Bagian 47

1.1K 91 19
                                    

Aisyah berlari dan dikejar oleh Ari dan jadilah aksi kejar kejaran antara mereka berdua.

"Udah ri stop gua cape tau lu mah main kejar aja." ucap Aisyah sambil duduk di lantai koridor sekolah.

"Hahaha lu jangan duduk di situ nanti rok lu kotor." ucap Ari sambil menatap Aisyah.

"Tau ah ri, gua lagi cape huh haus pengen minum huhuhu." ucap Aisyah sambil tertunduk lesuh.

"Sini sini gua gendong." ucap Ari jongkook di depan Aisyah.

"Emang lu kuat mau gendong gua? Gua ini berat ri tau ga nanti lu bisa encok kan ga lucu." ucap Aisyah sambil manyunkan bibirnya.

"Udah naik aja jangan bawel." ucap Ari.

Aisyah langsung naik di punggung Ari kemudian mereka pergi ke kantin.

"Lu berat amat sih makan batu tiap hari ya?" tanya Ari pada Aisyah.

"Ish lu mah udah maksa malah ngatain berat kan gua udah bilang dari tadi lu ga percaya. Yaudah turunin aja gua di sini kalau ga ikhlas gendongnya." ucap Aisyah yang kesal.

"Uh ratu bawel marah nih ya. Gua becanda kali syah badan lo kecil gini kayak triplek. " ucap Ari sambil tertawa.

"Serah lu ri sebahagia lu aja." ucap Aisyah pasrah.

Lalu Ari menurunkan Aisyah di salah satu bangku kantin. Sadar atau tidak mereka berdua menjadi pusat perhatian siswa lain.

"Mau makan apa syah?" tanya Ari pada Aisyah dengan senyum yang sangat manis.

"Emm gua mau minum jus jeruk aja deh ri, gua ga laper." ucap Aisyah yang tersenyum lebih manis dari Ari.

"Lo pucet kayak mayat idup gih sana makan." ucap Ari.

"Gua ga papa, gua mau itu aja ih."

Ari hanya menganggukkan kepalanya dan memesankan pesanan Aisyah. Tak lama Ari membawa 2 gelas jus jeruk sama semangkuk bakso.

"Ciee hemm ciee yang udah baikan mah beda. Ciee yang tadi di gendong sama ari bahagia nih ya." ucap Ali membuat pipi Aisyah memanas.

"Apa sih li mentang mentang dah jadian ma pak Prilly lu malah ngolok ngolok gua njir. Gua mah yang jomblo bisa apa?" ucap Aisyah sambil memanyunkan bibirnya.

"Hahaha yaudah sono lu jadian sama Ari lah." ucap Ali tersenyum penuh dengan kemenangan.

"Iya dek mendingan kamu pacaran sama Ari daripada kelamaan jomblo ga baik loh. " ucap Prilly.

"Tau ah kalian ngeselin.  Gua balik duluan ya ri bye."ucap Aiayah yang merasa keasal dan meninggalkan Ari sendiri di sana.


Saat ini Ali dan Prilly sedang duduk di salah satu bangku yang ada di kantin. Romantis deh makan aja pakek suap suapan segala. Gua mau dong tapi sama siapa??? Huhuhu authornya jomblo.

"Emm sebentar deh prill." ucap Ali mendekarkan wajahnya kewajah prilly.

"Kamu mau ngapain li kok deket banget?" tanya Prilly gugup.

"Suut udah kamu diem aja." ucap Ali yang membuat Prilly diam.

Duh wajah Ali udah deket banget sampe nafas mereka berdua udah jadi satu. Prilly menatap bintik hitam di mata Ali dengan lekat.

Ternyata Ali mengusap noda saus yang ada di sudut bibir Prilly.

"Huh akh kira dia mau kiss aku di sini hampir aja jantungan." batin Prilly.

"Hampir aja hilaf gara gara bibir mungil pacar gua.  Untung aja gua masih sadar." Batin Ali.

"Kamu sih makan belepotan kayak anak kecil." ucap Ali sambil mengusap pipi Prilly perlahan.

"Hehehe maaf. " ucap Prilly.

Setelah selesai makan mereka berdua kembali ke kelas dan melihat Ari sedang membujuk Aisyah.

"Syah udah dong ngambeknya nanti ga cantik lagi loh." ucap Ari sambil menggoyangkan pergelangan tangan Aisyah.

"Bodo amat ri yang jelek kan gua bukan lu terus apa urusannya sama lo?" ucap Aisyah sewot.

"Ish udah dong beb jan marah mulu nanti cepet tua loh."

Lama lama Aisyah tak bisa marah pada Ari karna tingkahnya yang sangat lucu seperti anak lecil yang meminta dibelikam permen.

"Apa sih ri siapa yang marah ha cuma lagi bete aja." ucap Aisyah memanyunkan bibirnya.

"Nanti pulang sekolah gua ajak jalan deh tapi jan ngambek lagi ya." ucap Ari.

"Ga mau kan nanti pulang sekolah mau jengukin mama lo kok lu pikun sih? Dasar ari dah tua." ucap Aisyah sambil menoyor kepala Ari.

"Hehehe maaf gua lupa." ucap Ari dengan cengiran khas nya.

Tak lama pelajaranpun dimulai namun Aisyah tak bisa fokus pada pelajaran entah apa yang ia fikirkan saat ini sampai seperti itu.

"Siapa yang melamun pada saat pelajaran saya keluar!!!!" ucap Pak Jono.

Aisyahpun berdiri dan ingin keluar dari kelas. Bukan karna mata pelajarannya tak ia mengerti akan tetapi karna dia malas memandang wajah gurunya itu.

"Aisyah kamu mau kemana?" tanya pak Jono.

"Mau keluar pak kata bapak yang melamun di suruh keluar lagian saya udah bosen lihat wajah bapak gak ada manis manisnya." ucap Aisyah kemudian pergi begitu saja.

Sedangkan pak Jono hanya mengelus dadanya karna memiliki murid seperti Aisyah.

Saat ini Aisyah sedang ada di perpustakaan dan membaca buku ensiklopedia. 2 jam ia habiskan untuk membaca dan akhirnya bel pulang sekolah berbunyi.

Saat melewati koridor sekolah Aisyah bertemu dengan Yoriko yang menatapnya dengan tajam.

"Gara gara lo ari mutusin gua dasar pho kalau ga laku jangan ngerusak hubungan orang dong." ucap Yoriko yang sedang marah.

"Alhamdulillah ya Allah akhirnya Ari sadar juga." ucap Aisyah sambil sujud syukur.

"Kenapa lo gila ya?? Cih dasar cewe ga tau malu." ucap Yori sambil tersenyum miring.

"Hahaha gua ga punya malu? Terus lo apa ha? Apa julukan yang pas buat cewe yang udah bikin cowonya berubah jadi orang yang arogan dan lupa sama keluarga ha. Kelakuan lo itu lebih bejad daripada gua. Cinta lo itu egois lo tau!!!! Lo hanya mikirin diri lo sendiri dan ga pernah mikirin dampaknya buat Ari." ucap Aisyah yanh kesal andaj saja ini bukan sekolah pasti Aisyah sudah menghajar cewe di depannya ini.

Yoriko ingin menampar Aisyah mamun pergelangan tangannya ditahan oleh seseorang.

"Jangan pernah lo nyakitin Aisyah lagi kalau engga lo berurusan sama gua." ucap Ari menatap Yoriko tajam.

"Tapi aku masih sayang sama kamu. Aku ga mau kita putus. Aku mau ngulangin lagi semuanya dari awal." ucap Yoriko sambil menahan Air matanya.

"Air mata buaya lo ga mempan buat gua." ucap Ari dan langsung menarik tangan Aisyah.







Hy gays maaf ya baru bisa next sekarang jangan lupa vote and komen ya gays. Btw jangan lupa baca cerita gua yang baru ya "Adeknya Jungkook" siapa tau suka gays. Sekian dari saya dan terima gaji

2 Hati 4 JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang