Bagian 87

716 62 6
                                    


Aku akan mencoba menerimamu kembali dihatiku dan semoga saja kau tak melukai.
Quotes 2 hati 4 Jiwa

Mungkin aku bodoh. Ya memang benar mencintaimu adalah kebodohan yang tak akan pernahku sesali.
Quotes 2 hati 4 jiwa

Mimpiku adalah bisa menggenggam tanganmu kembali tanpa merasakan keraguan atau ketakutan yang berarti.
Quotes 2 hati 4 Jiwa

Kumohon genggamlah tanganku kembali aku ingin merasakan kehangatan yang pernah kau salurkan.
Quotes 2 hati 4 Jiwa.

Kalau saja kau takdirku maka kembalilah dengan secerca harapan akan datangnya kebahagiaan.
Quotes 2 hati 4 Jiwa.

Hari ini Aisyah bangun lebih pagi dari biasanya. Dia sudah siap dengan kaus putih polos dan celana jeans biru yang ia kenakan. Dia berjalan menuruni tangga.

Suasana rumah masih sangat sepi karna jam masih menunjukkan pukul 5 pagi.

Siapa orang yang akan bangun sepagi itu di hari minggu??? Ah rasanya untuk bangun dari tempat tidur saja malas.

"Ngapain ya gua bangun pagi pagi???" tanya Aisyah pada dirinya sendiri.

Nih anak kebiasaan , makanya syah nemil tuh jangan micin sekali kali Royko gitu wkwkkww.

"Oh ya gua kan mau jalan jalan kok lupa ya." ucap Aisyah sambil menepuk jidatnya sendiri.

Aisyah segera mengambil kunci mobilnya dan bergegs untuk pergi.


Saat ini dia sedang berada di sebuah tempat yang dikelilingi pohon yang rindang. Aisyah sedang duduk di tepi danau sambil melempar batu.

"Dulu gua kalau sedih sering banget kesini. Ternyata tempat ini ga berubah masih sama kayak beberapa tahun lalu." ucap Aisyah sambil mengedarkan pandangannya kesegala sudut.

Sedangkan di rumah Aisyah sedang terjadi keributan yang diciptakan oleh Sisil sahabatnya sendiri.

"Aaaaaaaaaaaa. Syah lu dimana kok bisa ilang jangan jangan lu di culik wewe gembel." Triak Sisil sambil menuruni tangga.

Raka dan Razka yang tadinya sedang asik menikmati tidur di hari minggu yang cerah ini menjadi terganggu.

"Apaan sih lu nyet berisik amat dah." ucap Raka yang baru keluar kamarnya.

"Pagi pagi dah bua ribut aja lu." ucap Razka juga.

"Bego sih lu pada. Si Aisyah kemana sih gua cariin satu rumah ga ketemu. Gua kan sebagai sahabatnya yang paling certar ngrasa khawatir." ucap Sisil yang sudah seperti orang ngerap.

"Palingan dia jalan jalan sil udah lu ga perlu cemas gua mau tidur lagi." Ucap Razka kemudian kembali masuk ke kamarnya di susul oleh Raka.

"Ck pantesan Aisyah ga betah di rumah punya abang ga ada yang perhatian." ucap Sisil kemudian pergi ke kamar mandi.

Skip Danau.

Aisyah masih setia berada di sana sembari melihat hamparan air yang cukup luas dan dalam itu.

"Salah ga sih kalau gua masih sayang sama lo ri?? Kenapa buat benci lo rasanya sush banget?" ucap Aisyah.

"Lo ga salah syah masih sayang sama gua. Lo baik makanya ga pernah bisa benci sama orang lain." ucap Ari yang tiba tiba sudah duduk di samping Aisyah.

"Loh ri lu kok bisa sampe di sini gimana caranya. Lo lewat mana dan lo tau dari mana tempat ini??" tanya Aisyah yang ga bisa nyelo.

"Nanyanya satu satu lah syah. Udah kayak di introgasi aja gua." ucap Ari sambil tersenyum.

Sedangkan Aisyah cuma cengegesan ga jelas. Mau apa dah tu bocah udah sarap kali ya.

"Gua tau tempat ini karna dulu gua pernah ngikutin lo sampai kesini." ucap Ari sambil menatap Aisyah tajam.  ...

Aisyah yang mendapat tatapan seperti itu hanya dapat menelan ludahnya. Entah mengapa sekarang rasanya detak jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya.

"Syah gua masih sayang sama lo. Lo mau ga balik lagi sama gua. Gua ga maksa lo buat nerima gua sekarang." ucap Ari sambil menggenggam tangan Aisyah.

Yah mungkin ini saatnya Aisyah untuk memberi kesempatan terakhir pada sosok pria yang masih ia cintai sampai sekarang ini.

Chuppp  😘❤❤

Aisyah tak menjawab apapun dia malah mencium pipi Ari. Entah ini artinya apa Namun Ari merasa bahagia.

"Isyarat lo ini gua anggep kalau lo nerima cinta gua syah." ucap Ari sambil tersenyum bahagia.

Aisyah juga sangat bahagia hari ini. Dia terus tersenyum sambil memandang ari. Pira yang membuatnya seperti orang bodoh, karna masih saja mencintai Walau telah disakiti berkali kali.

"Syah aku boleh ga anu." ucap Ari kikuk. Entah apa yang manusia ini inginkan.

"Ha apaan ri?" tanya Aisyah yang kebingungan. Namun ia segera mengerti apa yang di inginkan oleh pacarnya itu.

Aisyah menganggukkan kepalanya.
Tak lama kemudian Ari mendekatkan wajahnya ke wajah Aisyah.  Nafas mereka sekarang telah menjadi satu.

Perlahan namun pasti bibir Ari mulai mendekat. Dan cup. Saat itu juga Ari melumat bibir Aisyah perlahan. Aisyah tidak tinggal diam dia juga membalas lumatan itu.

Permainian yang menggairahkan. Hingga mereka menghentikannya karna sudah kehabisan nafas.

"Love you Aisyah Aqilah Azzahra." ucap Ari sambil memandang Aisyah.

"Love you tok Ari Irham. " ucap Aisyah yang tak kalah senang.

Setelah itu Ari da Aisyah makan bersama dan menghabiskan waktu mereka berdua hingga malam menjelang. Ari mengantar Aisyah pulang ke rumahnya.

Dia mengikuti Aisyah dari belakang dengan mobilnya,, kalian tak lupa kan kalau Aisyah tadi pergi menggunakan mobil?

Skip rumah Aisyah.

"Hello Aisyah yang cantik ini pulang!!!" triak Aisyah sembari masuk ke rumahnya.

Semua orang yang tadinya sedang fokus pada acara tv yang mereka tonton langsung menengok ke arah Aisyah.

"Kemana aja sih lu dek. Ga tau apa nih sahabat lu dari tadi mewek mulu." ucap Raka sambil menunjuk Sisil yang sedang mengusap Air matanya.

Melihat itu Aisyah langsung menghampiri Sisil dan memeluknya. Dan ia berkata bahwa ia baik baik saja dan tak ada yang perlu di khawatirkan.


Hy guys gua baru bisa next nih. Jangan lupa vote and komen ya. Jamgan cuma read doang ceritanya.

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang