~ Bersama mereka aku belajar cara bahagia yang paling sederhana dan tak rentan luka. - Aisyah
Tak lama Raka datang membawa pesanan adiknya itu.
"Nih dek somaynya dimakan ya biar ga sakit lagi, kalau bang Razka tau lu ga makan bisa di jadin samsak gua nanti. " ucap Raka sambil msletakkan pesanan Aisyah.
"Ga bakalan lah kak. Masa sampe mau di gituin sama abang. " ucap Aisyah sambil memakan somaynya.
Aisyah baru saja memakan setengah porsi somaynya namun dia melihat Ari dan Yori berjalan ke arah kantin. Hal itu membuat nafsu makan Aiasyah tiba tiba menghilang.
"Emm kak ade pergi dulu ya di sinj gerah, nanti ade bisa pingsan. Dah kakak kakak ku yang aku cintai. " ucap Aisyah sambil memberi ciuman dari jauh.
Tapi saat dia berjalan tak sengaja menabrak Ari yang ada di depannya.
"Ehh sorry ya gua buru buru soalnya. " ucap Aisyah langsung pergi setelah mengucapkan permintaan maafnya.
Ari merasa bahwa beberapa hari ini Aisyah seperti sedang menghindarinya. Entah mengapa hal itu membuat Ari merasa tak nyaman sama sekali. Walau dia sudah berpacaran dengan Yori namun di dalam fikirannya hanya ada Aisyah saja.
"Sayang kamu kenapa ngelamun sih. Mana yang sakit gara gara di tabrak sama cabe?" ucap Yori sambil menatap Ari lekat.
"Ga ada yang sakit, dan jangan panggil sahabat aku kayak gitu. Udahlah kita makan aja. " ucap Ari berusaha untuk mengalihkan perhatian.
Sedangkan saat ini Aisyah berada di kelasnya sendirian. Dia hanya menatap kosong salah satu sudut yang ada di kelas. Tak terasa Air matanya tiba tiba keluar tanpa ia minta.
"Hiks hiks hiks abang ade mau pulang aja. " ucap Aisyah sambil menangis
Devan yang saat itu sedang lewat di depan kelas Aisyah akhirnya berhenti saat mendengar ada yang menangis. Dan dia masuk ke dalam untuk memastikan siapa itu.
"Hiks hiks hiks gua ga suka lihatnya, tapi gua juga ga bisa apa apa. Gua harus gimana hiks hiks hiks ,, gua kenapa jadi lemah kayak gini sih bodoh banget. " ucap Aisyah sambil mengacak acak rambutnya karna merasa frustasi.
Devan yang melihat hal itu langsung berlari ke arah Aisyah dan memeluknya dari belakang.
"Udah ais lu ga boleh nangis lagi kayak gini. " ucap Devan berusaha menenangkan Aisyah.
"iya gua yau kak Devan,, tapi gua cape tau ga gua cape kayak gini terus sampe kapan gua harus nahan semuanya. Gua ini juga punya hati kak hiks hiks hiks. " ucap Aisyah yang masih menangis
"Aisyah yang gua kenal ga bakal selemah ini. " ucap Devan berusaha untuk menenangkan Aisyah.
"Gua ga tau gua kenapa , tapi gua juga ga bisa nahan terus kak. Sekuat kuatnya batang pohon kalau akarnya aja usah lapuk pasti bakal tumbang juga. " ucap Aisyah yang melepaskan pelukan Devan dengan paksa.
"Tapi kan dek...." belum sempat Devan melanjutkan perkataannya Aisyah sudah pergi membawa tasnya.
Devan berusaha mengejar Aisyah.
"Dek lo mau kemana kok bawa tas gitu. " ucap devan sambil melihat punggung Aisyah yang semakin menjauh.
"Mau pulang kak. Udah izin tadi sama guru piket. Kalau bang Raka nyariin bilang aja gua udah di rumah. " ucap Aisyah
Devan kembali ke kelasnya. Dan di sana ada Raka yang tampak gusar.
"Ade gua kemana sih kok di kelas ga ada , tasnya ga ada. Jangan jangan dia di culik sama orang. " ucap Raka sambil mondar mandir.
Devan yang mendengar ucapan Raka langsung tertawa. Dia juga tak tau apa sebabnya ia tertawa.
" Ngapa lu ketawa, lu kira gua lagi ngelawak apa. " ucap Raka sambil memandang Devan tajam.
"Kalem aja ka adek lo tadi pulang dia nitip pesen ke gua kalau lu nanya dia kemana dia udah ada di rumah. " ucap Raka lalu melanjutkan tertawanya.
"Oh jadi dia udah pulang. Tapi kenapa sih lo ketawa mulu ngeselin lama lama. " ucap Raka
"Lucu aja siapa sih yang mau nyulik adek lo yang galak kayak macan betina. Bisa bisa abis di cakar. " ucap Devan.
"Ga lucu dodol. " ucap Raka.
Malam Harinya.......
Aisyah hanya berdiam diri di kamar semenjak pulang sekolah tadi. Aisyah tak tau apa yang ingin dia lakukan sekarang dan nanti.
Apa yang harus dia lakukan agar tak tersakiti lagi?? Uh rasanya banyak sekali pertanyaan yang berada di kepala Aisyah.
Skip ruang makan.
"Ka si Aisyah mana kok ga makan bareng sama kita?" tanya Razka yang baru pulang dari kuliahnya.
"Dia di kamar dari tadi bang ga mau keluar katanya ga laper udah makan tadi. " ucap Raka yang tampak cemas.
"Dia kenapa lagi sih ka?? Tumbenan ga mau makan. Dan gua perhatiin beberapa hari ini dia kayak lagi banyak fikiran gitu. " ucap Bang Razka
"Kayaknya dia lagi jatuh cinta sana seseorang deh bang. " ucap Prilly yang baru keluar dari kamarnya.
"Tau dari mana kamu dek?" tanya Razka
"Biasalah bang sesama wanita ade pasti ngerti kondisi Aisyah apalagi orang yang dia suka udah punya pacar. " ucap Prilly.
Prilly yang sadar bahwa keceplosan langsung menutup mulut dan membulatkan matanya.
"Maksut kamu siapa dek?" tanya Razka lagi.
"Bukan siapa siapa kok bang. Tiba tiba aku sakit perut. Ade ke kamar mandi dulu ya bang. " ucap Prilly yang hendak kabur.
Namun bang Razka langsung mengenggam pergelangan tangan Prilly segingga dia tak bisa pergi kemana mana.
"Bilang ke gua dek apa yang lo tau. Dan apa yang buat si Aisyah jadi kayak gini!!" bentak Razka pada Prilly.
Prilly yang merasa takut pada Abangnya akhirnya dia menceritakan samua yang dia ketahui soal apa yang terjadi pada Aisyah.
Razka yang sudah mengerti semua permasalahannya segera pergi ke kamar Aisyah untuk berbicara padanya. Dia tak mau adik kesayangannya itu berlarut larut dalam kesedihan.
Sedangkan Pria yang ia fikirkan belum tentu juga memikirkannya. Rasanya mencintai sepihak memang selalu berakhir sepedih ini. Uh authornya curhat😂😂😂
Saat Razka masuk ke kamar adiknya ternyata pintunya tak di kunci dan Aisyah sedang tertidur lelap.
Hy gays maaf ya baru bisa next lagi btw kayaknya gua bakal hiatus lama deh soalnya udah mau ukk. Buat kalian yang Ukk/UAS semangat ya. Jangan lupa vote and komen cerita aku ya. Btw yang belum follow akun wp aku segera follow ya nanti aku follback😂😂

KAMU SEDANG MEMBACA
2 Hati 4 Jiwa
RomanceCerita ini mengisahkan dua kisah antara orang yang saling jatuh cinta. Prilly dan Aisyah adalah saudara mereka meliliki sifat yang berbeda. Dan inilah kisahnya.