Bagian 50

1K 96 13
                                    


Saat ini Aisyah sedang memandang langit malam sendiri di sebuah taman.  Ia masih memikirkan perkataan Rasyifa 2 hari yang lalu. Karna semenjak itu dia tak pernah melihat Yoriko ada di sekolah dan kemungkinan besar dia pindah.

"Kalau suatu saat gua bakal jadi bagian dari bintang bintang gua harap akan ada cinta baru yang bakal hangatin hati lo lagi." ucap Aisyah sambil mendongakkan kepalanyan.

Hari semakin larut tiupan angin malam semakin kencang menyeruak menusuk tulang tulang.

"Kayaknya gua harus pulang soalnya ini udah kelewat malem." ucap Aisyah kemudian pergi menaiki motornya.

Di perjalanan ada 3 orang Pria yang mengikutinya mereka juga menggunakan motor.

Mereka menyalib Aisyah dan menghadangnya.

"Turun lo bocah." ucap Preman itu.

"Kalau gua ga mau turun kenapa bang?? Udah malem nih gua mau pulang." ucap Aisyah santai.

"Berani ya lo sama kita ga takut kalau lo nanti kita bunuh?" ucap Preman yang satunya.

"Gua ga pernah takut mati bang selama apa yang gua lakuin di dunia ini bener. Toh urusan kematian itu hanya di tanggan Allah. Jadi kalau kalian mau bunuh gua ya bakal gua lawan tapi kalau pada akhirnya gua mati ya udah takdir. Lagian yang dosa kan kalian bukan gua." ucap Aisyah sambil tersenyum.

"Kebanyakan bacot lu bocah tengil. Gua mampusin lu tau rasa." ucap Preman itu yang kemudian mengroyok Aisyah.

Aisyah berusaha untuk melawan namun 3 lawan 1 tak akan pernah imbang. Aisyah tumbang beberapa kali. Dia sudah terluka cukup parah.

"Sebelum lo mati, apa permintaan terakhir lo?" tanya Preman itu pada Aisyah.

"Permintaan gua gampang. Nanti pas gua mati terus kalian insyaf dan waktu hari pembalasan kalian mau masuk surga jangan salahin gua ya abang abang kalau gua nuntut supaya kalian masuk neraka karna udah bunuh gua." ucap Aisyah sambil tersenyum penuh arti.

Para preman itu sempat berfikir sejenak. Gawat kalau sampai apa yang bocah itu omongin bakal kejadian. Bisa ga tenang hidup mereka.

"Mau lu apa sih bocah?" tanya Preman itu lagi.

"Gua ga mau apa apa." ucap Aisyah.

Karna merasa geram preman itu kembali memukuli Aisyah yang sudah babak belur. Untung saja ada beberapa orang yang datang untuk menolongnya. Aisyah hanya bisa melihat sekilas oranh yang menolongnya karna setelah itu dia langsung pingsan.

Skip rs.

Saat ini Raka dan Razka sedang mondar mandir di depan ruang UGD dimana adik mereka dirawat.

"Duh kalian berdua ga bisa duduk apa gimana sih?" ucap Prilly yang kesal pada sikap kedua saudaranya itu.

"Kita tuh ga tenang mikirin Aisyah takutnya dia kenapa napa. Mana tadi dia udah bonyok kayak gitu." ucap Razka yang masih melanjutkan kegiatan mondar mandirnya.

Tak lama dokter keluar.

"Dok gimana kondisi adek saya." tanya Razka

"Dok itu luka luka di badan adek saya ga parah kan?" tanya Prilly

"Dok adek saya ga amnsiakan?" tanya Raka yang mendapat tatapan maut dari Razka dan Prilly.

"Adek kalian baik baik saja. Hanya beberapa lukanya agak lama sembuhnya. Tolong di jaga baik baik. Adek kalian belum di izinkan sekolah sampai kondisinya pulih." ucap Dokter.

"Trimakasih dok." ucap Prilly dan Raka bersamaan. 


Razka memasuki ruang inap adiknya. Luka lebam di pipi dan tangan Aisyah membuat Razka meringis seperti mengerti luka yang dirasakan oleh adik kesayangannya itu.

"Dek lo cepet bangun ya, gua bakal kangen sama bawelnya lo, marahnya lo, galaknya lo." ucap Razka sambil tersenyum miris.

Setelah Razka keluar kiri giliran Raka yang melihat kondisi kembarannya itu.

"Dek bangun dong jangan tidur mulu pantesan jomblo tidur aja kayak orang mati." ucap Raka sambil menatap Aisyah kesal.

Bayangin aja nih gays kalau kalian jadi Aisyah. Masa lagi sakit bukannya di ucapin cepet sembuh kek eh malah dikatain. Nih kakaknya siapa sih? Lama lama pen gua gibeng..

"Bangun ya dek. Kalau ga ada lu gua ga ada bahan ledekan. Lu kan adek gua terpea, tergalak, tercantik , tersegalanya di hati gua." ucap Raka kemudian mengecup kening adiknya sekilas.

Setelah itu giliran Prilly yang masuk. Dia tak tega melihat keadaan Aisyah yang seperti itu. Melihatnya saja Prilly langsung menangis.

"Hiks hiks hiks bangun ya dek jangan lama lama tidurnya kakak sayang sama kamu. Maafin kakal yang ga bisa jagain kamu." ucap Prilly kemudian mengecup pipi Aisyah .


Di tempat lain saat ini Ari sedang merasa senang karna mamanya sudah boleh pulang dan sudah sembuh total. Semua ini berkat sahabat kesayangannya siapa lagi kalau bukan Aisyah.

Karna merasa senang Ari segera menghubungi Aisyah.


Via telfon

"Hallo syah gua seneng banget." ucap Ari

"Emm sorry ini aku Prilly bukan Aisyah." ucap Prilly yang mengangkat telfon Aisyah.

"Lah?? Aisyahnya kemana prill?"

"Dia lagi di rs belum siuman dari tadi. Dia tadi di kroyok sama preman sampe babak belur."

Mendengar perkataan Prilly membuat Ari tiba tiba mematung. Tak sengaja dia menjatuhkan ponselnya sehingga sambungan telfon terputus.


"Argh ini semua pasti kerjaannya Yori. Mau apa sih tu cewe satu. Ga bisa apa berhenti sakitin Aisyah." ucap Ari yang kesal.

Ari langsun pamit pada mama dan papanya. Dia segera pergi ke rumah sakit dimana Aisyah dirawat. Saat sedang mencari kamar Aisyah dia melihat Razka dan Raka yang sedang mondar mandir di depan ruang UGD. 

"Bang Aisyah kenapa bisa kayak gini?" ucap Ari yanh berlari menghampiri Razka.

"Lo pakek nanya?? Ini semua gara gara lo dan pacar lo yanh saiko itu. Bisa ga sih kalian ga ganggu hidup adek gua. Kurang menderita hidup Aisyah selama ini. Sampe lo berdua ikut campur hidup dia." ucap Razka yang kesal.

"Maaf bang gua ga tau kalau akibatnya bakal seburuk ini." ucap Ari yang merasa bersalah atas hal apa yang menimpa Aisyah.

"Kalau lo ga bisa jagain adek gua mendingan lo jauh jauh dari dia. Gua ga mau adek gua celaka. Sekarang lo pergi gua ga mau lihat muka lo di sini." ucap Razka mengusir Ari.

Karna tak ingin membuat keributan akhirnya Ari mengalah dan dia pergi. Sebenarnya Hatinya sangat berat meninggalkan Aisyah. Tapi demi dia maka Ari akan mencobanya.




Hy gays gimana ceritanya?? Makin abstrak yak hehehe sorry yak authornya lagi gegana jadi ga bisa mikir jernih. Kalau kalian kira gegana karna doi salah gays akutuh gegana gara gara pilek ga sembuh sembuh😅😅😅😅 btw jangan lupa vote and komen kalau mau ceritanya dilanjut.

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang