Tolong bawa dan tenangin Aisyah. " ucap Tino.

Setelah itu mereka semua bubar menyisakan Yoriko yang masih tak percaya pada apa yang terjadi. Bagaimana semua rencananya gagal. Dan malah berbalik pada dirinya sendiri??

"Argh gua bunuh lo syah lama lama." ucap Yori sambil menghentakkan kakinya kesal.

"Berani lo buat adek gua lecet musnah lo dari dunia ini. " ucap Raka yang berlalu di hadapan Yoriko.

Yoriko hanya bisa menelan ludahnya kasar.

"Tuh anak banyak banget sih yang ngelindungin. " ucap Yori.

"Makanya jangan jahat jadi orang. Udah jelek jahat lagi minus amat idup lu dek. " ucap Devan yang main nyelonong aja.

"Ih kok pada kayak setan sih!!!!" ucap Yori sambil membanting tasnya kelantai.

"Kalau kita setan berarti lu iblis dong ahahaha. " ucap Kevin.

Karna kesal Yori segera meninggalkan tempat itu dan pergi ke kelasnya. Di kelas banyak yang memandanginya dengan tatapan tak suka. Hal itu membuat Yoriko merasa tak nyaman.



Hy gays gimana sekarang yang jahat udah dapet karmanya emang enak lu di jauhin ma tmn. Jangan lupa vote and komen ya walau ceritanya makin ga jelas.

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang